Rika Kristina
Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Keterampilan Menolak dan Asertivitas pada Remaja Selama Pandemi COVID-19 Rika Kristina; Luh Surini Savitri
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 11 No. 3 (2021): EDISI KHUSUS: Dimensi Psikologis Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.056 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v11n3.p232-246

Abstract

Adolescents are prone to receive negative peer pressure. One of the main causes is the need of social acceptance. The aim of this study is to improve adolescents refusal skill and assertiveness to avoid negative peer pressure through experiential learning approach. Online training is carried out due to the COVID-19 pandemic, which makes face-to-face activities need to be restricted. The subjects of this study are 5 female students from three different schools in Jakarta, who were selected using purposive sampling method with Peer Pressure Inventory. Data were collected quantitatively using two different questionnaires which measure refusal skill, and assertiveness separatedly, while qualitative data were collected through observation and role-play activity. Wilcoxon signed ranked test was used to analyze the quantitative data, while the qualitative data were analyzed descriptively. The results show the significant increase of assertiveness among participants after joining the training, but not with their refusal skills. This may be caused by the limited time of practicing the refusal skill in real context. Overall, online refusal skill and assertiveness training is likely to be given amid the COVID-19 pandemic.Keywords: Adolescents, assertiveness, peer pressure, refusal skill Abstrak: Remaja rentan menerima dan terpengaruh oleh tekanan negatif dari teman sebaya. Salah satu penyebab utama adalah adanya kebutuhan untuk mendapat penerimaan dari lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menolak dan asertivitas remaja agar terhindar dari tekanan negatif teman sebaya. dengan pendekatan experiential learning. Pelatihan daring dilakukan karena adanya pandemi COVID-19 yang membuat seluruh kegiatan tatap muka perlu dihindari. Subjek dalam pelatihan ini adalah 5 remaja perempuan dari tiga sekolah di Jakarta, yang dipilih dengan metode purposive sampling menggunakan Peer Pressure Inventory. Data kuantitatif diperoleh melalui dua kuesioner berbeda untuk mengukur keterampilan menolak dan asertivitas secara terpisah. Data kualitatif diperoleh melalui observasi dan aktivitas role-play. Wilcoxon signed ranked test digunakan untuk menganalisis data kuantitatif, sedangkan data kualitatif dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada tingkat asertivitas partisipan, namun tidak dengan keterampilan menolaknya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh keterbatasan kesempatan mempraktikkan keterampilan menolak dalam konteks yang sesungguhnya. Secara keseluruhan, pelatihan keterampilan menolak dan asertivitas secara daring sangat mungkin diberikan pada masa pandemi COVID-19.
MENINGKATKAN RESILIENSI ANAK: PERAN POSITIVE COGNITIVE TRIAD DAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY Rika Kristina; Cut Nurul Kemala
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v5i1.34136

Abstract

AbstractThe aim of this study was to examine an improvement of child’s resilience through positive cognitive triad with cognitive behavior therapy approach. The participant was BS, an 8-year-old girl who was in second grade in one of private elementary schools in Jakarta. She once had an unpleasant experience with one of the teachers, so she always displayed evasive behaviour, either avoiding for school attendance or doing assignments. The design in this study was a single-subject pre-post design. The intervention program was held within 8 sessions with a follow-up session that was given 2 weeks after. The instruments used for this research are Resilience Scale for Children and Adolescence (RSCA) to measure resilience, Cogntitive Triad Inventory-for Children (CTI-C) to measure positive cognitive triad, and customized BS rating scale (BSRS) to measure the intensity of avoidant behavior also negative emotions shown by BS. The results of this study showed an improvement of resiliency and positive cognitive triad, also decreased intensity of behavior problems at the end of the intervention program.   AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat peningkatan resiliensi pada seorang anak melalui pembentukkan positive cognitive triad dengan pendekatan cognitive behavior therapy. Subjek dalam penelitian ini berinisial BS, seorang anak perempuan berusia 8 tahun yang merupakan murid kelas 2 Sekolah Dasar di salah satu sekolah swasta di Jakarta. Ia pernah memiliki pengalaman tidak menyenangkan bersama salah satu guru sehingga selalu menampilkan perilaku menghindar, baik itu menghindari kehadiran ke sekolah maupun mengerjakan tugas. Desain penelitian ini adalah single-subject pre-post design. Program intervensi dilaksanakan selama 8 sesi dengan sesi follow-up yang dilakukan 2 minggu setelahnya. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah Resilience Scale for Children and Adolescence (RSCA) untuk mengukur resiliensi, Cognitive Triad Inventory-for Children (CTI-C) untuk mengukur positive cognitive triad, dan skala rating (BSRS) yang secara khusus disusun untuk mengukur intensitas perilaku menghindar serta emosi negatif yang BS miliki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan resiliensi dan positive cognitive triad, serta penurunan intensitas masalah perilaku setelah intervensi diberikan.