Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DESAIN FASILITAS KERJA ALAT PENEKUK AKRILIK MENGGUNAKAN METODE MACROERGONOMIC ANALYSIS AND DESIGN (MEAD) PADA CV. CAESAR ADVERTISING Muhammad Choiru Zulfa; M. Syahri; Dyah Rachmawati L
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 7 2016
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.839 KB)

Abstract

Fasilitas kerja stasiun penekuk akrilik pada CV. Caesar Advertising hanya terdiri dari kaca pemanas untuk memanaskan bagian tekukan akrilik dan papan kayu kecil sebagai alat bantu proses penekukan. Posisi kerja duduk di lantai karena belum ada fasilitas meja kursi yang memadai dapat megakibatkan keluhan pada beberapa bagian tubuh. Sistem kerja yang tidak ergonomis dapat mengakibatkan kelelahan pekerja yang dapat berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi yang tidak optimal sehingga target produksi tidak dapat tercapai.  Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat penekuk akrilik menggunakan metode Macroergonomic Analysis and Design (MEAD). Pendekatan ergonomi makro dilakukan dengan melibatkan pemilik dan pekerja unuk mengetahui variansi dalam perancangan alat penekuk akrilik. Hasil penelitian menggunakan MEAD didapat rancangan alat penekuk akrilik berupa meja dan kursi kerja dengan tinggi meja 74,07 cm, lebar meja 41,61 cm, panjang meja 45,88 cm, tinggi kursi 43,38 cm, panjang kursi 38,87 cm, dan lebar kursi 36,27 cm. Kata kunci : MEAD, akrilik, sistem kerja
ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN APLIKASI CHATTING PARA PENGGUNA SMARTPHONE ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Muhammad Choiru Zulfa
Jurnal DISPROTEK Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v6i1.201

Abstract

ABSTRACT The technology development of smartphone used operation system of android increases the use of application of media social in a form of chatting such as WeChat, WhatsApp, Line, dan KakaoTalk. The developers of aplication compete to improve feature and promote it to increase the amount of users. This study was conducted to know the priority of smartphone users to select chatting application and priority of factors in selecting chatting application as social media vy using AHP method. The research result that has been conducted based on factors of users, speed of application, features, and the frequency of facility was obtained as priority in chatting application by smartphone users, they are WeChat 30.35%, KakaoTalk 27.64%, WhatsApp 21,13%, Line 20,88%. Keyword : Chatting, android, AHP ABSTRAK Perkembangan teknologi smartphone yang menggunakan sistem operasi android meningkatkan penggunaan aplikasi sosial media dalam bentuk aplikasi chatting seperti WeChat, WhatsApp, Line, dan KakaoTalk. Para pengembang aplikasi berlomba-lomba untuk mengembangkan fitur dan melakukan promosi untuk meningkatkan jumlah penggunanya. Studi ini dilakukan untuk mengetahui prioritas para pengguna smartphone dalam memilih aplikasi chatting dan prioritas faktor-faktor dalam pemilihan aplikasi chatting sebagai media sosial dengan menggunakan metode AHP. Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan faktor jumlah pemakai, kecepatan aplikasi, jumlah fitur, dan kemudahan pemakai diperoleh prioritas aplikasi chatting yang dipilih oleh para pengguna smartphone android adalah WeChat dengan nilai 30.35%, KakaoTalk dengan nilai 27.64%, WhatsApp dengan nilai 21,13%, Line dengan nilai 20,88%. Kata Kunci : Chatting, android, AHP
REDESAIN FASILITAS KERJA PADA PROSES PENGAMPLASAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN MONEL JEPARA Muhammad Choiru Zulfa; Jati Widagdo; Gun Sudiryanto
Jurnal DISPROTEK Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.623 KB) | DOI: 10.34001/jdpt.v10i1.858

Abstract

Proses pengamplasan kerajinan monel di industri kecil kerajinan monel Jepara posisi kerja operatornya belum diperhatikan kenyamananya. Ketinggian mesin dan kursi operator yang tidak disesuaikan dengan dimensi tubuh para pekerja membuat posisi kerja yang tidak ergonomis. Postur kerja tidak ergonomis yang berlangsung terus-menerus dapat mengakibatkan keluhan pada sistem muscoloskeletal atau muckoloskeletal disorders (MSDs). MSDs dalam jangka panjang dapat menyebabkan permasalahan kesehatan yang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi. Perbaikan postur kerja diawali dengan mengidentifikasi tingkat keluhan muckoloskeletal. Penilaian keluhan musculoskeletal menggunakan metode Rappid Entire Body Assesment (REBA) dan Nordic Body Map (NBM). Hasil analisa keluhan muscoloskeletal mennggunakan REBA diperoleh skor 7 yang berarti tingkat resiko sedang. Tingkat resiko keluhan muscoloskeletal diperkuat dengan hasil kuesioner NBM dengan nilai skor terendah 47 dengan kategori resiko tinggi sehingga perlu adanya tindakan perbaikan. Redesain fasilitas kerja didasarkan pada data Anthropometri para pekerja diperoleh ukuran 45,8 cm untuk tinggi alas duduk, lebar alas duduk 33 cm, panjang alas duduk 40 cm, tinggi meja 54,8 cm, lebar meja 20 cm, dan panjang meja 57 cm.
PERANCANGAN KURSI BONCENG ANAK USIA 1-3 TAHUN UNTUK MOTOR MATIC DENGAN METODE QFD DAN ANTROPOMETRI Khusna Dwijayanti; Muhammad Choiru Zulfa; Dewi Rohmawati
Jurnal DISPROTEK Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.619 KB) | DOI: 10.34001/jdpt.v9i2.805

Abstract

ABSTRACT Product design and development aims to improve existing products. The product in this research is a children seat embedded in motorcycle for children age 1 to 3 years. The design of existing child seats is still dangerous for their children due to poor attention to the child safety aspect. The product design begins by identifying the needs of consumers, design using QFD (Quality Function Deployment) method, anthropometric data of the child's body, validity and reliability test of questioner, then design for seat motorcycle that is safe for the children. The design result of the chair for children aged 1 to 3 years based on customer needs is a safety seat for the wearer, comfortable chair for the wearer, economical price, chair frame of rattan and the addition of seat belt so that the child is safer when using the chair. The design result using anthropometry data of child body obtained the backrest height of the seat 30 cm, seat backrest width 26 cm, seat length 24 cm and seat width 22 cm. Keywords: QFD, designing, motorcycle children seat, anthropometry ABSTRAK Perancangan dan pengembangan produk bertujuan untuk memperbaiki produk yang telah ada. Produk yang menjadi rancangan pada penelitian ini adalah kursi bonceng anak usia 1 sampai 3 tahun. Desain kursi anak yang telah ada saat ini masih berbahaya bagi anak mereka karena kurang memperhatikan aspek keselamatan anak. Pembuatan desain produk ini dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen, perancangan menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment), pengolahan data antropometri tubuh anak, uji validitas dan reabilitas terhadap data kuisoner, kemudian dilanjutkan dengan perancangan desain kursi. Hasil perancang dari desain kursi bonceng anak usia 1 sampai 3 tahun berdasarkan customer needs adalah kursi bonceng yang aman bagi pemakai, kursi yang nyaman bagi pemakai, harga ekonomis, pengambilan bahan kerangka berupa rotan dan penambahan sabuk pengaman agar anak lebih aman saat menggunakan kursi tersebut. Hasil perancangan menggunakan data antropometri tubuh anak diperoleh tinggi sandaran kursi memiliki tinggi 30 cm, lebar sandaran kursi 26 cm, panjang dudukan kursi 24 cm dan lebar dudukan sebesar 22 cm. Kata Kunci: QFD (Quality Function Deployment), perancangan, kursi bonceng anak, antropometri
KURSI TUNGGU MULTIFUNGSI Nurul Hakim; Muhammad Choiru Zulfa
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 3, No 2 (2020): SULUH: JURNAL SENI DESAIN BUDAYA
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The waiting chair is an important tool and is used in public places in a room. The function of the waiting chair itself is for a place to wait. especially during waiting activities. In general, everyone likes the many functions and purposes that can be obtained in one item or product at a time. Apart from providing many advantages and also the ease with which multi-functional products can be used for various purposes, of course this is something extraordinary. combining various functions and purposes in one piece of furniture can save space while increasing the level of comfort. Based on this, the problems raised in this case are (1) How to make a multifunctional waiting chair design with burlap as an upholstery application, (2) What is the form of a multifunctional design in a waiting chair design to make it comfortable to use, (3) How to add value to the design waiting chair with burlap application.
PERANCANGAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA FINISHING Muhammad Choiru Zulfa; Gunawan Mohammad
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jsuluh.v6i1.4711

Abstract

Abstrak Para pekerja di stasiun kerja finishing duduk dikursi yang pendek tidak sesuai dengan dimensi tubuh pekerja dan tidak adanya meja sehingga pekerja harus membungkuk untuk mengambil benda kerja serta alas kerja yang diletakkan diatas paha yang mengakibatkan kaki tidak bisa bergerak bebas. Dengan posisi dan sistem kerja tersebut secara langsung menimbulkan rasa tidak nyaman pada pekerja. Untuk mengurangi ketidaknyamanan pekerja pelu dilakukan perancangan ulang fasilitas kerja di stasiun kerja finishing. Perancangan fasilitas kerja baru menggunakan data antropometri para pekerja sehingga dapat diperoleh fasilitas kerja yang ergonomis bagi pekerja. Hasil rancangan diaplikasikan ke pekerja dan berhasil meningkatkan tingkat kenyamanan para pekerja. Sehingga hasil rancangan layak untuk digunakan  AbstractThe workers at the work station finish sitting in short chairs that do not match the worker's body dimensions and there is no table so the worker has to cover up to take the work object and the work mat is placed on the thigh which results in the legs not being able to move freely. With this position and work system, it directly causes discomfort to workers. To reduce worker discomfort, a redesign was carried out, work facilities at the finishing work station. The design of new work facilities uses anthropometric data of workers so that ergonomic work facilities can be obtained for workers. The design results were applied to workers and succeeded in increasing the comfort level of workers. So that the results of the design are feasible to useAbstrak
Perancangan Ulang Kursi Kerja Tenun Ikat Untuk Mengurangi Musculosceletal Disorders Menggunakan Metode Antropometri Zulfa, Muhammad Choiru; Azzat, Noor Nailie
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 8, No 1 (2023): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v8i1.5942

Abstract

UKM tenun ikat ABC di kabupaten Jepara memproduksi tenun ikat menggunakan alat tenun bukan mesin. Berdasarkan hasil observasi kursi kerja para pengrajin belum ergonomis karena sesuai dengan dimensi tubuh para pengrajin dan alat tenun yang digunakan. Para pengrajin mengalami musculosceletal disorders yaitu sakit pada bagian pantat, pinggul, pinggang serta punggung. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi musculosceletal disorders dengan merancang ulang kursi kerja tenun ikat. Perancangan kursi kerja menggunakan metode antropometri agar sesuai dengan dimensi tubuh para pengrajin tenun ikat. Metode nordic body map digunakan untuk mengetahui tingkat musculosceteal disorders yang dirasakan oleh para pengrajin. Penelitian ini menghasilkan kursi kerja yang ergonomis dan dapat mengurangi tingkat musculosceletal disorders para pengrajin. ABC Ikat woven UKM in Jepara, Jepara produces Ikat using non-machine looms. Based on the results of observations, the work chairs of the craftsmen were not ergonomic because they matched the body dimensions of the craftsmen and the looms used. The craftsmen experience musculosceletal disorders, namely pain in the buttocks, hips, waist and back. This study aims to reduce musculosceletal disorders by redesigning the Ikat work chair. The design of work chairs uses anthropometric methods to fit the body dimensions of the woven craftsmen. The nordic body map method is used to determine the level of musculosceteal disorders felt by the craftsmen. This research produces work chairs that are ergonomic and can reduce the level of musculosceletal disorders of the craftsmen.
Optimasi Penjadwalan Produksi Dengan Algoritma Heuristik Pour Untuk Reduksi Makespan Pada CV CJ Furniture Azzat, Noor Nailie; Zulfa, Muhammad Choiru
Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 8, No 1 (2023): Integrasi : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/js.v8i1.5977

Abstract

CV CJ Furniture merupakan perusahan berskala menengah yang bergerak di industri penghasil produk-produk furniture berbahan baku jati maupun mahoni seperti kursi, meja, almari, tempat tidur, dll. Pada kurun waktu bulan Februari-Maret 2023 terjadi lonjakan permintaan terhadap produk kursi dan meja kuliah, meja sekolah serta kursi sekolah sehingga mengakibatkan terjadinya keterlambatan pengiriman terhadap 4 produk tersebut. Selama ini penjadwalan produksi yang digunakan perusahaan berdasarkan pada urutan kedatangan order pertama datang pertama dilayani. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sistem penjadwalan produksi yang berjalan di perusahaan dengan metode penjadwalan algoritma Heuristik Pour untuk mengetahui urutan pekerjaan (job) yang memberikan nilai makespan lebih rendah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder hasil pengamatan dihitung dengan metode stop watch untuk mencari waktu baku masing-masing job yang digunakan untuk penjadwalan produksi dengan metode First Come First Serve dan algoritma Heuristik Pour. Hasil yang didapatkan adalah penjadwalan dengan metode heuristik pour performansinya lebih baik karena makespan yang dihasilkan lebih kecil dari metode sebelumnya. Penjadwalan terbaik jatuh pada urutan 2-3-4-1 dengan nilai makespan 13,33 jam dengan selisih 0,4 Jam atau setara 15 menit dibandingkan metode FCFS dengan memiliki makespan 13,73 jam.    CV CJ Furniture is a medium-sized enterprise engaged in the industry producing furniture products made from teak and mahogany, such as chairs, tables, cupboards, beds, etc. In the period February-March 2023 there was a surge in demand for lecture chairs and desks, school desks and school chairs, which resulted in delays in the delivery of these 4 products. So far, the production scheduling used by the company is based on first-come first-served order. This study aims to evaluate the production scheduling system that runs in the company with the proposed scheduling method of the Heuristic Pour algorithm to find out the job sequence that gives a lower makespan value. The data used in this study are primary and secondary data from observations calculated using the stop watch method to find the standard time for each job used for production scheduling using the First Come First Serve method and the Heuristic Pour algorithm. The results obtained are scheduling with the pour heuristic method has better performance because the resulting makespan is smaller than the previous method. The best sequencing schedule falls on the order of 2-3-4-1 with makespan length of 13.33 hours with a difference of 0.4 hours or the equivalent of 15 minutes compared to the FCFS method which has makespan length of 13.73 hours.