Zainal Akhmadi
Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENGADUKAN CEPAT DAN LAMBAT DENGAN WAKTU PENGENDAPAN TERHADAP PENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR GAMBUT DI WILAYAH KUBU RAYA Nur Melia; Bambang Prayitno; Zainal Akhmadi
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Journal of Environmental Health and Sanitation Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat kabupaten Kubu Raya tepatnya di Desa Sungai Malaya rata-rata masih menggunakan air gambut. Umumnya air gambut memiliki warna kecoklatan, berkadar asam humus, zat organik dan besi yang tinggi. Didapatkan kadar Fe sebesar 5,46 mg/l melebihi batas maksimum kandungan zat besi (Fe) 1 mg/l menurut Permenkes Nomor 32 Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar zat besi (Fe) dengan menggunakan pengolahan air seperti pengadukan cepat dan lambat dengan waktu pengendapan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi experiment) dengan jumlah sampel 36. Rancangan sampel penelitian ini adalah one group pretest posttest . Uji statistik yang digunakan adalah uji paired sampel T-test. Pada pengadukan cepat dengan waktu pengendapan terlihat bahwa kadar Fe sebelum perlakukan rata-rata 2,54 mg/l dan sesudah perlakuan rata-rata pada waktu pengendapan 60 menit sebesar 1,04 mg/l, wakut pengendapan 90 menit sebesar 0,66 mg/l dan 120 sebesar 0,87 mg/l. Sedangkan pengadukan lambat dengan waktu pengendapan terlihat bahwa pada kadar Fe sebelum perlakuan rata-rata 2,54 mg/l dan sesudah perlakuan rata-rata pada waktu pengendapan 60 menit sebesar 1,32 mg/l, waktu pengendapan 90 menit sebesar 0,67 dan waktu pengendapan 120 menit sebesar 1,03 mg/l. Masyarakat dapat membuat pengolahan air sederhana dalam penurunan kadar Fe dengan menggunakan pengadukan cepat dan lambat dengan waktu pengendapan.
HUBUNGAN VARIASI MODEL PENGADUKAN MENGGUNAKAN TEKANAN AIR DAN WAKTU PENGENDAPAN TERHADAP KADAR KEKERUHAN DAN WARNA AIR GAMBUT SUMUR GALI DI DESA KAPUR KUBU RAYA Venny Aulia Oktaviani; Zainal Akhmadi; Taufik Anwar
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Journal of Environmental Health and Sanitation Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Permasalahan air yang sering muncul adalah pada air tanah dimana ditemukan kadar kekeruhan dan warna dengan bentuk fisik coklat kemerahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penurunan kadar kekeruhan dan warna pada air gambut sumur gali menggunakan pengadukan tekanan air dan waktu pengendapan. Metode yang digunakan dalam Desain penelitian ini bersifat eksperimen semu (Quast Experiment) dengan jumlah sampel sebanyak 36 sampel dengan 6 kali perlakuan dan 4 kali pengulangan. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen ulang yaitu, pre and post test desain. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Beda Dua Mean. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kadar kekeruhan dan warna pada air gambut sumur gali sebelum dan sesudah diolah dengan pengolahan pengadukan menggunakan tekanan air dan waktu pengendapan. Air gambut sumur gali yang diolah masih berada diatas nilai ambang batas yang ditentukan. Pada penurunan kadar kekeruhan sebelum dan sesudah pengolahan pada air gambut sumur gali dengan rata-rata penurunannya terdapat di waktu pengendapan 90 menit sebesar 17 NTU pada perlakuan kedua dengan ukuran selang 10 meter sedangkan penurunan kadar warna sebelum dan sesudah pengolahan pada air gambut sumur gali dengan hasil rata-rata penurunannya terdapat di waktu pengendapan 90 menit sebesar 43 TCU pada perlakuan kedua dengan ukuran selang 10 meter.
Efektivitas Limbah Rambut dalam Menurunkan Kadar Minyak Oli pada Air Limbah Bengkel Zainal Akhmadi; Suharno Suharno
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.066 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v3i1.83

Abstract

Abstract: Effectiveness Of Hair Waste In Reducing Waste Oil Level In Waste Water Of Service Station. Waste service stations classified as B3 waste because they contain hazardous materials that may damage or pollute the environment or endanger human health.  The purpose is to determine the efficient design of wastewater treatment with the combination of hair waste as media capture and coconut shell charcoal as filtration media in reducing total oil in wastewater. This study is quasi-experimental. The independent variables include combinations of hair waste as media capture and coconut shell charcoal as filtration media with a thickness of 40 cm and 80 cm, while the dependent variable is the oil content in the wastewater. The location of research is motor vehicle repair shop Tire MTL jl. Wahid Hasyim, office Surya Pratama numbers 4-5 Pontianak. The content of the oil content of wastewater motor vehicle repair shop before treatment by an average of 26.466 mg / l and 4.283 mg / l of after treatment. From the results of these measurements that effectively amounted to 83.6%. Waste Water Treatment with a combination of hair waste and coconut shell charcoal as an effective filtration media for reduced total oil in wastewater for the motor vehicle repair shop.Abstrak: Efektivitas Limbah Rambut Dalam Menurunkan Kadar Minyak Oli Pada Air Limbah Bengkel. Limbah bengkel digolongkan sebagai limbah B3 karena mengandung bahan berbahaya yang dapat merusak atau mencemari lingkungan atau membahayakan kesehatan manusia. Tujuan penelitian adalah menentukan desain efektivitas pengolahan air limbah dengan kombinasi limbah rambut capture media dan arang tempurung kelapa sebagai media filtrasi dalam mengurangi minyak total dalam air limbah. Penelitian ini merupakan kuasi-eksperimental. Variabel bebas mencakup kombinasi dari limbah rambut capture media dan arang tempurung kelapa sebagai media filtrasi dengan ketebalan 40 cm dan 80 cm, sedangkan variabel dependen adalah kandungan minyak dalam air limbah. Lokasi penelitian adalah kendaraan bermotor bengkel ban MTL Jl. Wahid Hasyim, Kantor Surya Pratama Nomor 4-5 Pontianak. Isi kandungan minyak dari air limbah kendaraan bermotor bengkel sebelum pengobatan dengan rata-rata 26,466 mg / l dan 4,283 mg / l dari setelah perawatan. Dari hasil pengukuran ini yang efektifitas sebesar 83,6%. Limbah Pengolahan Air dengan kombinasi limbah rambut dan arang tempurung kelapa sebagai media filtrasi efektif total minyak berkurang dalam air limbah untuk kendaraan bermotor bengkel.