Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MOTIVASI KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KECAMATAN ASTANAJAPURA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA Iwan Setiawan; Luthfi Sella
CENDEKIA Jaya Vol 1 No 2 (2019): Edisi Juli
Publisher : FISIP UNTAG Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.32 KB) | DOI: 10.47685/cendekia-jaya.v1i2.32

Abstract

Penelitian tentang motivasi Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam meningkatkan kinerja Petugas Lapangan Keluarga Berencana di Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon”, dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan sebagai berikut: (1) PLKB belum berperan sebagaimana fungsi dan tugasnya, (2) Rendahnya cakupan laporan yang dikirim oleh PLKB di kecamatan, dan (3) Masih rendahnya penggunaan alat kontrasepsi Metode Jangka Panjang (MJP) di masyarakat; Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data terdiri atas studi pustaka dan studi lapangan melalui kegiatan observasi, wawancara serta penyebaran angket kepada responden sebagai data primer yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini sebanyak 50 orang. Hasil penelitian disimpulkan bahwa motivasi Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon belum sepenuhnya didasarkan kepada pemenuhan tingkat kebutuhan sebagaimana pendapat Abraham Maslow, dimana rata-rata pelaksanaan sebesar 75,09% dari pemenuhan kebutuhan Physicological Needs (Fisiologi/Primer), Safety and Scurity Needs (Rasa Aman), Affiliationor Acceptance Needs (Sosial), Esteem or Status Needs (Penghargaan), dan Self Actualization (Aktualisasi Diri). Adapun pencapaian kinerja Petugas Lapangan Keluarga Berencana baru mencapai skor rata-rata pelaksanaan sebesar 77,90%. Secara umum pelaksanaan motivasi Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam upaya meningkatkan kinerja Petugas Lapangan Keluarga Berencana UPT Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon termasuk kriteria Baik.
STRATEGI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KEMBALI WISATAWAN DI KOTA CIREBON Pengelola Jurnal CENDEKIA Jaya; Iwan Setiawan
CENDEKIA Jaya Vol 2 No 2 (2020): Edisi Juli
Publisher : FISIP UNTAG Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.94 KB) | DOI: 10.47685/cendekia-jaya.v2i2.72

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan tentang strategi pelestarian cagar budaya terhadap keputusan berkunjung kembali wisatawan di Kota Cirebon. Pelestarian dilakukan agar masyarakat ikut serta dalam menjaga kelestarian cagar budaya yang ada. Strategi pelestarian tidak hanya berorientasi masa lampau, namun pelestarian terhadap keputusan berkunjung harus dilakukan dengan visi yang berwawasan dan diperuntukkan bagi kepentingan ke masa kini dan masa depan. Adapun hasil dari strategi pelestarian dan perlindungan ini agar dapat berguna bagi masyarakat harus dengan memperhatikan dan menjaga unsur-unsur penting, yaitu : integritas, keaslian, dan kemanfaatan baik untuk ilmu pengetahuan, sejarah, agama, jati diri, kebudayaan, maupun ekonomi melalui pelestarian cagar budaya yang keuntungannya dapat dirasakan oleh generasi saat ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Strategi Pelestarian Cagar Budaya sebagai Variabel (X) berada pada katagori Baik dan Keputusan Berkunjung kembali wisatawan sebagai Variabel (Y) berada pada katagori Baik. Hal ini dinyatakan bahwa Strategi Pelestarian Cagar Budaya berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung kembali wisatawan karena kedua Variabel tersebut dinyatakan Baik. Maka hipotesis yang penulis ajukan dapat teruji kebenarannya bahwa pelestarian cagar budaya didasarkan dimensi strategi dari Keban maka keputusan berkunjung kembali wisatawan aan meningkat. Kesimpulannya ada hubungan antara Strategi Pelestarian dengan Keputusan Berkunjung kembali para wisatawan ke cagar budaya di Kota Cirebon.
PELAKSANAAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PUSAT PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH (P3D) WILAYAH KOTA CIREBON Iwan Setiawan
CENDEKIA Jaya Vol 3 No 2 (2021): Edisi Juli
Publisher : FISIP UNTAG Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.011 KB) | DOI: 10.47685/cendekia-jaya.v3i2.191

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Budaya Organisasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Kantor Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah (P3D) Wilayah Kota Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai instrument penelitiannya. Penelitian ini di Kantor Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah (P3D) Wilayah Kota Cirebon dengan subjek penelitian pegawai sebanyak 34 orang dengan rata-rata didominasi oleh laki-laki sebesar 75%. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa Variabel Budaya Organisasi memperoleh skor 2.015 dengan persentase 84,66% dikategorikan sangat setuju. Sedangkan Variabel Kinerja memperoleh skor 559 dengan persentase 82,20% dikategorikan setuju. Hambatan yang terjadi pada Pelaksanaan Budaya Organisasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Kantor Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah (P3D) Wilayah Kota Cirebon adalah kurangnya kreatifitas para pegawai atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya, minimnya rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan dan disiplin jam kerja, kurangnya sosialisasi yang mengakibatkan budaya lama masih belum tersesuaikan dan budaya baru belum melembaga. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis kemudian melakukan tinjauan lebih mendalam mengenai usaha-usaha yang dilakukan dalam menghadapi hambatan tersebut yaitu dengan cara : menyediakan media penampungan dan penyaluran ide, mengadakan evaluasi kerja agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu, mengadakan sosialisasi dan rapat koordinasi mengenai budaya organisasi yang dianut.
Influence of Food Choices, Shopping Routines, Food Handling, and Waste Prevention Behaviors on Food Waste Behavior in Bandung City Adie Irwan Kusumah; Vita Dhameria; Iwan Setiawan
Indonesian Journal of Business Analytics Vol. 4 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ijba.v4i2.8619

Abstract

This research aims to examine the influence of food choices, shopping routines, food handling, and waste prevention behavior on food waste behavior in the city of Bandung. The population in the study were people who live in the city of Bandung and have thrown away food waste 3 times in the last month. The number of samples in this research was 50 respondents using convenience sampling techniques . The type of data used in this research is primary data collected using a survey approach via questionnaires distributed online with the time horizon used in this research being cross-sectional. This research uses analytical tools in the form of validity and reliability tests of instruments, classical assumption tests, hypothesis tests using multiple linear regression tests, and simultaneous tests. This research was assisted by statistical software program of social science (SPSS) version 26. Of the five proposed research hypotheses, all hypotheses are supported by empirical data. These findings indicate that food choices have a negative and significant effect on food waste behavior , shopping routines have a negative and significant effect on food waste behavior , food handling has a negative and significant effect on food waste behavior , and waste prevention behavior has a negative and significant effect on food waste behavior . This assessment also found that there is a simultaneous influence between food choices, shopping routines, food handling, and waste prevention behavior on food waste behavior.