Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN MASKER DI MASA PANDEMI TERHADAP IDENTIFIKASI EMOSI DASAR MELALUI EKSPRESI WAJAH Sekar Afrila Miftakhul Jannah; Rania Fakhirah Khairunnisa; Zahra Purwajatnika; Asteria Devy Kumalasari
Journal of Psychological Science and Profession Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.689 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v6i1.32091

Abstract

Pandemi COVID-19 membuat masyarakat harus menggunakan masker ketika berinteraksi dengan orang lain yang diduga dapat mempengaruhi proses komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan masker terhadap identifikasi emosi dasar melalui ekspresi wajah. Dengan menggunakan simple randomized sampling, penelitian ini mendapatkan total 60 partisipan sebagai sampel, yang merupakan mahasiswa semester tiga Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan platform daring Labvanced untuk menyajikan gambar wajah seseorang yang menunjukkan ekspresi emosi dasar untuk diidentifikasi oleh partisipan penelitian. Yang mana pada kelompok eksperimen ditampilkan seseorang yang menunjukkan ekspresi emosi dasar dengan menggunakan masker, sementara di kelompok kontrol ditampilkan seseorang yang tidak menggunakan masker. Hasil pengolahan data menggunakan Uji Mann Whitney dan Chi Square menunjukkan bahwa penggunaan masker memiliki pengaruh yang signifikan terhadap identifikasi emosi dasar melalui ekspresi wajah, khususnya pada emosi jijik dan marah. Penelitian ini memberikan informasi bahwa penggunaan masker pada masa pandemi COVID-19 dapat menjadi salah satu faktor terjadinya ketidaktepatan identifikasi emosi lawan bicara. Hal tersebut mungkin akan berdampak pada terjadinya ketidaktepatan pemahaman antar individu pada saat berkomunikasi.
Adaptation and Psychometric Properties of the Indonesian Version of the Positivity Scale Naiva Urfi Layyinah; Asteria Devy Kumalasari
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 11, No 2 (2022): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v11i2.25748

Abstract

Positivity, the tendency to view self, life, and the future positively, and to believe in others, was found to contribute toward an individual’s functioning based on previous studies. A positivity scale in the Indonesian version is needed to understand better Indonesian people’s functioning and improve their well-being. However, the positivity scale was not yet available for Indonesians. This study aimed to adapt the 8-item Positivity Scale into Positivity Scale Indonesian Version (PSIV) and find evidence of its psychometric properties. Data from 218 Indonesians aged 18 years or older were collected using an 8-item PSIV rated on a 5-point scale. The results showed good item discrimination indicated by its corrected-total item correlations (0.35–0.67) and a high internal consistency (α=0.826). The confirmatory factor analysis results after applying the modification model showed that the hypothesized one-factor model fit the criteria indicated by CFI=0.968, TLI=0.950, RMSEA=0.067, SRMR=0.037, and GFI=0.962. The PSIV was correlated with life satisfaction and positive and negative effects. A test-retest reliability conducted on 30 respondents showed a correlation between the first and second times of data collection. Accordingly, PSIV had adequate item discrimination, reliability, and validity. Thus, the PSIV is beneficial to assess the positivity of Indonesian people aged 18 years or older.
HUBUNGAN QUARTER-LIFE CRISIS DAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA INDIVIDU DEWASA MUDA Tsana Afrani Suyono; Asteria Devy Kumalasari; Efi Fitriana
Jurnal Psikologi Vol 14, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2021.v14i2.4646

Abstract

Masa dewasa muda ditandai dengan adanya tugas perkembangan untuk mulai mengambil peran dan tanggung jawab sebagai individu yang produktif dalam bidang pekerjaan dan karir, relasi, dan finansial. Pada masa ini, individu dewasa muda mengalami berbagai tantangan dan kesulitan yang dapat memunculkan emosi negatif yang nyata dan sering disebut sebagai quarter-life crisis. Di sisi lain, produktivitas individu juga dipengaruhi oleh tingkat well-being individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara quarter-life crisis dan subjective well-being pada individu dewasa muda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasi yang melibatkan 126 responden mahasiswa dalam rentang usia 20-23 tahun yang terpilih menggunakan teknik sampel acak klaster. Pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan Google form. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Quarter-Life Crisis, Satisfaction with Life Scale (SWLS), dan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE). Analisis statistik yang digunakan adalah uji korelasi Pearson. Hasil analisa data menunjukkan bahwa quarter-life crisis berkorelasi negatif dengan kepuasan hidup dan afek positif, namun berkorelasi positif terhadap afek negatif. Dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara quarter-life crisis dan subjective well-being.