Mukhlish Jamal Musa Holle
University of Oxford

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN Fusarium sp. DI LAHAN ENDEMIS DAN SUPRESIF LAYU FUSARIUM TOMAT Ahmad Ilham Tanzil; Irwanto Sucipto; Ankardiansyah Pandu Pradana; Ramadhani Mahendra Kusuma; Bayu Widhayasa; Arrohmatus Syafaqoh Li'aini; Mukhlish Jamal Musa Holle; Restu Nugraha
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.3.1

Abstract

Peran jamur Fusarium non patogenik sangat penting dalam mengendalikan maupun mencegah serangan jamur patogen Fusarium oxysporum f. sp. lycopersici. Tujuan dari riset ini yaitu mengetahui keanekaragaman jamur Fusarium sp. di lahan endemis dan supresif serta potensi antagonismnya terhadap patogen layu fusarium. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dan laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan komparasi dan eksplorasi jamur Fusarium dalam rizosfer di lahan endemis layu fusarium tomat dan lahan supresif. Jamur fusarium yang ditemukan di lahan endemis terdiri dari 58 koloni dengan hasil identifikasi sebanyak 3 isolat yaitu Fusarium sp. 1, Fusarium sp. 2, Fusarium sp. 3. Sedangkan jamur fusarium yang ditemukan di lahan supresif sebanyak 11 koloni yang terdiri dari 2 isolat yaitu Fusarium sp. 4 dan Fusarium sp. 5. Nilai indeks keanekaragaman di lahan endemis (4,06) termasuk kategori keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu tiap jenis tinggi dan lahan supresif (2,39) termasuk kategori keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu tiap jenis sedang. Indeks keseragaman di lahan endemis (0,465) dengan kriteria rendah dan lahan supresif (0,701) dengan kriteria sedang. Nilai indeks dominasi di lahan endemis (3,689) dan di lahan supresif (3,45) termasuk kriteria terdapat jenis yang mendominasi. Hasil penghambatan uji antagonis tertinggi yaitu isolat Fusarium sp. 3 (58,46) dari lahan endemis sedangkan dari lahan supresif yaitu isolat Fusarium sp. 5 (55,38).