Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IbM Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif Tepung Bete Desa Lumbi – Lumbia Kabupaten Banggai Kepulauan Haruni Ode; Winarto Ramlan; Mukhtar Lutfie
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.837 KB)

Abstract

Banyaknya potensi yang ada di wilayah daratan BanggaiKepulauan berupa tanaman jenis umbi-umbian yang tidak dikelolahdengan baik yang dampaknya sangat dirasakan oleh para petanisecara umum. Selain kerugian waktu, income dari hasil penjualanmenjadi tidak seimbang. Hasil panen, pendapatan, biaya dan tenagayang dikorbankan saat menunggu masa panen tidak akan bisatertutupi. Permasalahan inilah yang menarik minat untuk dilakukanpengabdian melalui penguatan pengetahuan manajemen, caramenggunakan alat/teknologi sederhana sebagai alternatif dalampembuatan tepung dan membuat tepung bete secara langsung. Obyekkegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlokasi di desa Lumbi –Lumbia Kecamatan Buko Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan.Desa Lumbi – Lumbia merupakan sentra dari umbi bete yang ada diKabupaten Banggai Kepulauan dan layak dijadikan obyek untukmemudahkan proses kegiatan pengabdian. Tujuan utama pelaksanaanilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat ini adalah untukmeningkatkan taraf hidup masyarakat serta sebagai langkah untukmeningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam mengelola potensisumber daya pertanian yang tersedia di hampir seluruh wilayahBanggai Kepulauan. Adapun metode dari kegiatan ini adalahmembentuk, membina dan mengembangkan usaha kreatif terhadap ibu– ibu rumah tangga agar memiliki keterampilan dalam bidangenterpreuner/kewirausahaan dalam memanfaatkan potensi sumberdaya pertanian yang melimpah. Selain pembinaan, pengetahuanmanajemen, dan keterampilan, mitra diajak langsung menggunakanmesin/alat teknologi sederhana membuat tepung yang berbahan dasarumbi bete. Dampak yang dihasilkan dari pengabdian ini menjadikanmasyarakat khususnya para ibu – ibu dalam kelompok mitra dan ibu –ibu PKK yang ada di desa Lumbi – Lumbia Kabupaten BanggaiKepulauan menjadi terampil untuk berinovasi. Keterampilan ibu-ibuini baik ketika membuat panganan siap saji maupun makanan lainterbuat dari bahan dasar tepung. Dengan adanya output kegiatan ini:mitra dapat meningkatnya pengetahuan manajemen, keterampilanmenggunakan mesin/alat teknologi sederhana sebagai alternatif untukpembuatan tepung, mitra lebih kreatif, mitra telah mengembangkantepung bete menjadi produk lokal, menjadikan tepung bete sebagaiicon di desa Desa Lumbi – Lumbia Kecamatan Bulagi Selatan BanggaiKepulauan.
Revitalisasi Ekonomi Pedesaan melalui Pertanian Berkelanjutan dan Agroekologi Zainal Arifin; Dewa Oka Suparwata; Syamsu Rijal; Winarto Ramlan
Jurnal Multidisiplin West Science Vol 2 No 09 (2023): Jurnal Multidisiplin West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jmws.v2i09.627

Abstract

Perekonomian pedesaan di Jawa Barat, Indonesia, telah menghadapi tantangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk menurunnya produktivitas pertanian, degradasi lingkungan, dan terbatasnya akses ke pasar. Penelitian ini mengeksplorasi potensi untuk merevitalisasi ekonomi pedesaan di Jawa Barat melalui praktik pertanian berkelanjutan dan agroekologi. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran yang melibatkan survei, wawancara, dan analisis data, penelitian ini menilai kondisi pertanian saat ini di wilayah tersebut, mengevaluasi adopsi praktik pertanian berkelanjutan, dan mengusulkan strategi untuk mempromosikan agroekologi untuk meningkatkan mata pencaharian pedesaan dan kelestarian lingkungan. Temuan-temuan ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang peran pertanian berkelanjutan dalam pembangunan pedesaan dan menawarkan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti bagi para pembuat kebijakan, petani, dan pemangku kepentingan di Jawa Barat.
IbM Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif Tepung Bete Desa Lumbi – Lumbia Kabupaten Banggai Kepulauan Haruni Ode; Winarto Ramlan; Mukhtar Lutfie
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya potensi yang ada di wilayah daratan BanggaiKepulauan berupa tanaman jenis umbi-umbian yang tidak dikelolahdengan baik yang dampaknya sangat dirasakan oleh para petanisecara umum. Selain kerugian waktu, income dari hasil penjualanmenjadi tidak seimbang. Hasil panen, pendapatan, biaya dan tenagayang dikorbankan saat menunggu masa panen tidak akan bisatertutupi. Permasalahan inilah yang menarik minat untuk dilakukanpengabdian melalui penguatan pengetahuan manajemen, caramenggunakan alat/teknologi sederhana sebagai alternatif dalampembuatan tepung dan membuat tepung bete secara langsung. Obyekkegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlokasi di desa Lumbi –Lumbia Kecamatan Buko Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan.Desa Lumbi – Lumbia merupakan sentra dari umbi bete yang ada diKabupaten Banggai Kepulauan dan layak dijadikan obyek untukmemudahkan proses kegiatan pengabdian. Tujuan utama pelaksanaanilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat ini adalah untukmeningkatkan taraf hidup masyarakat serta sebagai langkah untukmeningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam mengelola potensisumber daya pertanian yang tersedia di hampir seluruh wilayahBanggai Kepulauan. Adapun metode dari kegiatan ini adalahmembentuk, membina dan mengembangkan usaha kreatif terhadap ibu– ibu rumah tangga agar memiliki keterampilan dalam bidangenterpreuner/kewirausahaan dalam memanfaatkan potensi sumberdaya pertanian yang melimpah. Selain pembinaan, pengetahuanmanajemen, dan keterampilan, mitra diajak langsung menggunakanmesin/alat teknologi sederhana membuat tepung yang berbahan dasarumbi bete. Dampak yang dihasilkan dari pengabdian ini menjadikanmasyarakat khususnya para ibu – ibu dalam kelompok mitra dan ibu –ibu PKK yang ada di desa Lumbi – Lumbia Kabupaten BanggaiKepulauan menjadi terampil untuk berinovasi. Keterampilan ibu-ibuini baik ketika membuat panganan siap saji maupun makanan lainterbuat dari bahan dasar tepung. Dengan adanya output kegiatan ini:mitra dapat meningkatnya pengetahuan manajemen, keterampilanmenggunakan mesin/alat teknologi sederhana sebagai alternatif untukpembuatan tepung, mitra lebih kreatif, mitra telah mengembangkantepung bete menjadi produk lokal, menjadikan tepung bete sebagaiicon di desa Desa Lumbi – Lumbia Kecamatan Bulagi Selatan BanggaiKepulauan.
The Influence of Demographic Factors, Farmer Knowledge, and Motivational Factors on the Adoption of Agricultural Technology Innovation: A Case Study on Dairy Farmers in South Bangka Fatma Sarie; Wily Mohammad; Nunung Suryana Jamin; Winarto Ramlan
West Science Agro Vol. 1 No. 01 (2023): West Science Agro
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsa.v1i01.374

Abstract

This study looks into the complex factors that affect dairy producers in South Bangka's use of agricultural technology. Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS) was used to examine the correlations between farmers' knowledge, motivational factors, technology adoption, and demographic characteristics using a sample of 112 farmers. The results highlight the importance of education and adaptability to change by showing a strong positive correlation between demographic characteristics (age, education) and technological adoption. Farmers' knowledge was found to be a crucial element; a substantial positive association suggests that adoption is positively influenced by a deeper understanding of agricultural technologies. Economic incentives and perceived benefits were found to have significant positive connections with technology adoption, indicating the role that perceived benefits play in encouraging the acceptance of new ideas. The model's significant explanatory and predictive ability was validated by the SEM-PLS study, offering a thorough framework for comprehending and improving South Bangka's adoption of technology. The findings highlight the need of a comprehensive strategy that takes into account farmers' goals, experiences, and degree of knowledge in order to promote the adoption of sustainable technologies.
Study of the Impact of Climate Change Factors, Management Practices, and Labor Availability on Productivity of Agricultural Resource Management: The Case of Fruit Farmers in Binjai Adnani Adnani; Dewa Oka Suparwata; Winarto Ramlan; Nurhayati Nurhayati
West Science Agro Vol. 1 No. 01 (2023): West Science Agro
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsa.v1i01.375

Abstract

Climate change poses significant challenges to agricultural systems, affecting productivity and sustainability. This study investigates the impact of climate change factors, management practices, and labor availability on agricultural resource management productivity among fruit farmers in Binjai. A sample of 121 farmers was surveyed, and data were analyzed using IBM SPSS. Results indicate a 1.5°C temperature increase over the past decade, negatively correlating with crop yields. Diverse management practices were observed, with integrated pest management positively influencing productivity. Labor availability exhibited seasonal variations, influenced by migration patterns. Spatial analysis highlighted temperature-sensitive clusters and regions prone to extreme weather events. The findings provide actionable insights for tailored interventions, emphasizing the need for climate-resilient strategies in Binjai's fruit farming.