Masa Remaja anak-anak mengalami ketegangan emosi yang meninggi disebabkan oleh tekanan sosial. Tanda-tanda emosional ini berupa rasa kecewa, marah, khawatir, bangga, malu, cinta, benci, harapan serta rasa putus asa. Jika remaja memiliki tekanan pikiran yang tinggi merasa tidak mampu dalam menyelesaikan masalah.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi, derajat depresi dan mengetahui adanya hubungan antara kecerdasan emosi dengan derajat depresi pada remaja putri yang diasramakan dipondok pesantren. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Uji korelasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 106 santri. Teknik pengambilan sampel menggunakan simpel random sampling. Teknik analisis data menggunakan uji koreasi dengan menggunakan program SPSS Statistics 22 untuk melihat hasil hubungan antaran kecerdasan emosi (EQ) dengan derajat depresi pada santri kelas XI dan XII madrasah aliyah pesantren tahfidz Quran terpadu al-hikmah cirebon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tingkat Kecerdasan emosional santri Madrasah Aliyah Al-Hikmah kategori XI dan XII berada pada tingkat sedang (2) Distribusi tingkat depresi santri kelas XI dan kelas XII MA Al-Hikmah bervariasi yaitu depresi normal, depresi ringan, depresi sedang dan depresi berat (3) Hipotesis diterima bahwa ada hubungan negatif antara (EQ) dengan derajat depresi pada siswi Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Tahfidz Quran. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji korelasi dengan nilai Sig. 0,000 > 0,05 dan nilai koefisien korelasi (r) -0,621 Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin rendah nilai kecerdasan emosi (EQ) maka derajat depresi semakin tinggi, dan sebaliknya semakin tinggi nilai kecerdasan emosi (EQ) maka derajat depresi semakin rendah.Â