Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efek Pemberian Aromaterapi Jeruk Masam terhadap Intensitas Nyeri pasca Bedah Sesar S Sulastri; Mae Sri Hartati Wahyuningsih; Elsi Dwi Hapsari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.856 KB)

Abstract

Tindakan SC dapat menyebabkan nyeri danmengakibatkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan karenaadanya pembedahan. Dampak nyeri terhadap ibu, yaitu terbatasnyaADL, bonding attachment dan mobilisasi karena adanya peningkatanintensitas nyeri apabila ibu bergerak. Dampak nyeri terhadap bayiyaitu dalam pemberian ASI, dan kurangnya perawatan bayi yangdilakukan oleh ibunya. Manajemen non farmakologi yang biasadigunakan salah satunya adalah dengan menggunakan aromaterapi.Tujuan: Mengetahui efek antara aromaterapi Jeruk Masam terhadapintensitas nyeri pasca SC di RSUI YAKSSI Gemolong. Metode:Rancangan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre-testdan post-test with control group. Waktu pengambilan data Agustus-Oktober 2015 di RSUI Yakssi Gemolong Sragen Jawa Tengah.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu pasca SC di Rumah SakitUmum Islam (RSUI) Yakssi Gemolong pada bulan Agustus-Oktober2015 sejumlah 97 orang. Sampel sejumlah 34. Teknik samplingdengan consecutive sampling. Variabel independen yaitu JerukMasam, variabel dependen yaitu penurunan intensitas nyeri pascaSC. Instrumen yang digunakan Numerical Rating Scale. Analisis datamenggunakan Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil: Intensitasnyeri sebelum dan sesudah intervensi 6,00±1,044 vs 4,91±1,379,P=0,00. Penurunan nyeri 1,09. Ada perbedaan yang signifikanantara nyeri sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi jerukmasam. Kesimpulan: Aromaterapi Jeruk Masam mempunyai efekdalam menurunkan intensitas nyeri pasca SC.
The Effect of Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) on Insulin Resistance in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus: A Randomized Clinical Trial Dwi Sarbini; Emy Huriyati; Hamim Sadewa; Mae Sri Hartati Wahyuningsih
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2019: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Insulin resistance in Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) is indicated with high fasting blood glucose level, fasting insulin and HOMA-IR. The long-time consume of diabetes drugs would bring harm. Rosella can be used as a complementary drug to improve insulin resistance and prevent T2DM complications. This study seeks the effect of consuming Rosella on fasting blood glucose, fasting insulin and HOMAIR in T2DM patients.The study design used double-blinded & placebo-controlled randomized clinical trial with intervention (placebo and Rosella) for 8 weeks. The sample consisted of 52 T2DM outpatients at Health Office Yogyakarta City. Measurement of fasting blood glucose was conducted through GOD-PAP method, fasting insulin was measured by MEIA, HOMA-IR was calculated with HOMA Calculator 2.2.3 Version. Analysis of the influence of Rosella on fasting blood glucose, fasting insulin and HOMA-IR level in one group were tested with the Wilcoxon Signed Test and the effect between groups were tested through Mann Whitney with a significance level of 95%.Rosella consumption can reduce fasting blood glucose, fasting insulin and HOMA-IR levels. There was a significant effect of Rosella administration on decreasing fasting blood glucose level in T2DM patients (p=0.001) but there were no significant effect on decreasing fasting plasma insulin level and HOMA-IR levels (p=0.932 and p=0.368). Rosella can improve insulin resistance by reducing fasting blood glucose levels, fasting insulin levels and HOMA-IR values.
Efek Pemberian Aromaterapi Jeruk Masam terhadap Intensitas Nyeri pasca Bedah Sesar S Sulastri; Mae Sri Hartati Wahyuningsih; Elsi Dwi Hapsari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindakan SC dapat menyebabkan nyeri danmengakibatkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan karenaadanya pembedahan. Dampak nyeri terhadap ibu, yaitu terbatasnyaADL, bonding attachment dan mobilisasi karena adanya peningkatanintensitas nyeri apabila ibu bergerak. Dampak nyeri terhadap bayiyaitu dalam pemberian ASI, dan kurangnya perawatan bayi yangdilakukan oleh ibunya. Manajemen non farmakologi yang biasadigunakan salah satunya adalah dengan menggunakan aromaterapi.Tujuan: Mengetahui efek antara aromaterapi Jeruk Masam terhadapintensitas nyeri pasca SC di RSUI YAKSSI Gemolong. Metode:Rancangan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre-testdan post-test with control group. Waktu pengambilan data Agustus-Oktober 2015 di RSUI Yakssi Gemolong Sragen Jawa Tengah.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu pasca SC di Rumah SakitUmum Islam (RSUI) Yakssi Gemolong pada bulan Agustus-Oktober2015 sejumlah 97 orang. Sampel sejumlah 34. Teknik samplingdengan consecutive sampling. Variabel independen yaitu JerukMasam, variabel dependen yaitu penurunan intensitas nyeri pascaSC. Instrumen yang digunakan Numerical Rating Scale. Analisis datamenggunakan Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil: Intensitasnyeri sebelum dan sesudah intervensi 6,00±1,044 vs 4,91±1,379,P=0,00. Penurunan nyeri 1,09. Ada perbedaan yang signifikanantara nyeri sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi jerukmasam. Kesimpulan: Aromaterapi Jeruk Masam mempunyai efekdalam menurunkan intensitas nyeri pasca SC.