Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGKAYAAN KUALITAS MI KERING DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DAGING IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI SUMBER PROTEIN Zuhri, Nur Muttaqien; Swastawati, Fronthea; Wijayanti, Ima
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.529 KB)

Abstract

Mi merupakan produk makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, tingginya konsumsi mi tidak diimbangi dengan kandungan nilai dan kualitas gizi yang seimbang dan tercukupi, sehingga perlu adanya pengkayaan atau peningkatan kualitas gizi pada produk mi. Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup populer di masyarakat dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Ikan lele dapat digunakan sebagai sumber protein dalam pembuatan mi kering untuk meningkatkan nilai gizi produk. Tepung daging ikan lele mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi dan kandungan asam amino lisin tinggi sedangkan asam amino pembatas dari tepung terigu adalah lisin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tepung daging ikan lele dumbo terhadap karakteristik produk mi kering. Penelitian ini menggunakan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5x perlakuan penambahan berbagai macam konsentrasi dan dilakukan 3x pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penambahan konsentrasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap lisin, tensile strength, kadar protein, kadar abu, kadar lemak dan nilai hedonik. Interaksi antar perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap asam amino lisin, tensil strength, kadar protein, abu, lemak, kenampakan dan warna. Sedangkan dengan air dan karbohidrat tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Perlakuan konsentrasi terbaik yaitu 20% dilihat dari kandungan asam amino lisin (34,19 mg/g), kadar protein (17,52 %), kadar lemak (2,30%). Perlakuan konsentrasi 5% paling baik diterapkan dan paling disukai oleh panelis dengan asam amino lisin (17,85 mg/g), tensile strength (0,103 N/mm2), kadar protein (10,95%), air (10,42%), abu (1,6%), lemak (1,78%) dan karbohidrat (76,15%).  Noodles is a product of the most widely consumed by the people of Indonesia, the high consumption of noodles are not offset by the value of the content and quality of nutrition are balanced and would be sure, so the need for enriched or nutrient in the product quality improvement noodles.African catfish (Clarias gariepinus) is the one commodity that is quite popular in the community and has a high economic value. Catfish can be used as a source of protein in the manufacture of dry noodles to improve the nutritional value of the product. Flour meat catfish has a fairly high protein content and a high content of the amino acid lysine as the limiting amino acid of wheat flour is lysine. The purpose of this study was to determine the effect of concentration of African catfish fish meat meal on the characteristics of dry noodles. This study uses experimental design completely randomized design (CRD) with 5x treatment of a wide range of concentrations and the addition is done 3x repetition. The results showed that the addition of factor concentrations significantly (P<0.05) to lysine, tensile strength, protein content, ash content, fat content and hedonic value. The interaction between treatment significantly (P<0.05) against the lysine amino acid levels, tensile strength, protein content, ash, fat, appearance and color. While with water and carbohydrates are not significant (P˃0,05). The best treatment concentration of 20% in terms of the amino acid lysine content (34.19 mg / g), protein content (17.52%), fat content (2.30%). Treatment concentration of 5% is best used and most preferred by the panelists with the amino acid lysine (17.85 mg / g), tensile strength (0,103 N / mm 2), protein content (10.95%), water (10.42, ash (1.6%), fat (1.78%) and carbohydrate (76.15%).
Kelayakan Finansial Pemasaran Ikan Hias Guppy (Poecillia reticulatus Peters) Pedagang Ikan Hias Di Kota Semarang Nur Muttaqien Zuhri, Andi Indrawan, dan Wiharso
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian Volume 39 No. 2 September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47728/ag.v39i2.339

Abstract

ABSTRAKIkan Guppy (Poecillia reticulatus Peters ) ikan hias mudah dipelihara, diternakan, indah mempunyai nilai ekonomi dan sudah dikenal masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan pada pedagang penjual ikan hias khusus ikan Guppy (Poecillia reticulatus Peters) pada pasar ikan hias  pasar Johar dan Tlogosari  Kota Semarang, pada  bulan Oktober-Nopember 2021. Tujuan penelitian untuk mengetahui kelayakan finansial pemasaran Ikan Hias Guppy oleh pedagang Ikan Hias dan perilaku konsumen pembeli ikan Guppy (Poecillia reticulatus Peters) Metode dasar penelitian  deskriptif  analisis , penentuan sampel secara purposiv, responden nya secara sensus (20 responden ), responden konsumen pembeli ikan secara insidentil (30 responden). Untuk mengetahui pendapatan dengan perhitungan   biaya operasional dan penerimaan hasil , untuk mengetahui kelayakan  menggunakan R/C ratio , BEP , untuk mengetahui perilaku konsumen diperoleh informasi  konsumen pembeli ikan Guppy  ( Poecillia reticulatus  Peters ). Hasil  pemasaran  penjualan ikan Guppy (Poecillia  reticulatus Peters ) Rp.1.735.000,-  per  tahun , R/C ratio = 1,2 lebih besar dari satu berarti  layak, BEP  penjualan  1.445  ekor  per  tahun  berarti titik balik modal  pada 1.445 ekor  prer tahun , real terjual 1,735 .ekor per tahun., BEP  Harga Rp.5000,-  per ekor, real  dijual sebesar Rp.6.000,- Perilaku konsumen  membeli  untuk menikmati keindahan ikan hias Guppy (Poecillia  reticulatus Peters ), menternakan untuk dapat menjualnya, membeli  untuk dijual secara eceran sebagai penghasilan.  Kesimpulan pemasaran penjualan ikan hias guppy ( Poecillia reticulatus Peters )  layak , mempunyai keindahan ,mudah diternakan   untuk  penghasilan. Kata kunci : Kelayakan, Pemasaran , Ikan Guppy
QUALITY EVALUATION ON POST-HARVEST CORN COMMODITIES PHYSICALLY, CHEMICALLY AND BIOLOGICALLY PRODUCED BY FARMERS IN GROBOGAN DISTRICT Nur Muttaqien Zuhri
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i3.2226

Abstract

Handling post-harvest corn yield is the determinant of the quality of raw materials in feed manufacturing. The high quality standard of the acceptance of raw materials in the livestock industry makes it difficult for post-harvest corn yield produced by farmers to compete. The objective of this research is to evaluate the quality of corn yield physically, chemically and biologically by comparing the quality of post-harvest corn yield produced by farmers in Grobogan District with the corn yield of feed industry. Physical testing (broken seed and foreign material) was carried out using human senses, chemical testing (moisture content, protein, fiber, ash) was carried out using NIR Foss System and biological testing (aflatoxin) was carried out using TLC method. The data analysis was performed using Independent Sampel T-Test. The research findings showed that there were differences (P < 0.05) to the average quality of broken seed, foreign material, moisture content, fiber, ash and aflatoxy between the farmers and livestock industry. Meanwhile, there was no significant difference (P > 0.05) to the average value of quality of protein and fat content between the farmers and livestock industry. Post-harvest corn yield produced by farmers has not met the standard of the acceptance of raw materials in livestock industry. It is also necessary to improve the modern technology, facility and farmer assistance in handling post-harvest activities of the corn yield.
ANALISIS MARJIN PEMASARAN, FARMER SHARE, DAN SALURAN DISTRIBUSI KOMODITI TOMAT, KENTANG, DAN KUBIS DI KABUPATEN MAGELANG Nun Maulida Suci Ayomi; Nur Muttaqien Zuhri
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2432

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis marjin pemasaran, farmer share, dan saluran distribusi tomat, kentang, dan kubis di Kabupaten Magelang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan suatu objek penelitian melalui data yang telah terkumpul lalu diuraikan dan disusun kedalam format yang lebih mudah untuk dipahami. Hasil penelitian menunjukan nilai margin rata-rata tomat Rp1.766,00 dan rata-rata farmer share 70,92%, untuk kentang rata-rata margin total Rp1.671,00 dan rata-rata farmer share 85,42%, dan kubis memiliki nilai rata-rata marjin Rp1.428,00 dan rata-rata farmer share 69,40%. Saluran distribusi pada komoditas tomat memiliki 6 model saluran pemasaran, komoditas kentang dan kubis masing-masing memiliki 7 model saluran pemasaran.
Corn Supply Chain in Central Java Province: Marketing Channel Efficiency and Chain Institutional Performance Approach Nur Muttaqien Zuhri; Endang Siti Rahayu; Kusnandar Kusnandar; Mohamad Harisudin
Journal of International Conference Proceedings Vol 6, No 1 (2023): 2023 ICPM Malang Proceeding
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32535/jicp.v6i1.2236

Abstract

Increasing corn production requires a supply chain to channel production from farmers to consumers. The supply chain of corn as a raw material for animal feed in Central Java Province is not yet well managed, because each farmer or business is still carried out individually. The aim of the study was to analyze the supply chain picture based on the Food Supply Chain Network and the efficiency of the corn agribusiness supply chain in Central Java. Sampling techniques from farmers using proportional random sampling and snowball sampling methods will lead researchers to the next informant or to related institutions to the final consumer. Data analysis uses the FSCN, Marketing Margin, Farmer's Share and DEA methods. There are 5 corn agribusiness marketing channels in Central Java Province. Marketing margin and farmer's share with Farmer-Cooperative-Consumer chain being the most efficient. Farmer-Village Trader-SubDistrict Trader-District Trader-Consumer marketing channel being the least efficient. Technical efficiency at the farmer level was 2%, at the village trader level 40%, at the subdistrict and district trader levels 37.5%, at the cooperative level 66.67%, at the animal feed company level 40% and at the poultry farmer level 25%.
Usahatani Hidroponik Berbasis Pemanfaatan Lahan di SMA Negeri 2 Kota Semarang Nur Muttaqien Zuhri; Wahyu Imam Santoso; Ali Khamdi; Nurul Puspita; Nun Maulida Suci Ayomi
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 3 (2023): September 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v6i3.1354

Abstract

Strategi pertanian hidroponik adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan tanaman dengan memanfaatkan air dan menggantikan tanah biasa. Dalam budidaya tanaman hidroponik, larutan yang kaya nutrisi tidak diperoleh dari tanah. Metode hidroponik memiliki keuntungan karena hanya membutuhkan sedikit lahan sebagai media. Budidaya tanaman hidroponik dapat dilakukan di lahan yang sempit. Budidaya hidroponik merupakan salah satu alternatif usaha pertanian di perkotaan dengan pemanfaatan lahan sempit. Pelatihan dan sosialisasi budidaya tanaman hidroponik untuk optimalisasi lahan sempit di SMA Negeri 2 Kota Semarang merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam berwirausaha. Kegiatan ini terdiri dari sosialisasi kepada siswa-siswi SMA Negeri 2 Kota Semarang dan pelatihan hidroponik. Sebanyak 42 siswa berpartisipasi dalam pelatihan tersebut. Hasil dari pre-test dan post-test menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan berjalan dengan baik. Persentase responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pertanyaan dan pernyataan kuesioner meningkat dari 13 menjadi 39 persen sebagai hasil dari pelatihan dan sosialisasi hidroponik.
Usahatani Hidroponik Berbasis Pemanfaatan Lahan dalam Peningkatan Kreativitas Kewirausahaan Siswa Nur Muttaqien Zuhri; Wahyu Imam Santoso; Ali Khamdi; Nurul Puspita; Nun Maulida Suci Ayomi
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v4i1.227

Abstract

Strategi pertanian hidroponik adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan tanaman dengan memanfaatkan air dan menggantikan tanah biasa. Dalam budidaya tanaman hidroponik, larutan yang kaya nutrisi tidak diperoleh dari tanah. Metode hidroponik memiliki keuntungan karena hanya membutuhkan sedikit lahan sebagai media. Budidaya tanaman hidroponik dapat dilakukan di lahan yang sempit. Budidaya hidroponik merupakan salah satu alternatif usaha pertanian di perkotaan dengan pemanfaatan lahan sempit. Pelatihan dan sosialisasi budidaya tanaman hidroponik untuk optimalisasi lahan sempit di SMA Negeri 2 Kota Semarang merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam berwirausaha. Kegiatan ini terdiri dari sosialisasi kepada siswa-siswi SMA Negeri 2 Kota Semarang dan pelatihan hidroponik. Sebanyak 42 siswa berpartisipasi dalam pelatihan tersebut. Hasil dari pre-test dan post-test menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan berjalan dengan baik. Persentase responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pertanyaan dan pernyataan kuesioner meningkat dari 13 menjadi 39 persen sebagai hasil dari pelatihan dan sosialisasi hidroponik.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN MIJEN, KOTA SEMARANG Nurul Puspita; Nur Muttaqien Zuhri; Siti Aisyah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3996

Abstract

This research aims to study and analyze the income level of organic rice farmers in Mijen Sub-district of Semarang City as well as the variables that affect farmers' income. The study was conducted from August to September 2023 in Mijen Sub-district of Semarang City. The research was conducted through a survey method, namely interviews with questionnaires. Determination of the number of respondents using slovin with the number of respondents 102 farmers taken from 3 villages in Mijen District Semarang City. The method used to determine the sample was purposive sampling. The results showed that the average production was 4,602 kg/mt/ha, the average production cost was 26,317,837/ha, and the average revenue was 27,708,642/ha. Thus, the average income of organic rice farmers in Mijen Sub-district of Semarang City per garden season is IDR 1,908,050/ha. The regional minimum wage (UMK) of Semarang City is IDR 3,060,349, while the average monthly income of farmers is IDR 463,601.67. The cost of pesticides (X1) and land (X6) affect the income of organic rice farmers in Mijen Sub-district, Semarang City. On the other hand, the costs of manure (X2), MOL fertilizer (X3), seeds (X4) and labor (X5) do not affect farmers' income. Keywords: Income, Organic Rice, Production Factors INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis tingkat pendapatan petani padi organik di Kecamatan Mijen Kota Semarang serta variabel yang mempengaruhi pendapatan petani. Studi ini dilakukan dari Agustus hingga September 2023 di Kecamatan Mijen Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan melalui metode survei, yaitu wawancara dengan kuesioner. Penentuan jumlah responden menggunakan slovin dengan jumlah responden 102 petani yang diambil dari 3 kelurahan yang ada di Kecamatan Mijen Kota Semarang. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel yaitu dengan Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi rata-rata adalah 4.602 kg/mt/ha, biaya produksi rata-rata adalah 26.317.837/ha, dan penerimaan rata-rata adalah 27.708.642/ha. Dengan demikian, rata-rata pendapatan petani padi organik di Kecamatan Mijen Kota Semarang per musim taman adalah Rp 1.908.050/ha. Upah minimum regional (UMK) Kota Semarang adalah Rp 3.060.349, sedangkan pendapatan bulanan rata-rata petani adalah Rp 463.601,67. Biaya pestisida (X1) dan lahan (X6) mempengaruhi pendapatan petani padi organik di Kecamatan Mijen Kota Semarang. Di sisi lain, biaya pupuk kandang (X2), pupuk MOL (X3), bibit (X4) dan tenaga kerja (X5) tidak mempengaruhi pendapatan petani. Kata kunci: Pendapatan, Padi Organik, Faktor Produksi
EFISIENSI TEKNIS USAHATANI PADI SAWAH PADA PERTANIAN PERKOTAAN DI KOTA SEMARANG: PENDEKATAN STHOCHASTIC FRONTIER Nur Muttaqien Zuhri; Ali Khamdi; Nun Maulida Suci Ayomi
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 49, No 2 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v49i2.14014

Abstract

Improving food self-sufficiency requires a strategy to increase paddy rice production. The urban agriculture initiative in Semarang City is seen as a suitable policy. However, the current increase in agricultural productivity through improved production efficiency is hampered by land conversion and inappropriate use of production inputs. The objective of this study is to assess the technical efficiency of wet-rice farming and its influencing factors in Semarang City. Cross-sectional data from 68 respondents were used in this study. The data analysis strategy used in this study is Maximum Likelihood Estimation (MLE) combined with Stochastic Frontier Cobb Douglas production function. The results show that land area, seeds, NPK, urea, and pesticides are the main determinants of rice production. Paddy rice cultivation in Semarang City is technically efficient (0.73). Formal education and other sources of off-farm income are factors that influence the level of technical inefficiency of wet-rice cultivation. Strategies to achieve food self-sufficiency in urban agriculture include developing extension strategies and improving agricultural infrastructure.
Pelatihan Bagi Penyandang Disabilitas, Mualaf dan Dhuafa Melalui Budidaya Tanaman dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Kelurahan Mijen, Kota Semarang Nur Muttaqien Zuhri; Wahyu Imam Santoso; Hedy Ilham Widyatama; Sayid Labib Mustofa
Manfaat : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 3 (2024): Agustus : Manfaat : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/manfaat.v1i3.92

Abstract

Berkurangnya lahan yang tersedia untuk budidaya tanaman adalah salah satu ciri khas daerah perkotaan. Lahan pekarangan sebagian besar kurang dimanfaatkan, terutama untuk menanam sayuran. Lahan pekarangan milik warga di Kelurahan Mijen yang terletak di pusat Kota Semarang ini dapat dimanfaatkan meskipun ukurannya kecil. Memaksimalkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya sayuran merupakan tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Februari 2024 di Kelurahan Mijen, dengan sasaran utama kelompok mualaf, kaum dhuafa, dan penyandang disabilitas. Empat puluh tiga orang berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian ini, meliputi mahasiswa, dosen, kaum dhuafa, Lazizmu Kota Semarang, kelompok mualaf, dan kelompok difabel. Terdapat sejumlah aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan tersebut, seperti membuat media tanam untuk menanam sayuran. Sebanyak 69,2% dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta kegiatan mengetahui cara mengatur dan memelihara lahan tanam, dan 100% dari data menunjukkan bahwa peserta mengetahui cara membuat media tanam. Peserta kegiatan menyatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat, dengan 71,3% mengharapkan bahwa program tersebut akan ditingkatkan dan berkelanjutan.