Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Informasi Nilai Gizi dan Keamanan Pangan Brownies Talas Beneng Bohari Bohari; Muhammad Ansori; Lili Amaliah; Rakhmi Setyani Sartika; Ratu Diah Koerniawati
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.383 KB) | DOI: 10.56303/jppmi.v1i1.10

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian yaitu untuk menghitung nilai gizi dan keamanan pangan produk talas beneng. Kegiatan ini dilakukan di UMKM Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang tahun 2022. Metode yang dilakukan yaitu pendampingan secara langsung kepada pimpinan dalam hal perhitungan nilai gizi dan keamanan pangan produk talas beneng. Adapun produk talas beneng yaitu Brownies Talas Beneng. Komposisi Brownies Talas Beneng yaitu Tepung Talas Beneng, Terigu, Cokelat, Telur, Gula, Margarin Nilai gizi Brownies Talas Beneng berdasarkan % AKG lemak 33%, Protein 9%, Karbohidrat 13%, dan Kalori 17%. Informasi produk pada kemasan Brownies Talas Beneng meliputi nama produk, daftar bahan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat produsen, halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi, kedaluwarsa. P-IRT Kue No. 206.3601.03.0017-24 dan Sertifikat Halal yaitu ID36110000006650820. Kegiatan pengabdian ini memberikan kontribusi kepada UMKM Bumi Pangan Lokal di Kabupaten Pandenglang terkait peningkatan mutu produk dalam hal informasi nilai gizi dan keamanan pangan selama proses produksi Brownies Talas Beneng
Penilaian Status Gizi dan Konseling Gizi Peserta Kegiatan Dharma Wanita Persatuan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Ratu Diah Koerniawati; Rakhmi Setyani Sartika; Annisa Nuradhiani; Bohari Bohari; Muhammad Ansori; Lili Amaliah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.871 KB) | DOI: 10.56303/jppmi.v1i1.13

Abstract

Status gizi memiliki peran yang penting dalam produktivitas kerja. tenaga kerja dengan status gizi yang baik pekerja akan lebih giat, produktif, dan teliti dalam bekerja. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui status gizi dan memberikan konseling gizi pada Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Metode yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, serta memberikan konseling kepada 33 Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan mengalami obesitas. Sebagai tindak lanjut, perlu adanya edukasi gizi untuk mengurangi angka obesitas di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Hubungan Status Gizi, Asupan Energi Sarapan, Kebiasaan Sarapan, dan Lingkungan Kerja Fisik dengan Produktivitas Kerja: (Studi Kasus Tenaga Kerja Laki-laki Divisi Maintenance PT. X di Kota Cilegon) Nahdiyatul Umaini; Lili Amaliah; Fachruddin Perdana
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 5, No 1 (2024): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v5i1.24823

Abstract

Produktivitas kerja memiliki peran penting dalam roda perekonomian negara, produktivitas yang menurun akan berpengaruh terhadap pendapatan dari suatu perusahaan. Memiliki produktivitas yang tinggi merupakan keingdinan setiap tenaga kerja, tetapi produktivitas tiap individu berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi, asupan energi sarapan, kebiasaan sarapan, dan lingkungan kerja fisik dengan produktivitas kerja pada tenaga kerja laki-laki divisi maintenance PT. X di kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan desain pendekatan cross sectional. Jumlah populasi tenaga kerja divisi maintenance sebanyak 67 tenaga kerja, jumlah sampel sebanyak 40 tenaga kerja didapatkan dari hasil perhitungan rumus Slovin dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan pengukuran tinggi dan berat badan, food recall 3× sarapan pagi, kuesioner, wawancara, dan observasi. Data diolah mengguankan aplikasi microsoft excel dan SPSS 25.0. Analisis data menggunakan uji pearson chi-square. Berdasarkan hasil uji pearson chi-square didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (p = 0,037), asupan energi sarapan (p= 0,005), dan lingkungan kerja fisik (p= 0,002) dengan produktivitas kerja tenaga kerja laki-laki divisi maintenance. Untuk variabel kebiasaan sarapan (p = 0,419) tidak terdapat hubungan dengan produktivitas kerja tenaga kerja laki-laki divisi maintenance. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dengan produktivitas kerja
Hubungan Konsumsi Minuman Manis dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Lebih Siswa SMP Negeri 13 Kota Serang Difa Laulaulinnuha; Rakhmi Setyani Sartika; Lili Amaliah
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 5, No 1 (2024): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v5i1.25661

Abstract

Kelebihan gizi pada remaja adalah masalah kesehatan masyarakat dan gizi. Faktor penentu terjadinya obesitas dan kelebihan berat badan antara lain kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi makanan berkalori tinggi, seperti makanan cepat saji dan minuman manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi minuman manis dan aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada siswa SMP Negeri 13 Kota Serang. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 75 siswa berusia 11-15 tahun sebagai responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Konsumsi minuman manis diukur dengan Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) sedangkan aktivitas fisik diukur dengan kuesioner Physical Activity Level (PAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 24% responden mengalami status gizi lebih. Lebih dari separuh responden (60%) mengonsumsi gula dari minuman manis melebihi 50 gram per hari, dikategorikan sebagai jumlah konsumsi berisiko. Mayoritas responden (89,3%) memiliki tingkat aktivitas fisik yang ringan. Berdasarkan analisis uji chi-square tidak ditemukan hubungan antara konsumsi minuman manis dan tingkat aktivitas fisik dengan status gizi lebih (p > 0,05).