Yuldan Faturrahman
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR Ressa Stevany A; Yuldan Faturrahman; Andik Setiyono
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.149 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i2.3893

Abstract

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Salah satu wilayah kerja puskesmas yang memiliki angka kasus TB tertinggi pada tahun 2020 yakni Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara dengan jumlah kasus 98 penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Jumlah sampel adalah 112 yang terdiri dari 56 kasus dan 56 kontrol. Teknik pengambilan sampel kelompok kasus secara acak sederhana (simple ramdom sampling) dan kelompok kontrol secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar persetujuan dan kuesioner. Data penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat variabel penelitian terdiri dari kontak dengan penderita TB (p value= 0,000, OR= 5,735), perilaku merokok di dalam anggota keluarga (p value= 0,035, OR= 2,464), dan kebiasaan menjemur kasur (p value= 0,005, OR= 3,545). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara adalah kontak dengan penderita TB, perilaku merokok di dalam anggota keluarga, kebiasaan menjemur kasur
ANALISIS PERILAKU IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI Ligar Tresna D Putri; Yuldan Faturrahman; Sri Maywati
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.244 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4724

Abstract

Penyebab ibu tidak memberikan imunisasi dasar pada bayi di Desa Cipicung adalah adanya persepsi kerentanan yang rendah sehingga ibu menganggap anaknya sehat-sehat saja meskipun tanpa imunisasi, rendahnya pengetahuan dan pemahaman ibu tentang pentingnya imunisasi dasar, keyakinan dan ketakutan jika anaknya diimunisasi menyebabkan anaknya menjadi sakit dan rewel, tidak adanya tradisi pemberian imunisasi di keluarga ibu, pengalaman yang tidak mengenakan terkait pemberian imunisasi baik pengalaman pribadi maupun dari orang lain, serta rendahnya dukungan keluarga baik dari suami dan orang tua yang tidak mengizinkan pemberian imunisasi dasar kepada anaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kajian teori Health Belief Model (HBM) terhadap perilaku ibu yang tidak memberikan imunisasi dasar berdasarkan persepsi HBM yang meliputi persepsi kerentanan, persepsi bahaya atau keseriusan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, pengetahuan,sikap, budaya, pengalaman di masa lalu, dan dukungan keluarga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 20 informan yang ditentukan dengan teknik totdal sampling. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi informasi yang bermafaat sebagai masukan kepada Puskesmas Culamega agar berupaya meningkatkan pendidikan dan promosi kesehatan tentang pentingnya imunisasi dasar kepada masyarakat khususnya ibu balita serta mengajak tokoh masyarakat agar ikut serta mengingatkan ibu untuk rutin mengikuti kegiatan posyandu dan imunisasi di lingkungan tempat tinggalnya.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN KEBIASAAN 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANONJAYA Novia Hendayani; Yuldan Faturrahman; Iseu Siti Aisyah
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.629 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4729

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD ditandai demam 2-7 hari dengan suhu 39oC, nyeri kepala, nyeri di punggung hingga nyeri ulu hati. Faktor lingkungan serta peran masyarakat dalam upaya pencegahan tehadap penyakit DBD berkaitan erat dengan kejadian DBD di suatu wilayah. Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu kawasan di Provinsi Jawa Barat yang menjadi kawasan daerah endemis DBD. Dari 40 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, Puskesmas Manonjaya menempati urutan pertama dengan kasus DBD terbanyak pada tahun 2020. Lokasi fokus dari penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Manonjaya menggunakan rancangan studi case control. Sampel pada penelitian ini berjumlah 136 sampel yang mana masing-masing sampel kasus dan kontrol sebanyak 68 sampel (1:1). Pengambilan sampel kasus menggunakan teknik total sampling, sementara pada sampel kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Hasil uji statistik dengan uji chi-square (α)=0,05 menunjukkan bahwa variabel penelitian yang berhubungan dengan kejadian DBD antara lain keberadaan jentik (p value=0,010 dan OR=2,631), pencahayaan (p value=0,001 dan OR=3,519) dan kebiasaan 3M Plus (p value=0,010 dan OR=2,612). Sementara itu, variabel penelitian yang tidak berhubungan adalah kepadatan hunian (p value=0,184). Masyarakat disarankan untuk meningkatan kebiasaan 3M Plus dengan lebih baik lagi, mengingat pencegahan DBD menggunakan 3M Plus merupakan salah satu bentuk upaya yang paling murah dan mudah.
DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) (Studi pada Karyawan Universitas Siliwangi) Yuldan Faturrahman; Anto Purwanto
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v19i1.6845

Abstract

CVS is a complex work-related eye and vision disorder experienced as a result of computer users' use of computers. CVS is influenced by individual factors, work environment factors, and computer factors which are felt to reduce daily work productivity. The purpose of this study was to determine the factors associated with CVS complaints. This research is a descriptive study with a cross sectional approach. A sample of 75 people was taken in total sampling with the criteria of respondents aged 45 years. The results showed that the main complaints of CVS were strained or tired eyes, dry and irritated eyes, blurred vision, and headaches. Eye strain or fatigue is a type of complaint that many respondents feel. Female respondents are more at risk of complaining of CVS than male respondents. Respondents who have worked 3 years, worked for 4 hours a day are more at risk of complaining about CVS. Respondents with monitor displays of bright colored characters and dark colored backgrounds are risk factors for complaining of CVS. Respondents who have a distance of vision 50 cm are more at risk of complaining of CVS compared to respondents who have a distance of vision ≥ 50 cm. Respondents with the position of the top of the monitor against horizontal eye level that is not parallel are more at risk of experiencing CVS than those with an aligned position. Most of the respondents' workspaces have low lighting levels ( 300 lux) which is a risk factor for complaining of CVS. It is recommended that respondents pay attention to the conditions and situations when working with computers, especially improving lighting and sitting in an parallel position
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN SKABIES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA Nisa Asyari; Andik Setiyono; Yuldan Faturrahman
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v19i1.6844

Abstract

Scabies is a skin disease where this disease is included in the environment-based disease. In Indonesia, scabies is commonly referred to as scabies or budukan. Scabies is a skin disease caused by parasites. Scabies is caused by mites or tiny ticks of the species Sarcoptes scabiei hominis. Factors that contribute to the spread of scabies include an unhealthy environment, limited clean water, and poor personal hygiene. This study aims to determine the relationship between personal hygiene and environmental sanitation with the incidence of scabies in the work area of the Salawu Health Center. This study uses a case control design. Data analysis in this study used the chi square test with a total sample of 144 including 48 case samples and 96 control samples. The results showed that there was a significant relationship between personal hygiene, namely skin hygiene, hand, foot and nail hygiene, hair hygiene, and genital hygiene with a value (p=0.000) and the incidence of scabies. The results showed that there was a relationship between ventilation (p=0.003), lighting (p=0.001), and the physical quality of clean water (p=0.002) with the incidence of scabies. Advised to people maintain good personal hygiene and maintain environmental sanitation. For health service workers, it is hoped that they can provide counseling to the surrounding community regarding material regarding scabies and how to prevent it.
HUBUNGAN ANTARA OBESITAS SENTRAL DAN STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA SOPIR Yuldan Faturrahman; Anto Purwanto; Iseu Siti Aisyah; Rosi Santika
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v19i1.6860

Abstract

Hypertension is a cardiovascular disease. Hypertension is influenced by many risk factors such as gender, age, family history, lack of exercise, excess sodium and fat consumption, alcohol, coffee consumption, smoking, stress and obesity. This study aims to determine the relationship between obesity and stress on hypertension in bus drivers majoring in Tasik-Ciamis Cirebon. This study used a cross-sectional design with a total sample of 53 with accidental sampling technique. Statistical test results from table 4.5 based on the stress conditions of the respondents showed that the value of p = 0.010 (p 0.05), there was a relationship between central obesity and the incidence of hypertension in Microbus drivers majoring in Tasikmalaya-Ciamis-Cirebon in 2018 with a value of p = 0.035 (p 0.05). suggested to driver to care their nutrition status.