Yuniarni Yuniarni
Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMERANAN TOKOH TUAN DURAN DALAM NASKAH KEMATIAN YANG DIRENCANAKAN KARYA AUGUST STRINBERG TERJEMAHAN JOKO KURNAIN Ikhsan Satria Irianto; Hendri Jihadul Barkah; Yuniarni Yuniarni
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 8, No 2 (2022): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v8i2.3110

Abstract

ABSTRAKPemeranan Tokoh Tuan Duran dalam Naskah Kematian yang Direncanakan karya August Strinberg terjemahan Joko Kurnain merupakan kerja kreatif pemeranan yang pemeran jalani untuk mewujudkan karakter tokoh Tuan Duran dari realitas naskah menjadi realitas teater. Proses perwujudan tokoh Tuan Duran tersebut bertitik tolak pada analisis penokohan. Tahapan kerja dari analisis penokohan tersebut dimulai pada analisis tokoh, kemudian relasi antar tokoh dan yang terakhir relasi tokoh dengan struktur naskah. Hasil dari analisa tokoh dan naskah, menjadi pijakan pemeran dalam proses perwujudan tokoh. Proses perwujudan tokoh tersebut berpedoman pada metode akting Stanislavsky.Kata Kunci:Pemeranan; Kematian yang Direncanakan; Tuan Duran; Stanislavsky.  ABSTRACTThe role of Tuan Duran in the Planned Death Manuscript by August Strinberg, translated by Joko Kurnain, is a creative work of acting that the actors undertake to realize the character of Tuan Duran from the reality of the script into a theatrical reality. The process of realizing the character of Tuan Duran is based on the analysis of characterizations. The work stages of the characterization analysis begin with character analysis, then the relationship between characters and finally the character's relationship with the structure of the script. The results of the analysis of the characters and the script, become the basis for the actors in the process of realizing the characters. The process of embodiment of the character is guided by Stanislavsky's acting method.Keywords:Actor; Premeditated Death; Mr Duran; Stanislavsky. 
Dinamika Institusi Pendidikan Seni: Antara Pendidikan Formal Dan Perkembangan Praktis Berkesenian Di Indonesia Tatang Rusmana; Yuniarni Yuniarni
Creativity And Research Theatre Journal Vol 5, No 1 (2023): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v5i1.3713

Abstract

Science and art provide humanity on complementary paths. Both contain creative thinking and problem solving. Science seeks answers to questions about the external, physical world; the answer to this forms the basis of our present technological progress. While art depicts the development of our inner world namely; intuitive, emotional, spiritual and creative aspects of human beings. The real world is explained through science and revealed through works of art. Humans need both science and art if they balance function with the meaning of life. Art is an activity that occurs by the process of "cipta - rasa - karsa". Cipta, in art, contains an integrated meaning between creativity, invention, and innovation which is strongly influenced by "sense" (emotion and feeling). Rasa, arises because of the impulse of instinct which is called "karsa". Karsa, can be personal or collective, depending on the environment and culture of society (But Muchtar, 1985).AbstrakIlmu pengetahuan dan seni menyediakan manusia pada jalan yang saling mengisi. Keduanya mengandung fikiran kreatif dan pemecahan masalahnya. Ilmu pengetahuan mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang aspek luar, dunia fisika; jawaban untuk ini menjadi bentuk dasar dari kemajuan teknologi kita sekarang. Sementara seni menggambarkan perkembangan dari dunia dalam kita yakni; intuisi, emosional, spiritual dan aspek kreatif dari manusia. Dunia nyata dijelaskan melalui ilmu pengetahuan dan diungkap melalui karya seni. Manusia membutuhkan keduanya yaitu ilmu pengetahuan dan seni apabila mereka menyeimbangkan fungsi dengan arti kehidupan. Seni merupakan kegiatan yang terjadi oleh proses “cipta - rasa - karsa”. Cipta, dalam seni mengandung pengertian terpadu antara kreativitas (creativity), penemuan (invention), dan inovasi (inovasion) yang sangat dipengaruhi oleh “rasa” (emotion and feeling). Rasa, timbul karena dorongan kehendak naluri yang disebut “karsa”. Karsa, dapat bersifat personal atau kolektif, tergantung dari lingkungan serta budaya masyarakat (But Muchtar, 1985).  Ilmu pengetahuan dan seni menyediakan manusia pada jalan yang saling mengisi. Keduanya mengandung fikiran kreatif dan pemecahan masalahnya. Ilmu pengetahuan mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang aspek luar, dunia fisika; jawaban untuk ini menjadi bentuk dasar dari kemajuan teknologi kita sekarang. Sementara seni menggambarkan perkembangan dari dunia dalam kita yakni; intuisi, emosional, spiritual dan aspek kreatif dari manusia. Dunia nyata dijelaskan melalui ilmu pengetahuan dan diungkap melalui karya seni. Manusia membutuhkan keduanya yaitu ilmu pengetahuan dan seni apabila mereka menyeimbangkan fungsi dengan arti kehidupan. Seni merupakan kegiatan yang terjadi oleh proses “cipta - rasa - karsa”. Cipta, dalam seni mengandung pengertian terpadu antara kreativitas (creativity), penemuan (invention), dan inovasi (inovasion) yang sangat dipengaruhi oleh “rasa” (emotion and feeling). Rasa, timbul karena dorongan kehendak naluri yang disebut “karsa”. Karsa, dapat bersifat personal atau kolektif, tergantung dari lingkungan serta budaya masyarakat (But Muchtar, 1985).