Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PRELIMINARY STUDY NORMALIZED DIFFERENCE WATER INDEX IN THE RECHARGE AREA OF GROUND WATER OF BEKASI DISTRICT Darul, Achmad; Irawan, Dasapta Erwin; Roekmi, Raden Ajeng Koesoemo; Oktavia, Putu
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v17i2.8134

Abstract

In term of groundwater conservation, the aim of this research is to identify normalized difference water index (NDWI) in rock composition region of Qav (conglomerate, sandstone, tuffaceous, tuff, and breccia) which is the recharge area of groundwater deposit in Kabupaten Bekasi, as identified by a stable isotope research in 2001. This research analyzes the NDWI mapping from open access data from high-resolution satellite images and multispectral Sentinel-2. The data is obtained from 20th May 2016 mapping on dry season. The analyze is conducted using QGIS open source software which is accommodated with semi-automatic classification open source plugin. The result shows that the NDWI can be classified into six categories from the lowest value of -1 (low index) to 1 (high index) in Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi and Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi
BEBAN GANDA PENGELOLAAN AIR TANAH DI KABUPATEN/KOTA PASCA PEMBATALAN UU NO 7/2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR: ILUSTRASI DARI KOTA BANDUNG Irawan, Dasapta Erwin; Darul, Ahmad; Sumadi, Hendy; Kuntoro, Arno Adi; Argo, Teti Armiati; Nurhayati, Yunie
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v6i1.9720

Abstract

 AbstrakIndonesia sedang memiliki beban ganda dalam menyelesaikan masalah pengelolaan sumber daya air, khususnya air tanah. Selain karena pembatalan UU No. 7/2004, juga karena pengalihan kewenangan pengelolaan dari pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah provinsi sebagai dampak dari UU No. 23/2014. Karena proses komunikasi antara provinsi dan kabupaten/kota tidak mulus, karena berbagai alasan, akibatnya regulasi tidak kunjung dibuat. Pada akhirnya kondisi air tanah akan semakin buruk. Makalah ini mencoba mendudukkan kembali berbagai aspek pengelolaan air tanah yang telah dirumuskan sebelumnya dan masih relevan untuk dijalankan saat ini. Kemudian dipilihlah aspek konservasi dan pemberdayaan sebagai aspek yang dapat dikerjasamakan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, karena: aspek ini lebih berkaitan dengan aspek monitoring atau pemantauan. Yang mana, pemantauan akan lebih baik dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota karena skala pemetaan yang lebih rinci, dibanding bila dilakukan pada skala provinsi. Selain itu instrumentasi pemantauan yang dimiliki oleh organ tingkat kabupaten/kota lebih lengkap dibanding pemerintah provinsi.Kata kunci: Regulasi, Pengelolaan Air Tanah, Cekungan Air TanahAbstractIndonesia currently has a double burden in solving the problem of water resources, particularly groundwater. In addition to the cancellation of Law No. 7/2004, as well as the transfer of management authority of district/city government to the provincial government as a result of Law No. 23/2014. Due to the communication process between the provincial and district /city is not good, for various reasons, not being made as a result of regulation. Ultimately groundwater conditions will be getting worse. This paper tries to reinstate the various aspects of groundwater management has been formulated previously and are still relevant to the current run. Then chosen aspects of conservation and empowerment as an aspect to cooperation between the provincial and district /city government, because: this aspect is more related to aspects of monitoring. Which, monitoring would be better done by the district /city for more detailed mapping scale. Besides monitoring instrumentation owned by organs of district/municipal level is more complete than the provincial government.Keywords: Regulation, Groundwater Management, Groundwater Basin
PENINGKATAN NILAI MANFAAT AIR MELALUI PAMDES DI DESA PANGALENGAN, KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG Nugroho, Joko; Susanto, Arif; Irawan, Dasapta Erwin
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 19, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2020.v19i2.3491

Abstract

Di Daerah Pangalengan terdapat banyak mata air yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan perkebunan dan pemenuhan kebutuhan domestik.  Dari penelitian terdahulu, diketahui ada beberapa mata air yang telah dimanfaatkan penduduk dan layak untuk digunakan sebagai air baku, diantaranya adalah mata air Cidurugdug. Di daerah studi terdapat sekitar 300 KK yang memanfaatkan air dari sumber mata air.  Namun demikian kondisi distribusi yang ada secara teknis memiliki banyak kekurangan, antara lain memiliki kehilangan energi yang cukup tinggi.  Karena debit aliran yang menuju ke pengguna sangat kecil maka pengguna cenderung membuka secara menerus sambungan mereka. Hal ini mengakibatkan kehilangan air yang relatif besar. Debit yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan lapangan adalah 2 l/s. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh sistem distribusi air secara gravitasi yang sesuai dengan topografi serta sebaran populasi, sehingga dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.  Selain itu pemanfaatan air bisa lebih efektif dan tidak banyak air yang terbuang, serta sistem ini dapat dikelola secara berkelanjutan. Metodologi dalam pelaksanaan studi ini adalah dengan melakukan pengumpulan data, survei lapangan, analisis kebutuhan air domestik, evaluasi kondisi eksisting, dan pemodelan sistim distribusi dengan menggunakan perangkat lunak EPANET.  Dari data dan hasil pemodelan diperoleh sistem yang ideal, untuk kemudian akan disesuaikan dengan kondisi lapangan dalam hal penerapannya. Hasil dari penelitian ini berupa skema jaringan transmisi dan distribusi air baku yang saat ini telah diterapkan di kawasan penelitian (RW 13 dan 14, Desa Pangalengan). Dengan adanya jaringan distribusi melalui Pengelolaan Air Minum Pedesaan (PAMDES) maka nilai manfaat air di Desa Pangalengan dapat ditingkatkan secara merata dan berkelanjutan. 
Pengalihan hak cipta pada jurnal nasional dan internasional: sebuah refleksi untuk pengembangan Jurnal Guidena Irawan, Dasapta Erwin; Ratodi, Muhamad; Abraham, Juneman
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v10i2.2895

Abstract

Kami mengevaluasi perjanjian Pemindahan Hak Cipta (CTA/copyrights transfer agreement) 15 jurnal kategori SINTA 1 Indonesia dan membandingkannya dengan 10 jurnal terbitan luar negeri dalam lingkup bidang ilmu yang sama. Kriteria yang digunakan dalam menelaah CTA meliputi: (1) model pengelolaan jurnal (open access atau tidak), (2) ada atau tidak CTA, dan 3) komponen Hak Cipta yang dipindahkan (sebagian atau seluruhnya). Beberapa hasil yang kami dapatkan: (1) Seluruh jurnal OA nasional menggunakan lisensi Creative Commons Attribution (CC-BY) dengan berbagai varian tanpa pengalihan hak cipta ke penerbit. (2) Ada satu jurnal nasional menggunakan lisensi ini sekaligus mengalihkan hak cipta ke penerbit, (3) Seluruh jurnal terbitan luar negeri yang dikelola oleh asosiasi profesi, universitas dan penerbit komersial memiliki keseragaman CTA. Untuk rute non OA, CTA mengalihkan hak cipta dari penulis ke penerbit (all rights reserved), sedangkan rute non OA menggunakan lisensi CC-BY-XX-YY. Ini mungkin menjadi indikasi bahwa penerbit jurnal di Indonesia perlu memahami lebih rinci tentang hak cipta, sekaligus sebagai refleksi untuk pengembangan Jurnal Guidena di masa mendatang.
Thermostats: an Open Source Shiny App for Your Open Data Repository Dasapta Erwin Irawan; Muhammad Aswan Syahputra; Prana Ugi; Deny Juanda Puradimaja
JOIV : International Journal on Informatics Visualization Vol 3, No 2-2 (2019): Internet of Things and Smart Environments
Publisher : Society of Visual Informatics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1146.77 KB) | DOI: 10.30630/joiv.3.2-2.282

Abstract

Hydrochemical analysis has emerged as a powerful methodology in geothermal system profiling. Indonesia is the capital of geothermal energy with its more than 100 active volcanoes. Therefore we need to have an analytical, data-driven, and user-focused online application of geothermal water quality. Proudly we introduce Thermostats (https://aswansyahputra.shinyapps.io/thermostats/). We collected water quality from 416 geothermal sites across Indonesia. Three main objectives are to provide an online open-free to use data repository, to visualize the dataset to suit user’s needs, and to help users understand the geothermal system of each particular site. At the end, we hope they like this system and donate their own dataset to make it better for future users. We designed this online app using Shiny, because it’s open source, lightweight and portable. It’s very intuitive to load our descriptive, bivariate and multivariate statistics. We selected Principal Component Analysis and Cluster Analysis as two strong statistics for water sample classification. Users could add their own dataset by making a pull request on Github (https://github.com/dasaptaerwin/thermostats) or sending it to us by email to make it visible in the application and included in the visualization. We make this application portable, so it can be installed on a local computer or a server, to enable an easy and fluid way of data sharing between collaborators.
Kajian Perubahan Iklim di Pesisir Jakarta Berdasarkan Data Curah Hujan dan Temperatur Rusmawan Suwarman; Edi Riawan; Yogi Sahat Maruli Simanjuntak; Dasapta Erwin Irawan
Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 1 (2022): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v11i1.42749

Abstract

Sebagai ibu kota negara dan pusat berbagai kegiatan ekonomi, Jakarta terus mengalami pertumbuhan penduduk dan infrastruktur. Pembangunan ekonomi ini pun mengalami pergeseran ke wilayah pesisir utara Jakarta. Di sisi lain, perubahan iklim adalah permasalahan yang harus dihadapi secara global, termasuk Jakarta. Strategi pembangunan perlu mempertimbangkan aspek-aspek perubahan iklim untuk mengurangi potensi dampak-dampak lingkungan yang akan terjadi. Makalah ini bertujuan untuk menampilkan kondisi iklim saat ini di daerah pesisir utara Jakarta dan potensi perubahannya di masa yang akan datang. Informasi iklim didapatkan dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), sedangkan informasi proyeksi iklim sampai tahun 2100, didapatkan dari data 21 member dari model iklim global (Global Circulation Models, GCMs). Metode yang digunakan adalah statistical downscaling quantile bias correction untuk mendapatkan informasi proyeksi iklim lokal. Analisa yang disajikan dalam kajian ini adalah analisa ekstrem secara statistik untuk variabel temperatur dan curah hujan. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi iklim baseline sudah mengalami tren kenaikan temperatur sebesar 1,1 C. Potensi kenaikan temperatur ini akan berlanjut sampai 0,5 – 1 C di tahun 2050 dan 1 - 3 C di tahun 2100. Pada variabel curah hujan, perubahan iklim di masa akan datang berdampak mempercepat awal dan memperlama musim hujan. Model-model iklim menunjukan bahwa curah hujan ekstrem akan naik antara 15-26 % pada periode ulang 100 tahun dari kondisi iklim saat ini.  As the capital city and the center of various economic activities, Jakarta continues to experience population growth and infrastructure. On the other hand, climate change is an issues that must be faced globally, including Jakarta. Development strategies need to consider the aspects of climate change to reduce potential environmental impacts that will occur. The purpose of this study is to understand the current climate and its potential for future changes in the northern coastal area of Jakarta. Current climate information is obtained from meteorological data from the Meteorology Climatology Geophysics Agency (BMKG) observation station, while climate information of future climate projections, up to 2100, is obtained from 21 member data from Global Circulation Models (GCMs) . The method used is statistical downscaling quantile bias correction to obtain local climate projection information. The analysis presented in this study is a statistical extreme analysis for the variables of the temperature and the rainfall. Based on observation data, the baseline climatic conditions have experienced an increasing trend of temperature of 1.1 C. The potential for this temperature increase will continue to 0.5 – 1 C in 2050 and 1-3 C in 2100. Meanwhile, on the rainfall variable, future climate change has an impact on early of the start and prolonging the rainy season. The climate models show that extreme rainfall will increase between 15-26 % in the 100-year return period of current climatic conditions.
BEBAN GANDA PENGELOLAAN AIR TANAH DI KABUPATEN/KOTA PASCA PEMBATALAN UU NO 7/2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR: ILUSTRASI DARI KOTA BANDUNG Dasapta Erwin Irawan; Ahmad Darul; Hendy Sumadi; Arno Adi Kuntoro; Teti Armiati Argo; Yunie Nurhayati
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v6i1.9720

Abstract

 AbstrakIndonesia sedang memiliki beban ganda dalam menyelesaikan masalah pengelolaan sumber daya air, khususnya air tanah. Selain karena pembatalan UU No. 7/2004, juga karena pengalihan kewenangan pengelolaan dari pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah provinsi sebagai dampak dari UU No. 23/2014. Karena proses komunikasi antara provinsi dan kabupaten/kota tidak mulus, karena berbagai alasan, akibatnya regulasi tidak kunjung dibuat. Pada akhirnya kondisi air tanah akan semakin buruk. Makalah ini mencoba mendudukkan kembali berbagai aspek pengelolaan air tanah yang telah dirumuskan sebelumnya dan masih relevan untuk dijalankan saat ini. Kemudian dipilihlah aspek konservasi dan pemberdayaan sebagai aspek yang dapat dikerjasamakan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, karena: aspek ini lebih berkaitan dengan aspek monitoring atau pemantauan. Yang mana, pemantauan akan lebih baik dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota karena skala pemetaan yang lebih rinci, dibanding bila dilakukan pada skala provinsi. Selain itu instrumentasi pemantauan yang dimiliki oleh organ tingkat kabupaten/kota lebih lengkap dibanding pemerintah provinsi.Kata kunci: Regulasi, Pengelolaan Air Tanah, Cekungan Air TanahAbstractIndonesia currently has a double burden in solving the problem of water resources, particularly groundwater. In addition to the cancellation of Law No. 7/2004, as well as the transfer of management authority of district/city government to the provincial government as a result of Law No. 23/2014. Due to the communication process between the provincial and district /city is not good, for various reasons, not being made as a result of regulation. Ultimately groundwater conditions will be getting worse. This paper tries to reinstate the various aspects of groundwater management has been formulated previously and are still relevant to the current run. Then chosen aspects of conservation and empowerment as an aspect to cooperation between the provincial and district /city government, because: this aspect is more related to aspects of monitoring. Which, monitoring would be better done by the district /city for more detailed mapping scale. Besides monitoring instrumentation owned by organs of district/municipal level is more complete than the provincial government.Keywords: Regulation, Groundwater Management, Groundwater Basin
Book Review Digital Libraries - Advancing Open Science: Resensi Buku - Perpustakaan Digital - Memajukan Sains Terbuka Dasapta Erwin Irawan
Jurnal Sosioteknologi Vol. 21 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2022.21.1.12

Abstract

The book Digital Libraries - Advancing Open Science is intended to be of interest to academic librarians and common researchers, as the content covers both general areas in open science and specific applications of digital libraries. This book contains seven chapters: Chapter 1. Evaluating the Processes and Procedure of Digitization Workflow Chapter 2. The Interactive Applications (IAs) in Academic Libraries: Challenges and Opportunities Chapter 3. Multiple Facets of Open: A Different View on Open Science Chapter 4. Overview of the Principles and Practices of Open Access Publishing Chapter 5. Origins and Developments of the Open Access Books Chapter 6. FAIR and Open Research Metadata as Leverage for Digital Libraries: The Flemish Chapter 7. An Educational Project Based on a Digital Library of Filmed Courses
Identifikasi Pola Aliran Air Tanah di Wilayah Sekitar Aliran Sungai Jilu Frida Rani Yuniar; Hari Siswoyo; Dasapta Erwin Irawan
Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Sains dan Edukasi Sains
Publisher : Faculty of Science and Mathematics, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/juses.v5i1p1-8

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi pola aliran air tanah di wilayah sekitar aliran Sungai Jilu sepanjang 7 km yang melintas di wilayah Kecamatan Pakis Kabupaten Malang dan Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Tata guna lahan di lokasi penelitian ini terdiri atas lahan pertanian di wilayah bagian hulu sungai yang diamati dan pemukiman penduduk di wilayah bagian hilir sungai yang diamati. Identifikasi pola aliran air tanah dilakukan berdasarkan peta kontur muka air tanah dan peta arah aliran air tanah. Peta-peta tersebut disusun berdasarkan data elevasi muka air tanah yang diukur dari 53 buah sumur gali milik penduduk sekitar yang tersebar di lokasi penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa elevasi muka air tanah di lokasi penelitian berada pada kisaran +426,2 m dpl hingga +485,9 m dpl. Elevasi muka air tanah tertinggi berada di wilayah Kelurahan Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang sedangkan elevasi muka air tanah terendah berada di wilayah Kelurahan Kedungkandang Kecamatan Kedungkandang. Aliran air tanah di lokasi penelitian mengalir dari arah Timur (sisi kanan aliran sungai) menuju ke arah Barat (sisi kiri aliran sungai). Berdasarkan 6 cross section yang rutin diamati, secara umum teridentifikasi jenis hubungan antara air tanah dan sungai dimana air tanah mengalir menuju ke aliran sungai.
Pemetaan Pola Aliran Air Tanah di Sekitar Kali Sumpil Kota Malang Mukhlis Arief Irvandi; Hari Siswoyo; Dasapta Erwin Irawan
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 6 No. 2 (2022): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/tecnoscienza.v6i2.717

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memetakan pola aliran air tanah di sekitar Kali Sumpil di wilayah Kota Malang. Lokasi penelitian ini adalah di segmen Kali Sumpil sepanjang 5,6 km yang mengalir mulai dari Kecamatan Lowokwaru hingga ke pertemuan antara Kali Sumpil dan Kali Sari di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Pola aliran air tanah di lokasi penelitian dipetakan berdasarkan elevasi muka air tanah yang diukur dari 43 lokasi sumur gali milik warga yang tersebar di sepanjang aliran Kali Sumpil tersebut. Elevasi muka air tanah pada sumur gali warga di lokasi penelitian berkisar antara +493,88 m dpl di bagian hulu hingga +436,70 m dpl di bagian hilir. Elevasi muka air tanah tertinggi berada pada sumur gali SG-26 yang berada di sebelah kanan aliran bagian hulu Kali Sumpil, sedangkan elevasi muka air tanah terendah berada pada sumur gali SG-25 di sebelah kiri aliran bagian hilir Kali Sumpil. Secara umum, aliran air tanah di lokasi penelitian mengalir dari arah Barat Laut menuju ke arah Tenggara bersesuaian dengan arah aliran Kali Sumpil. Hubungan antara air tanah dan air permukaan adalah air tanah mengisi air permukaan Kali Sumpil.