Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANCANGAN ALAT PEMOTONG NENAS YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Nofirza, Nofirza; Syahputra, Dedy
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 11, No. 1, Juni 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sentra industri keripik Nenas yang berada di Desa Kualu Nenas saat ini masih menggunakan alat pemotong nenas yang manual yaitu pisau dan papan alas dalam proses produksinya. Hal ini mengakibatkan masih tidak homogennya hasil potongan nenas, lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan, kurang ergonomisnya posisi pekerja pada saat melakukan aktifitasnya dan dan munculnya beberapa keluhan ketidaknyamanan dari pekerja. Penelitian ini bertujuan merancang alat pemotong nenas yang efisien dan efektif menggunakan data antropometri  seluruh pekerja. Menerapkan langkah-langkah konsep perancangan produk, penelitian ini berupaya menghasilkan sebuah alat pemotong nenas yang lebih baik dalam meningkatkan produktivitas kerja. Data antropometri yang digunakan dalam perancangan yaitu Tinggi popliteal (Tpo), Tinggi siku duduk (Tsd), Lebar telapak tangan (Ltt) dan Panjang telapak tangan (Ptt). Hasil rancangan produk pada penelitian ini kemudian diujicobakan terhadap 18 pekerja dan diperoleh hasil pengujian bahwa pemotongan nenas menggunakan hasil rancangan dapat meminimalkan waktu produksi sebesar 28.11 detik (64.08%), dan menurunkan kerusakan hasil potongan sebesar 37.36%.
PERANCANGAN ALAT PEMOTONG NENAS YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Nofirza, Nofirza; Syahputra, Dedy
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 11, No. 1, Juni 2012
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v11i1.1122

Abstract

Sentra industri keripik Nenas yang berada di Desa Kualu Nenas saat ini masih menggunakan alat pemotong nenas yang manual yaitu pisau dan papan alas dalam proses produksinya. Hal ini mengakibatkan masih tidak homogennya hasil potongan nenas, lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan, kurang ergonomisnya posisi pekerja pada saat melakukan aktifitasnya dan dan munculnya beberapa keluhan ketidaknyamanan dari pekerja. Penelitian ini bertujuan merancang alat pemotong nenas yang efisien dan efektif menggunakan data antropometri  seluruh pekerja. Menerapkan langkah-langkah konsep perancangan produk, penelitian ini berupaya menghasilkan sebuah alat pemotong nenas yang lebih baik dalam meningkatkan produktivitas kerja. Data antropometri yang digunakan dalam perancangan yaitu Tinggi popliteal (Tpo), Tinggi siku duduk (Tsd), Lebar telapak tangan (Ltt) dan Panjang telapak tangan (Ptt). Hasil rancangan produk pada penelitian ini kemudian diujicobakan terhadap 18 pekerja dan diperoleh hasil pengujian bahwa pemotongan nenas menggunakan hasil rancangan dapat meminimalkan waktu produksi sebesar 28.11 detik (64.08%), dan menurunkan kerusakan hasil potongan sebesar 37.36%.
KEDUDUKAN DAN MEKANISME PENGISIAN HAKIM MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA Syahputra, Dedy; Subaidi, Zulman
Jurnal Ilmu Hukum Reusam Vol 9, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses peradilan di MK merupakan peradilan pertama dan terakhir dan putusannya bersifat final hanya berlaku untuk pelaksanaan putusan MK atas kewenangan menguji undang-undang atas UUD 1945, pemburan partai politik, menyelesaikan sengketa lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, dan menyelesaikan sengketa hasil pemilihan umum. Sedangkan putusan MK atas kewenangannya mengadili dugaan DPR terhadap Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum menurut UUD 1945, bukan merupakan proses peradilan terakhir dan bersifat final. Mekanisme pengisian hakim MK dalam sistem ketatanegeraan Indonesia belum menjamin terwujudnya Independensi MK dalam melaksanakan kewenangannya, khususnya jika perkara yang diselesaikan oleh MK berkaitan dengan lembaga Negara pengusul hakim MK. Indenpenden tidaknya MK sangat tergantung dari integritas dari masing-masing hakim konstitusi, karena antara MK dan hakim MK  merupakan satu kesatuan yang bisa dibedakan tapi tidak bisa dipisahkan.Â