Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IbM Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif Tepung Bete Desa Lumbi – Lumbia Kabupaten Banggai Kepulauan Haruni Ode; Winarto Ramlan; Mukhtar Lutfie
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.837 KB)

Abstract

Banyaknya potensi yang ada di wilayah daratan BanggaiKepulauan berupa tanaman jenis umbi-umbian yang tidak dikelolahdengan baik yang dampaknya sangat dirasakan oleh para petanisecara umum. Selain kerugian waktu, income dari hasil penjualanmenjadi tidak seimbang. Hasil panen, pendapatan, biaya dan tenagayang dikorbankan saat menunggu masa panen tidak akan bisatertutupi. Permasalahan inilah yang menarik minat untuk dilakukanpengabdian melalui penguatan pengetahuan manajemen, caramenggunakan alat/teknologi sederhana sebagai alternatif dalampembuatan tepung dan membuat tepung bete secara langsung. Obyekkegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlokasi di desa Lumbi –Lumbia Kecamatan Buko Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan.Desa Lumbi – Lumbia merupakan sentra dari umbi bete yang ada diKabupaten Banggai Kepulauan dan layak dijadikan obyek untukmemudahkan proses kegiatan pengabdian. Tujuan utama pelaksanaanilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat ini adalah untukmeningkatkan taraf hidup masyarakat serta sebagai langkah untukmeningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam mengelola potensisumber daya pertanian yang tersedia di hampir seluruh wilayahBanggai Kepulauan. Adapun metode dari kegiatan ini adalahmembentuk, membina dan mengembangkan usaha kreatif terhadap ibu– ibu rumah tangga agar memiliki keterampilan dalam bidangenterpreuner/kewirausahaan dalam memanfaatkan potensi sumberdaya pertanian yang melimpah. Selain pembinaan, pengetahuanmanajemen, dan keterampilan, mitra diajak langsung menggunakanmesin/alat teknologi sederhana membuat tepung yang berbahan dasarumbi bete. Dampak yang dihasilkan dari pengabdian ini menjadikanmasyarakat khususnya para ibu – ibu dalam kelompok mitra dan ibu –ibu PKK yang ada di desa Lumbi – Lumbia Kabupaten BanggaiKepulauan menjadi terampil untuk berinovasi. Keterampilan ibu-ibuini baik ketika membuat panganan siap saji maupun makanan lainterbuat dari bahan dasar tepung. Dengan adanya output kegiatan ini:mitra dapat meningkatnya pengetahuan manajemen, keterampilanmenggunakan mesin/alat teknologi sederhana sebagai alternatif untukpembuatan tepung, mitra lebih kreatif, mitra telah mengembangkantepung bete menjadi produk lokal, menjadikan tepung bete sebagaiicon di desa Desa Lumbi – Lumbia Kecamatan Bulagi Selatan BanggaiKepulauan.
ANALISIS JENIS DAN LUAS KERUSAKAN RUAS JALAN PAGIMANA-BIAK BERDASARKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX Mukhtar Lutfie
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol. 1 No. 2 (2022): SIPARSTIKA : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.439 KB) | DOI: 10.55114/siparstika.v1i2.392

Abstract

Ruas jalan Pagimana – Biak merupakan jalan provinsi yang menghubungkan ke tempat-tempat pariwisata, industri dan sebagai sarana angkutan pedesaan dan angkutan perkotaan, maka diperlukan perawatan dan perbaikan agar dapat melayani lalu lintas sesuai fungsinya. Studi terhadap kondisi jalan diperlukan sebelum dilakukan perawatan dan perbaikan. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan dan pengolahan data kerusakan jalan secara kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan pada ruas jalan Pagimana-Bunta dengan mengkaji jenis dan luas kerusakan berdasarkan metode PCI. Pelaksanaan penelitian ini meliputi menilai kondisi perkerasan secara visual dengan metode Pavement Condition Index (PCI) dengan membagi ruas jalan Pagimana – Biak sepanjang 1.400 meter, lebar perkerasan jalan 7 m, lebar bahu jalan 1,5 m dan kelandaian jalan 2 %. menjadi 14 sampel unit. Hasil penelitian ini mengetahui jenis kerusakan yang terjadi pada jalan yaitu retak acak, lubang, dan pelepasan butiran. Jenis kerusakan terbesar adalah retak acak dan jalan berlubang, kerusakan yang terjadi di ruas jalan Pagimana - Biak seluas 1522,17 m2 atau 15,5323% terhadap luas total yang diteliti. Perkerasan mampu mendukung beban lalu lintas, jika dilihat rata-rata nilai PCI 81,7143 dengan rating sangat baik (very good), maka kerusakan perkerasan tersebut termasuk dalam kerusakan fungsional. Perbaikan kerusakan dilakukan dengan jenis, lokasi dan tingkat kerusakannya.
ANALISIS NILAI PRIORITAS JALAN DAN PENANGANAN KERUSAKAN RUAS JALAN PAGIMANA-BIAK BERDASARKAN METODE BINA MARGA Mukhtar Lutfie
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol. 2 No. 1 (2022): SIPARSTIKA : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.916 KB) | DOI: 10.55114/siparstika.v2i1.492

Abstract

Ruas jalan Pagimana – Biak merupakan jalan provinsi yang menghubungkan ke tempat-tempat pariwisata, industri dan sebagai sarana angkutan pedesaan dan angkutan perkotaan, maka diperlukan perawatan dan perbaikan agar dapat melayani lalu lintas sesuai fungsinya. Studi terhadap kondisi jalan diperlukan sebelum dilakukan perawatan dan perbaikan. Metode yang digunakan meliputi pengambilan dan pengolahan data kerusakan jalan secara kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan pada ruas jalan Pagimana-Bunta dengan mengkaji jenis dan luas kerusakan berdasarkan metode Bina Marga. Pelaksanaan penelitian ini meliputi menilai kondisi perkerasan secara visual dengan metode Bina Marga dengan membagi ruas jalan Pagimana – Biak sepanjang 1.400 meter, lebar perkerasan jalan 7 m, lebar bahu jalan 1,5 m dan kelandaian jalan 2 %. menjadi 14 unit sampel. Hasil penelitian ini mengetahui jenis kerusakan yang terjadi pada jalan yaitu retakan acak, lubang, dan butiran butiran. Jenis kerusakan terbesar adalah retakan acak, butiran butiran, lubang dan tambalan. Dari data yang diperoleh, terlihat ruas Jalan Pagimana - Biak Khususnya di STA 13+150 – 14+550 mempunyai beberapa jenis kerusakan, yaitu retak, lubang, penyimpanan butiran. Angka kerusakan total yang terdapat pada ruas Jalan Pagimana – Biak adalah 7. Nilai prioritas untuk Jalan Trans Sulawesi adalah:17- (5+3) = 9. Dari hasil perhitungan perbaikan bahwa perbaikan jalan Trans Sulawesi termasuk dalam program pemeliharaan rutin. Adapun bentuk penanganan secara umum yang sebaiknya dilakukan untuk pemeliharaan rutin adalah penebaran pasir, tambalan, perataan dan laburan aspal setempat. Hasil penelitian ini mengetahui jenis kerusakan yang terjadi pada jalan yaitu retakan acak, lubang, dan butiran butiran. Jenis kerusakan terbesar adalah retakan acak, butiran butiran, lubang dan tambalan. Dari data yang diperoleh, terlihat ruas Jalan Pagimana - Biak Khususnya di STA 13+150 – 14+550 mempunyai beberapa jenis kerusakan, yaitu retak, lubang, penyimpanan butiran. Angka kerusakan total yang terdapat pada ruas Jalan Pagimana – Biak adalah 7. Nilai prioritas untuk Jalan Trans Sulawesi adalah:17- (5+3) = 9. Dari hasil perhitungan perbaikan bahwa perbaikan jalan Trans Sulawesi termasuk dalam program pemeliharaan rutin. Adapun bentuk penanganan secara umum yang sebaiknya dilakukan untuk pemeliharaan rutin adalah penebaran pasir, tambalan, perataan dan laburan aspal setempat. Hasil penelitian ini mengetahui jenis kerusakan yang terjadi pada jalan yaitu retakan acak, lubang, dan butiran butiran. Jenis kerusakan terbesar adalah retakan acak, butiran butiran, lubang dan tambalan. Dari data yang diperoleh, terlihat ruas Jalan Pagimana - Biak Khususnya di STA 13+150 – 14+550 mempunyai beberapa jenis kerusakan, yaitu retak, lubang, penyimpanan butiran. Angka kerusakan total yang terdapat pada ruas Jalan Pagimana – Biak adalah 7. Nilai prioritas untuk Jalan Trans Sulawesi adalah:17- (5+3) = 9. Dari hasil perhitungan perbaikan bahwa perbaikan jalan Trans Sulawesi termasuk dalam program pemeliharaan rutin. Adapun bentuk penanganan secara umum yang sebaiknya dilakukan untuk pemeliharaan rutin adalah penebaran pasir, tambalan, perataan dan laburan aspal setempat.
IbM Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif Tepung Bete Desa Lumbi – Lumbia Kabupaten Banggai Kepulauan Haruni Ode; Winarto Ramlan; Mukhtar Lutfie
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya potensi yang ada di wilayah daratan BanggaiKepulauan berupa tanaman jenis umbi-umbian yang tidak dikelolahdengan baik yang dampaknya sangat dirasakan oleh para petanisecara umum. Selain kerugian waktu, income dari hasil penjualanmenjadi tidak seimbang. Hasil panen, pendapatan, biaya dan tenagayang dikorbankan saat menunggu masa panen tidak akan bisatertutupi. Permasalahan inilah yang menarik minat untuk dilakukanpengabdian melalui penguatan pengetahuan manajemen, caramenggunakan alat/teknologi sederhana sebagai alternatif dalampembuatan tepung dan membuat tepung bete secara langsung. Obyekkegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlokasi di desa Lumbi –Lumbia Kecamatan Buko Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan.Desa Lumbi – Lumbia merupakan sentra dari umbi bete yang ada diKabupaten Banggai Kepulauan dan layak dijadikan obyek untukmemudahkan proses kegiatan pengabdian. Tujuan utama pelaksanaanilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat ini adalah untukmeningkatkan taraf hidup masyarakat serta sebagai langkah untukmeningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam mengelola potensisumber daya pertanian yang tersedia di hampir seluruh wilayahBanggai Kepulauan. Adapun metode dari kegiatan ini adalahmembentuk, membina dan mengembangkan usaha kreatif terhadap ibu– ibu rumah tangga agar memiliki keterampilan dalam bidangenterpreuner/kewirausahaan dalam memanfaatkan potensi sumberdaya pertanian yang melimpah. Selain pembinaan, pengetahuanmanajemen, dan keterampilan, mitra diajak langsung menggunakanmesin/alat teknologi sederhana membuat tepung yang berbahan dasarumbi bete. Dampak yang dihasilkan dari pengabdian ini menjadikanmasyarakat khususnya para ibu – ibu dalam kelompok mitra dan ibu –ibu PKK yang ada di desa Lumbi – Lumbia Kabupaten BanggaiKepulauan menjadi terampil untuk berinovasi. Keterampilan ibu-ibuini baik ketika membuat panganan siap saji maupun makanan lainterbuat dari bahan dasar tepung. Dengan adanya output kegiatan ini:mitra dapat meningkatnya pengetahuan manajemen, keterampilanmenggunakan mesin/alat teknologi sederhana sebagai alternatif untukpembuatan tepung, mitra lebih kreatif, mitra telah mengembangkantepung bete menjadi produk lokal, menjadikan tepung bete sebagaiicon di desa Desa Lumbi – Lumbia Kecamatan Bulagi Selatan BanggaiKepulauan.