Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DENGAN SISTEM SINGLE WIRE EARTH RETURN UNTUK WILAYAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR Rakesh Vaswani; Ridho Alpha Kusuma
Jurnal Kajian Teknik Elektro Vol 7, No 1 (2022): JKTE VOL 7 NO 1 (MARET 2022)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkte.v7i1.5888

Abstract

Indonesia's rural electrification rate (RER) is still low. This is due to the high cost of installing a conventional three-phase or single-phase power supply in distributed rural loads. However, the Rural Energy Agency and the National Utility have made many efforts to address this issue. To this end, this document proposes a Single Wire Earth Return (SWER) electrification scheme for the electrification of a selected village, namely Serang, Banten. Field data were collected and used to design a potential SWER distribution network. A mathematical model representing SWER for Serang, Banten was developed and simulations were performed to determine soil potential and soil resistance. These two are important every time you install a HEAVY line. In addition, a technical and economic comparison was made in order to determine the short-term costs of the proposed SWER with the existing single-phase two-wire (SPTW) system. The technical and economic analysis shows that the proposed SWER system will achieve a cost saving of 50% compared to the installation of the SPTW system for Serang Banten electrification.
ANALISA PENYEBAB TERBAKARNYA MOTOR INDUKSI TIGA PHASA DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MATLAB Ridho Alpha Kusuma; Riskie Setiawan
Jurnal Kajian Teknik Elektro Vol 7, No 2 (2022): JKTE VOL 7 NO 2 (SEPTEMBER 2022)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkte.v7i2.6448

Abstract

Di zaman modern sekarang ini tenaga listrik memegang peranan yang sangat penting didalam kehidupan sehari hari baik dalam bidang industri maupun pabrik. Peralatan industri umumnya menggunakan motor induksi sebagai penggeraknya. Didalam implementasinya motor induksi digunakan untuk keperluan sistem dalam otomatisasi, maka dari itu diperlukan adanya pemantauan secara berkala dan secara otomatis. Tiga phasa salah satu faktor yang memiliki potensi menjadikan adanya kerusakan atau kegagalan motor induksi, tiga phasa merupakan kelebihan beban yang membuat arus listrik yang mengalir melebihi dari batas amannya. Selain itu ketika motor beroperasi kemungkinan bisa terjadi vibrasi yang berlebihan. untuk mencegah kedua hal tersebut terjadi, tindakan monitoring secara berkala dan otomatis diperlukan sehingga motor induksi terhindar dari parahnya kerusakan bahkan di beberapa kasus sampai terbakar. Apabila kerusakan tidak bisa dihindari maka diperlukan perbaikan terhadap motor induksi tersebut. Dengan adanya hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus selama melakukan penelitian di PT Rachmat Perdana Adhimetal dengan bermaksud untuk bisa lebih mendalami tentang motor induksi tiga phasa, khususnya untuk mengetahui penyebab terbakarnya motor induksi. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk mencari beberapa penyebab terbakarnya motor induksi tiga phasa akan tetapi membatasi penelitian penyebab terbakarnya dikarenakan adanya perubahan beban. Penelitian ini disertai dengan simulasi melalui matlab dengan melihat efek dari perubahan beban terhadap arus stator, rotor, rpm, elektromagnetic dan rotor speednya.
Analisis Perawatan Berkala Trafo Distribusi 800 kVA pada Rumah Sakit X Kota Tangerang Ridho Alpha Kusuma; Jimmy Arimas Prayogo; Choirul Mufit
Elektrika Vol 15, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/elektrika.v15i1.6478

Abstract

In Indonesia, electricity supply for buildings or buildings with needs above 200kVA requires a distribution transformer owned by the customer, so that electrical energy transactions are carried out on the medium voltage side of 20kV. The distribution transformer in a hospital is a very vital component, especially during the COVID-19 pandemic where transformers are forced to continue operating above nominal levels without any maintenance. Distribution transformer maintenance includes visual inspection, monthly maintenance, maintenance every six months and annual maintenance. Treatments carried out on distribution transformers at X Hospital are DGA (Dissolved Gasses Analysis), transformer insulation testing, TTR (Transformer Turn Ratio) testing, Breakdown Voltage testing, thermovision testing and Winding Resistance testing; In addition, treatment or purification of transformer oil is also carried out based on testing. all dissolved gas and total dissolved gas (TDCG) decreased after the purification process and after purification there is still residual dissolved gas in the transformer. Interpretation of dissolved gas data (DGA) using several methods indicates a "Thermal Fault > 300 Celsius". This is in line with the results of thermovision on the transformer which shows a hot spot at the termination of the HV phase W bushing. Confirmation of this suspect will be checked after repairing the termination.                                                                                                 Keywords: Distribution Transformer, Transformer, Maintenance. ABSTRAKDi Indonesia, suplai kelistrikan untuk bangunan atau gedung dengan kebutuhan diatas 200kVA maka diperlukan trafo distribusi yang dimiliki oleh pelanggan, sehingga transaksi energi listrik dilakukan di sisi tegangan menengah 20kV. Trafo distribusi di sebuah rumah sakit merupakan suatu komponen yang sangat vital, terutama selama masa pandemic COVID-19 dimana trafo dipaksa untuk tetap beroperasi diatas narus nominal tanpa adanya perawatan. Perawatan trafo distribusi meliputi inspeksi visual, perawatan bulanan, perawatan tiap enam bulan dan perawatan tahunan.  Perawatan yang dilakukan di trafo distribusi di Rumah Sakit X ini adalah DGA (Dissolved Gasses Analysis), pengujian insulasi trafo, pengujian TTR (Transformer Turn Ratio), pengujian Breakdown Voltage, pengujian thermovision dan pengujian Winding Resistance, selain itu juga dilakukan treatment atau purifikasi oli trafo Berdasarkan pengujian. semua gas terlarut dan total gas terlarut (TDCG) menurun setelah proses pemurnian dan setelah pemurnian masih ada sisa gas terlarut di trafo. Interpretasi data gas terlarut (DGA) dengan beberapa metode menunjukkan adanya “Termal Fault > 300 Celcius”. Hal ini sejalan dengan hasil thermovision pada trafo yang menunjukkan adanya hot spot pada bagian terminasi busing W fasa HV. Konfirmasi tersangka ini akan dilakukan pengecekan setelah dilakukan perbaikan terminasi.
Sosialisasi Hemat Energi Listrik Rumah Tangga Bagi Masyarakat Sunter Jaya Ridho Alpha Kusuma; Kukuh Aris Santoso; Choirul Mufit; Rajes Khana; achmad Rofii; Setia gunawan; Muhammad Sobirin; Jemie Muliadi
KAMI MENGABDI Vol 3, No 1 (2023): KAMI MENGABDI
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.63 KB) | DOI: 10.52447/km.v3i1.6830

Abstract

Energi merupakan kebutuhan dasar untuk menjalankan sektor ekonomi dan sosial masyarakat. Itulah sebabnya permintaan energi di negara ini tumbuh dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi. Salah satu upayanya adalah dengan mengurangi konsumsi energi sehingga pulih kembali Energi yang ada dapat digunakan secara lebih efisien dan rasional Pembangunan berkelanjutan Indonesia. Energi dalam bentuk listrik adalah energy mudah digunakan untuk semua aktivitas, terutama perangkat (misalnya TV, radio, kulkas, AC) dan penerangan ruangan (lampu) dalam gedung. Di awal Sosialisasi tersebut menunjukkan bahwa para peserta masih belum memiliki informasi tentang metode penghematan energy Sekarang, dimana peserta juga mengeluhkan banyaknya tagihan listrik rumah mereka, adapun beberapa ibu ibu rumah tangga juga mempertanyakan mengenai macam macam golongan dan tariff listrik yang ada. Adapun setelah sosialisasi, kemampuan peserta ditemukan meningkat 100% mengenai Hemat listrik termasuk perhitungan biaya bulanan. adapun upayanya adalah mengganti lampu dengan lampu LED, kemudian Memasang timer AC serta mempergunakan AC seperlunya dan pada suhu nyaman sehingga tidak terus menerus bekerja untuk mendinginkan temperature hingga 16oC .
PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK BAWAH TANAH PADA CLUSTER XYZ Ikbal Tawakal; Ahmad Rofii; Ridho Alpha Kusuma
Jurnal Kajian Teknik Elektro Vol 8, No 2 (2023): JKTE VOL 8 NO 2 (SEPTEMBER 2023)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkte.v8i2.6754

Abstract

Perencanaan sistem distribusi energi listrik adalah bagian yang sangat esensial dalam menindak lanjuti pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang cukup pesat. Perencanaan sangat diperlukan karena berkaitan dengan tujuan pengembangan, yang harus memenuhi beberapa kriteria dari sisi teknis dan ekonomis baik dalam pelaksanaan maupun dalam perawatan. Perencanaan yang sistemik akan memberikan sejumlah proposal alternatif yang nantinya dapat dikaji akibatnya secara langsung karena akan berdampak pada aspek keandalan dan ekonomis suatu perencaan sehingga dapat ditentukan dengan baik letak dan kapasitas Daya suplai distribusi yang akan melayani areal beban tersebut dengan mempertimbangkan minimisasi susut energi dan investasi konstruksi, tanpa mengurangi kriteria, teknis dan estetika pada kawasan itu sendiri, yang dimana kawan yang sangat mengutaman  estetika biasanya menggunakan jaringan distribusi bawah tanah untuk menghindari bayaknya kabel semrawut terjadi padam listrik akibat kabel putus akibat bayak gangguan dan dimana jenis penghantar menggunakan penghantar jenis Tembaga (CU) NYYGbY 4 x 6 mm² dengan Panjang total 13.655 Meter untuk kabel ke saluran rumah, sedakan untuk kabel dari Panel PHB TR ke PHB Beban menggunakan NYYGbY 4 x 95 mm² dengan Panjang total 5.470 Meter dengan biayah Rp 5,263,175,000. dengan biaya yang cukup tinggi. Sehingga dengan demikian penulis berencana membuat Perencanaan Jaringan Distribusi Bawah Tanah menggunakan penghantar jenis Alumunium (AL) NA2XGbY 4 x 10 mm² untuk kabel ke saluran rumah, sedakan untuk kabel dari Panel PHB TR ke PHB Beban menggunakan NA2XGbY 4 x 185 mm² dengan total biaya penggunaan kabel Alumunium sebesar Rp 1,436,612,500. Sedangkan untuk analisa perhitungan jatuh tegangan (drop Voltage) di dapatkan hasil di bawah 4% sesuai dengan peraturan PUIL dan hasil perhitungan lalu di bandingan dengan menggunakan Sofware Etap 19, Selisih perbandingan masih di bawah 1 % untuk jatuh tegangan.