Sherina Nabila Putri Hakim
Department of Pharmacy Universitas Islam Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Profil Ketoksikan Akut SNEDDS Propolis Arba Pramundita Ramadani; Yandi Syukri; Sherina Nabila Putri Hakim; Annisa Fitria
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 9, No 2 (2022): J Sains Farm Klin 9(2), Agustus 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.684 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.9.2.105-110.2022

Abstract

Propolis memiliki efek imunostimulan yang tinggi namun tidak larut air dan memiliki bioavailabilitas yang rendah. Formulasi propolis dalam bentuk SNEDDS terbukti mampu meningkatkan aktivitas imunostimulannya, namun juga memberikan potensi ketoksikan dikarenakan kecilnya ukuran partikel nano dan akumulasi nya di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek ketoksikan akut SNEDDS propolis. Dengan metode standar OECD 425, tikus Wistar jantan digunakan sebagai hewan uji. Pengujian diawali dengan uji batas dosis 2000 mg/kgBB dan dilanjutkan uji utama yang diawali dengan dosis 175 mg/kgBB serta mengikuti faktor 1,3 untuk kenaikan maupun penurunan dosisnya. Pengamatan gejala klinis ketoksikan secara intensif dilakukan 4 jam pertama setelah pemejanan dan dilanjutkan secara periodik mulai 24 jam hingga 14 hari dengan pengukuran berat badan tiap minggunya. Pada akhir penelitian, tikus dikorbankan dan diisolasi hepar maupun ginjalnya untuk pembuatan preparat histopatologis. Hasil uji menunjukkan tidak adanya gejala ketoksikan, berat badan hewan uji meningkat dan nilai LD50 > 2000 mg/kgBB. Pengamatan histopatologis juga tidak menemukan adanya abnormalitas di hepar maupun ginjal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SNEDDS propolis tidak menimbulkan efek koetoksikan akut pada tikus jantan secara per oralPropolis memiliki efek imunostimulan yang tinggi namun tidak larut air dan memiliki bioavailabilitas yang rendah. Formulasi propolis dalam bentuk SNEDDS terbukti mampu meningkatkan aktivitas imunostimulannya, namun juga memberikan potensi ketoksikan dikarenakan kecilnya ukuran partikel nano dan akumulasi nya di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek ketoksikan akut SNEDDS propolis. Dengan metode standar OECD 425, tikus Wistar jantan digunakan sebagai hewan uji. Pengujian diawali dengan uji batas dosis 2000 mg/kgBB dan dilanjutkan uji utama yang diawali dengan dosis 175 mg/kgBB serta mengikuti faktor 1,3 untuk kenaikan maupun penurunan dosisnya. Pengamatan gejala klinis ketoksikan secara intensif dilakukan 4 jam pertama setelah pemejanan dan dilanjutkan secara periodik mulai 24 jam hingga 14 hari dengan pengukuran berat badan tiap minggunya. Pada akhir penelitian, tikus dikorbankan dan diisolasi hepar maupun ginjalnya untuk pembuatan preparat histopatologis. Hasil uji menunjukkan tidak adanya gejala ketoksikan, berat badan hewan uji meningkat dan nilai LD50 > 2000 mg/kgBB. Pengamatan histopatologis juga tidak menemukan adanya abnormalitas di hepar maupun ginjal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SNEDDS propolis tidak menimbulkan efek koetoksikan akut pada tikus jantan secara per oral
Profil Ketoksikan Akut SNEDDS Propolis Arba Pramundita Ramadani; Yandi Syukri; Sherina Nabila Putri Hakim; Annisa Fitria
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 9 No 2 (2022): J Sains Farm Klin 9(2), Agustus 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.9.2.105-110.2022

Abstract

Propolis memiliki efek imunostimulan yang tinggi namun tidak larut air dan memiliki bioavailabilitas yang rendah. Formulasi propolis dalam bentuk SNEDDS terbukti mampu meningkatkan aktivitas imunostimulannya, namun juga memberikan potensi ketoksikan dikarenakan kecilnya ukuran partikel nano dan akumulasi nya di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek ketoksikan akut SNEDDS propolis. Dengan metode standar OECD 425, tikus Wistar jantan digunakan sebagai hewan uji. Pengujian diawali dengan uji batas dosis 2000 mg/kgBB dan dilanjutkan uji utama yang diawali dengan dosis 175 mg/kgBB serta mengikuti faktor 1,3 untuk kenaikan maupun penurunan dosisnya. Pengamatan gejala klinis ketoksikan secara intensif dilakukan 4 jam pertama setelah pemejanan dan dilanjutkan secara periodik mulai 24 jam hingga 14 hari dengan pengukuran berat badan tiap minggunya. Pada akhir penelitian, tikus dikorbankan dan diisolasi hepar maupun ginjalnya untuk pembuatan preparat histopatologis. Hasil uji menunjukkan tidak adanya gejala ketoksikan, berat badan hewan uji meningkat dan nilai LD50 > 2000 mg/kgBB. Pengamatan histopatologis juga tidak menemukan adanya abnormalitas di hepar maupun ginjal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SNEDDS propolis tidak menimbulkan efek koetoksikan akut pada tikus jantan secara per oralPropolis memiliki efek imunostimulan yang tinggi namun tidak larut air dan memiliki bioavailabilitas yang rendah. Formulasi propolis dalam bentuk SNEDDS terbukti mampu meningkatkan aktivitas imunostimulannya, namun juga memberikan potensi ketoksikan dikarenakan kecilnya ukuran partikel nano dan akumulasi nya di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek ketoksikan akut SNEDDS propolis. Dengan metode standar OECD 425, tikus Wistar jantan digunakan sebagai hewan uji. Pengujian diawali dengan uji batas dosis 2000 mg/kgBB dan dilanjutkan uji utama yang diawali dengan dosis 175 mg/kgBB serta mengikuti faktor 1,3 untuk kenaikan maupun penurunan dosisnya. Pengamatan gejala klinis ketoksikan secara intensif dilakukan 4 jam pertama setelah pemejanan dan dilanjutkan secara periodik mulai 24 jam hingga 14 hari dengan pengukuran berat badan tiap minggunya. Pada akhir penelitian, tikus dikorbankan dan diisolasi hepar maupun ginjalnya untuk pembuatan preparat histopatologis. Hasil uji menunjukkan tidak adanya gejala ketoksikan, berat badan hewan uji meningkat dan nilai LD50 > 2000 mg/kgBB. Pengamatan histopatologis juga tidak menemukan adanya abnormalitas di hepar maupun ginjal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SNEDDS propolis tidak menimbulkan efek koetoksikan akut pada tikus jantan secara per oral