Ida Bagus Putu Putrawan
Geriatric Division Of Internal Medicine Department, Sanglah General Hospital, Faculty Of Medicine Udayana University, Bali, Indonesia

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : E-Jurnal Medika Udayana

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN STATUS KOGNISI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR Dwi Kristian Adi Putra; Ida Bagus Putrawan; Ni Ketut Rai Purnami
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.478 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i6.P04

Abstract

ABSTRAKKetergantungan yang dialami oleh lansia dapat dipicu oleh kemunduran fisik maupun psikis yang mengarah pada perubahan negatif. Kondisi tersebut akan mempengaruhi aktivitas kehidupansehari-hari lanjut usia. Salah satu masalah yang dialami pada lansia adalah Terganggunya kapasitasintelektual yang berhubungan dengan fungsi kognitif pada lansia. Faktor nutrisi adalah faktor yangdapat menentukan keadaan kognitif lansia dan untuk mencegah potensi penurunan kognitif padalansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara status gizi dan status kognisipada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian studi crosssectional. Penelitian dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werda Wana Seraya Denpasar. Pada statusgizi ditentukan dengan menggunakan penghitungan Indeks Massa Tubuh yang dilakukan pada lansiadengan pengukuran berat badan dan tinggi badan berdasarkan tinggi lutut dan Status kognisiditentukan dengan menggunakan kuisioner abbreviated mental test (AMT). Prevalensi penurunanfungsi kognitif lansia pada Panti Sosial Tresna Werda Wana Seraya sebesar 77,3%. Dari 17 lansiadengan penurunan fungsi kognitif, sebanyak 58,8% mengalami gizi kurang, 35,3% mengalami gizibaik dan 5,9% mengalami gizi lebih. Berdasarkan uji korelasi spearman, terdapat hubungan signifikanantara status gizi dan status kognisi (r =0,436). Hubungan antara status gizi dengan status kognisipada lansia dikarenakan adanya gangguan pada metabolisme dalam tubuh serta gangguan padahormon dalam tubuh pada lansia. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa terdapat hubunganantara status gizi dengan status kognitif pada lansia dan hubungan yang diperoleh bersifat sedang. Kata kunci: lansia, status gizi, gangguan kognisi
HUBUNGAN TINGKAT INKONTINENSIA URIN DENGAN DERAJAT DEPRESI PADA PASIEN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA WANA SERAYA DENPASAR Desak Made Cittarasmi Saraswati Seputra; Ida Bagus Putrawan; Ni Ketut Rai Purnami
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.443 KB)

Abstract

Salah satu penyakit yang sering dialami oleh lanjut usia adalah inkontinensia urin. Meskipun inkontinensia urin tidak termasuk dalam penyakit yang dapat mengancam nyawa, namun inkontinensia urin dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis seseorang. Salah satu dampak dari inkontinensia urin adalah depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat inkontinensia urin dengan derajat depresi. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan 23 orang lanjut usia sebagai sampel (total sampling). Inkontinensia urin ditentukan dengan menggunakan kuesioner International Consultation on Incontinence Questionnaire-Urinary Incontinence (ICIQ-UI) Short Form dan depresi ditentukan melalui skoring kuisioner Geriatric Depression Scale (GDS) Short Form. Pada penelitian ini didapatkan bahwa prevalensi inkontinensia urin pada lansia di Panti Sosial Tresna Werda Wana Seraya sebesar 46%. Lansia yang mengalami inkontinensia urin dan depresi sebanyak 60,9% sedangkan lansia yang mengalami inkontinensia urin tetapi tidak mengalami depresi sebanyak 39,1%. Berdasarkan uji korelasi spearman, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat inkontinensia urin, maka semakin tinggi pula derajat depresi (r = 0,637, P = 0,01). Kata Kunci: tingkat inkontinensia urin, derajat depresi