Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tradisi dan Lingkungan Sosial Memengaruhi Dukungan Menyusui pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Kota Malang Muladefi Choiriyah; Elsi Dwi Hapsari; Wiwin Lismidiati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 10 No. 1 Agustus 2015
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.927 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v10i1.816

Abstract

AbstrakBerat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi di dunia. World Health Organization tahun 2003 telah merekomendasikan menyusui sebagai salah satu penanganan BBLR. Namun, ibu yang memiliki bayi BBLR mengalami kesulitan di awal persalinan. Selain itu, menyusui di Indonesia juga dipengaruhi oleh sosial dan budaya yang dipercayai sehingga memengaruhi keputusan ibu untuk memilih tetap menyusui atau tidak sama sekali di periode awal postpartum. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi makna pengalaman ibu untuk tetap menyusui bayi dengan BBLR. Penelitian kualitatif ini dengan pendekatan fenomenologi. Tujuh orang partisipan adalah ibu yang pernah menyusui bayi BBLR. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam semiterstruktur, observasi, dan data sekunder pada bulan Mei – Juni 2015. Analisis data menggunakan metode Colaizzi tahun 1978. Ditemukan empat tema, yaitu pengenalan menyusui sejak dini untuk bayi BBLR, pemberian makanan pendamping air susu ibu dini sebagai alternatif dalam mengatasi kesulitan menyusui, tradisi yang dipercayai, dan lingkungan sosial memengaruhi dukungan bagi ibu menyusui serta menerima menyusui sebagai bagian dari kodrat seorang perempuan. Menyusui bayi BBLR memiliki tingkat kesulitan yang tinggi serta adanya tradisi yang dipercayai keluarga dan pengaruh lingkungan sosial sangat memengaruhi dukungan yang diberikan kepada ibu dalam menyusui.AbstractLow birthweight (LBW) is one of main causes of infant mortality in the world. World Health Organization in 2003 had recommended breastfeeding for LBW handling. However, LBW mothers face many difficulties during early postpartum period. Moreover, breastfeeding in Indonesia is also influenced by social and cultural belief, so it may influence mothers’ decision whether remain breastfeeding or not in early postpartum period. This study aimed to explore the meaning of the experience of mothers to remain breastfeeding their LBW infants. This qualitative study was conducted using phenomenological approach. Seven participants were mothers ever breastfeeding their LBW infants. Data were collected through semi-structured in-depth interview, observation and secondary data on May – June 2015. Data analysis used Colaizzi method (1978). There were four themes found namely introduction of breastfeeding since early for LBW infants, granting of early complementary feeding as an alternative to overcome breastfeeding problem, cultural belief and social environment influencing support for breastfeeding mothers as well as accepting breastfeeding as the very nature of woman. Breastfeeding LBW infants has higher difficulty le-vel, also any tradition family believe and social environment really affect support given to mothers in breastfeeding.
Perceived Ease of Use and Usefulness of Facebook for Premenstrual Syndrome Health Education Dwi Sri Handayani; Elsi Dwi Hapsari; Widyandana Widyandana
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educatio
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V10.I1.2022.58-64

Abstract

Background: Premenstrual syndrome (PMS) is a collection of physical, psychological and behavioral changes that can be experienced by women of reproductive age. School adolescents who experience PMS symptoms can have an impact on school activities and daily life. One of the efforts to overcome it is through health education about PMS. Health education innovation in adolescents can be done with the use of social media. Social media that can be used as a means of sharing information is Facebook. Objective: This study aims to know the relationship between perceived ease of use and perceived usefulness of Facebook for health education about PMS. Method: Analytic study research design with a cross section approach. The research variable was the perception of ease of use and usefulness of Facebook as a medium of health education about PMS. The population was 320 school teenagers and the samples were taken by purposive sampling as many as 77 school teenagers who experienced PMS symptoms and had received PMS health education on Facebook. The research data were taken using a questionnaire of perceived ease of use (PEOU) and perceived usefulness (PU) and analyzed using a descriptive and contingency coefficient. Results: Facebook was considered easy (63.6%) to be used for health education about PMS and Facebook was considered useful (57.1%) as a medium for health education about PMS. There was a significant relationship between perceived ease of use and usefulness of Facebook as a medium for health education about PMS (pvalue=0,017 ) with a correlation coefficient value of 0.263 indicating that the correlation is weak. Conclusion: Perceived ease of use was related to the perceived usefulness of Facebook. Facebook was easy to use and useful for health education about PMS. Facebook was effective and useful for learning about PMS. Social media can be a medium for health education and help improve the health of school adolescents who experience PMS.
Efek Pemberian Aromaterapi Jeruk Masam terhadap Intensitas Nyeri pasca Bedah Sesar S Sulastri; Mae Sri Hartati Wahyuningsih; Elsi Dwi Hapsari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.856 KB)

Abstract

Tindakan SC dapat menyebabkan nyeri danmengakibatkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan karenaadanya pembedahan. Dampak nyeri terhadap ibu, yaitu terbatasnyaADL, bonding attachment dan mobilisasi karena adanya peningkatanintensitas nyeri apabila ibu bergerak. Dampak nyeri terhadap bayiyaitu dalam pemberian ASI, dan kurangnya perawatan bayi yangdilakukan oleh ibunya. Manajemen non farmakologi yang biasadigunakan salah satunya adalah dengan menggunakan aromaterapi.Tujuan: Mengetahui efek antara aromaterapi Jeruk Masam terhadapintensitas nyeri pasca SC di RSUI YAKSSI Gemolong. Metode:Rancangan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre-testdan post-test with control group. Waktu pengambilan data Agustus-Oktober 2015 di RSUI Yakssi Gemolong Sragen Jawa Tengah.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu pasca SC di Rumah SakitUmum Islam (RSUI) Yakssi Gemolong pada bulan Agustus-Oktober2015 sejumlah 97 orang. Sampel sejumlah 34. Teknik samplingdengan consecutive sampling. Variabel independen yaitu JerukMasam, variabel dependen yaitu penurunan intensitas nyeri pascaSC. Instrumen yang digunakan Numerical Rating Scale. Analisis datamenggunakan Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil: Intensitasnyeri sebelum dan sesudah intervensi 6,00±1,044 vs 4,91±1,379,P=0,00. Penurunan nyeri 1,09. Ada perbedaan yang signifikanantara nyeri sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi jerukmasam. Kesimpulan: Aromaterapi Jeruk Masam mempunyai efekdalam menurunkan intensitas nyeri pasca SC.
Efek Pemberian Aromaterapi Jeruk Masam terhadap Intensitas Nyeri pasca Bedah Sesar S Sulastri; Mae Sri Hartati Wahyuningsih; Elsi Dwi Hapsari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindakan SC dapat menyebabkan nyeri danmengakibatkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan karenaadanya pembedahan. Dampak nyeri terhadap ibu, yaitu terbatasnyaADL, bonding attachment dan mobilisasi karena adanya peningkatanintensitas nyeri apabila ibu bergerak. Dampak nyeri terhadap bayiyaitu dalam pemberian ASI, dan kurangnya perawatan bayi yangdilakukan oleh ibunya. Manajemen non farmakologi yang biasadigunakan salah satunya adalah dengan menggunakan aromaterapi.Tujuan: Mengetahui efek antara aromaterapi Jeruk Masam terhadapintensitas nyeri pasca SC di RSUI YAKSSI Gemolong. Metode:Rancangan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre-testdan post-test with control group. Waktu pengambilan data Agustus-Oktober 2015 di RSUI Yakssi Gemolong Sragen Jawa Tengah.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu pasca SC di Rumah SakitUmum Islam (RSUI) Yakssi Gemolong pada bulan Agustus-Oktober2015 sejumlah 97 orang. Sampel sejumlah 34. Teknik samplingdengan consecutive sampling. Variabel independen yaitu JerukMasam, variabel dependen yaitu penurunan intensitas nyeri pascaSC. Instrumen yang digunakan Numerical Rating Scale. Analisis datamenggunakan Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil: Intensitasnyeri sebelum dan sesudah intervensi 6,00±1,044 vs 4,91±1,379,P=0,00. Penurunan nyeri 1,09. Ada perbedaan yang signifikanantara nyeri sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi jerukmasam. Kesimpulan: Aromaterapi Jeruk Masam mempunyai efekdalam menurunkan intensitas nyeri pasca SC.