Bambang Tri Rahardjo
Departemen Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EKSPLORASI NEMATODA ENTOMOPATOGEN PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG, KEDELAI DAN KUBIS DI MALANG SERTA VIRULENSINYA TERHADAP Spodoptera Litura Fabricius Liza Afifah; Bambang Tri Rahardjo; Hagus Tarno
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTEntomopathogenic nematodes (EPNs) as biological agents, is consistedSteinernema and Heterorhabditis genus. Steinernema and Heterorhabditis whichbelonged to Steinernematidae and Heterorhabditidae families had closedrelationship to Xenorabdus and Photorabdus as bacterial symbionts respectively(Smart, 1995). Types of soil moisture, temperature, and a host affect thedistribution, survivability, host finding and reproduction of EPNs. To get theEPNs local isolates, exploration of isolates from local areas was needed. Thisresearch was aimed to identify genus and density of EPNs on the fields of corn,soybean and cabbage in Malang Areas and their virulence to the larvae ofSpodoptera litura. Research was conducted at laboratory of pest and disease(Nematological Unit), Plant Protection Department, Faculty of Agriculture,University of Brawijaya, from April to September 2012. EPNs were obtainedfrom corn field in Ngijo village, soybean field in Kendalpayak village, andcabbage field in Bumiaji village. EPNs were isolated from soil samples by usingTenebrio molitor larva. White trap method was used to attract EPNs from Thedead larva of T. molitor and the population of EPNs was counted. EPNs wereidentified based on the symptoms of color changes on the cuticle andmorphological characters. In addition, virulence of EPNs was also tested on the S. litura larva. The result showed that density of EPNs was highest on cabbage field (23.264 EPNs/0.25 ml). Density of EPNs on corn field was 16.976 EPNs/0.25 ml and the lowest density was on soybean field (15.664 EPNs/0.25 ml). Based on the color changes and morphological characters of EPN, on the cabbage field, EPNs were identified as Steinernema and Heterorhabditis and the others, EPNs were identified as Steinernema. Based on the virulence test of EPNs on S. litura larva, there was significant difference between EPNs isolate of corn and othersespecially for 24 hours after application.Keywords: identification, virulence, entomopathogenic nematodes (EPNs),Spodoptera litura
KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA LAHAN PADI JAJAR LEGOWO DAN KONVENSIONAL Okty Ayu Lestari; Bambang Tri Rahardjo
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.2.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem tanam jajar legowo pada keanekaragaman arthropoda hama dan musuh alami pada lahan padi. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember 2020 hingga Maret 2021 di lahan sawah dataran rendah pada Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Identifikasi hama dan musuh alami dilakukan di Laboratorium Hama Departemen Hama dan Penyakit, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Persiapan penelitian meliputi pemilihan lokasi penelitian, penanaman tanaman padi, persiapan alat dan bahan, dan penentuan tanaman sampel. Sedangkan pelaksanaan penelitian meliputi pemasangan perangkap, pengamatan mingguan, identifikasi arthropoda, dan pengolahan data. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif pada lahan dengan luasan total 1000 m2 untuk sistem tanam jajar legowo dan konvensional. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji t 5% pada Microsoft® Excel. Berdasarkan hasil penelitian, arthropoda hama yang ditemukan berjumlah 5 ordo, sedangkan musuh alami berjumlah 7 ordo pada kedua lahan. Pada kedua lahan baik untuk hama maupun musuh alami mengarah pada keanekaragaman yang cukup baik berdasarkan hasil nilai dari beberapa indeks. Penanaman menggunakan sistem tanam jajar legowo tidak memberikan pengaruh pada populasi hama dan musuh alami berdasarkan hasil uji t yang dilakukan.
PENGARUH TUMBUHAN LIAR BERBUNGA TERHADAP KEANEKARAGAMAN MUSUH ALAMI PADA EKOSISTEM TANAMAN TEBU Nurlinda Nurlinda; Bambang Tri Rahardjo; Mochammad Syamsul Hadi
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.4.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tumbuhan liar berbunga terhadap keanekaragaman, kemerataan, kekayaan, dan dominansi musuh alami pada ekosistem tanaman tebu. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 – April 2022 di lahan tanaman tebu di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas), Karangploso, Malang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan perangkap berupa yellow sticky trap dan farmcop. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Indeks  Keanekaragaman (H’), Indeks Kemerataan (E), Indeks Kekayaan (R), Indeks Dominasi (D), dan menggunakan Uji T dengan taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 16 jenis musuh alami pada lahan tebu dengan tumbuhan liar berbunga dan 9 jenis musuh alami pada lahan tebu tanpa tumbuhan liar berbunga. Indeks keanekaragaman pada lahan tebu dengan dan tanpa tumbuhan liar berbunga memiliki nilai H’ termasuk kategori sedang, nilai E termasuk kategori hampir merata, nilai R termasuk kategori rendah, dan nilai D kategori rendah. Berdasarkan hasil Uji T terdapat perbedaan rerata populasi musuh alami pada lahan tebu dengan dan tanpa tumbuhan liar berbunga yang berbeda nyata (t hitung > t tabel) yaitu t hitung sebesar 6,343 dan t tabel 2,144.
PENGARUH APLIKASI PUPUK KALIUM TERHADAP BIOLOGI DAN STATISTIK DEMOGRAFI Nezara viridula L. (HEMIPTERA : PENTATOMIDAE) PADA POLONG KEDELAI : EFFECT OF POTASSIUM FERTILIZER APPLICATION ON BIOLOGY AND DEMOGRAPHIC STATISTICS Nezara viridula L. (HEMIPTERA : PENTATOMIDAE) ON SOYBEAN PODS Rizki Nur Suci; Bambang Tri Rahardjo; Silvi Ikawati
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.2.1

Abstract

Kalium merupakan salah satu unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Aplikasi kalium juga dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama. Kegiatan pemupukan merupakan salah satu cara praktis dalam pengendalian hama terpadu (PHT) sebagai komponen budidaya tanaman sehat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh aplikasi pupuk kalium terhadap biologi dan statistik demografi Nezara viridula pada polong kedelai agar diketahui dosis pupuk kalium yang sesuai sehingga tidak menyebabkan tingginya populasi hama N. viridula dalam upaya peningkatan produksi kedelai. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan rumah kawat Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya sejak bulan Januari – Juni 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu tingkat dosis pupuk KCl yang diberikan pada tanaman kedelai sebagai pakan N. viridula yaitu 0 kg/ha, 25 kg/ha, 50 kg/ha, dan 75 kg/ha. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kalium dapat memengaruhi beberapa variabel pengamatan biologi dan statistik demografi N. viridula. Peningkatan dosis pupuk kalium dapat menekan pertumbuhan dan perkembangan N. viridula yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai laju reproduksi kotor (GRR) dan laju pertambahan intrinsik (r) pada perlakuan pupuk kalium dosis tinggi.
The Effect of Bacteria Colony Pseudomonas fluorescens (UB_Pf1) and Bacillus subtilis (UB_Bs1) on the Mortality of Pratylenchus coffeae (Tylenchida: Pratylenchidae) Presti Mardiyani Purwaningtyas; Bambang Tri Rahardjo; Hagus Tarno
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 8, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v8i3.5067

Abstract

Parasitic Root-Lession nematode of Pratylenchus coffeae can reduce the Indonesian coffee plants productivity. Several studies reported that Pseudomonas fluorescens and Bacillus subtilis endophytic bacteria were antagonistic bacteria to nematode. The objective of this research was to reveal the effectiveness of bacterial colonies density of P. fluorescens (UB_Pf1), B.subtilis (UB BS1), and a combination of both bacteria on nematode mortality using median lethal concentration (LC50) and median lethal time 50 (LT50). The densities of bacteria used in this study were 107, 109, 1011 and 1013 cfu/ml. 35 testing nematodes were used and the mortality was counted at 6, 12, 24, 36, and 48 hours after treatments. The results showed that LC50 values of P. fluorescens was (UB_Pf1) was 4,3x108 cfu/ml, LC50 B. subtilis (UB_Bs1) was 1,9x109cfu/ ml, and LC50 combination of both bacteria was, 8x107 cfu/ml. It implies that the application of the combination of both bacteria are more pathogenic than single bacterial treatment. The results also showed that the highest LT50 value was 13.21  hours combination of bacterial colonies with a density of 1013 cfu/ml and the lowest LT50 value was 52.00 hours on P. fluorescens (UB_Pf1) treatment with colonies density of 107 cfu/ml.How to CitePurwaningtyas, P. M., Rahardjo, B. T., Tarno, H. (2016). The Effect of Bacteria Colony Pseudomonas fluorescens (UB_Pf1) and Bacillus subtilis (UB_Bs1) on the Mortality of Pratylenchus coffeae (Tylenchida: Pratylenchidae). Biosaintifika: Journal of Biology Biology Education, 8(3), 286-293.