Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Gangguan Tidur pada Usia Produktif dan Usia Pertengahan di Kota Surakarta Setiyo Purwanto; Nisa Nur Rachma Anganti; Soleh Aminy Yahman; Childsea Tamara Hirdhania
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.728 KB)

Abstract

Tidur yang berkualitas merupakan kebutuhan dasar manusia yangsangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Dewasa inigangguan tidur sudah menjadi hal biasa yang terjadi, terutama dikota kota besar. Gangguan tidur dapat terjadi karena beberapafaktor, seperti faktor fisiologis, psikologis, dan faktor sosial. Tujuanpenelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik gangguan tidurpada usia produktif. Jenis penelitian ini adalah observasionaldengan desain cross-sectional. Subjek penelitian sebanyak 459responden dipilih secara purposif dengan kriteria usia produktif 15-44 tahun, dan usia pertengahan (44-64) tercatat bertempat tinggal dikota Surakarta, saat pengambilan data dalam keadaan sehat dantidak menderita penyakit tertentu, dan mempunyai tanda-tandagangguan tidur. Pengumpulan data menggunakan kuisioner.Kuisioner gangguan tidur yang digunakan adalah Insomnia SiverityIndeks (ISI). Data karakteristik gangguan tidur yang diperolehselanjutnya dianaliis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkansubjek yang tidak mengalami insomnia 8,1%, insomnia ringan 45,5%, insomnia sedang 41,0% dan insomnia berat sebesar 5 %. Darigangguan tidur tersebut permasalahan utama adalah kesulitanmengawali tidur sebesar 80,2%, permasalahan berikutnya adalahkesulitan untuk mempertahankan tidur sebesar 54.7%, sedangkangangguan tidur lainnya adalah terbangun lebih cepat dari biasanyasebesar 44.0 %. Selanjutnya subjek yang mengalami ketidakpuasantidurnya sebesar 62,1 %, subjek yang merasa bahwa masalahtidurnya berpengaruh terhadap kualitas hidupnya sebesar 66,9 %.Subjek yang kawatir dengan masalah tidurnya sebesar 67,8 %.Sedangkan subjek yang merasa bahwa masalah tidurnya sangatberpengaruh terhadap aktivitas kesehariannya sebesar 79,3 %. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa gangguan tidur masih menjadimasalah pada usia produktif dan usia pertengahan di kotaSurakarta. Terapi gangguan tidur terutama kesulitan mengawalitidur sangat penting agar aktivitas keseharian dan kualitas hiduppenderita meningkat lebih baik.
Karakteristik Gangguan Tidur pada Usia Produktif dan Usia Pertengahan di Kota Surakarta Setiyo Purwanto; Nisa Nur Rachma Anganti; Soleh Aminy Yahman; Childsea Tamara Hirdhania
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidur yang berkualitas merupakan kebutuhan dasar manusia yangsangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Dewasa inigangguan tidur sudah menjadi hal biasa yang terjadi, terutama dikota kota besar. Gangguan tidur dapat terjadi karena beberapafaktor, seperti faktor fisiologis, psikologis, dan faktor sosial. Tujuanpenelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik gangguan tidurpada usia produktif. Jenis penelitian ini adalah observasionaldengan desain cross-sectional. Subjek penelitian sebanyak 459responden dipilih secara purposif dengan kriteria usia produktif 15-44 tahun, dan usia pertengahan (44-64) tercatat bertempat tinggal dikota Surakarta, saat pengambilan data dalam keadaan sehat dantidak menderita penyakit tertentu, dan mempunyai tanda-tandagangguan tidur. Pengumpulan data menggunakan kuisioner.Kuisioner gangguan tidur yang digunakan adalah Insomnia SiverityIndeks (ISI). Data karakteristik gangguan tidur yang diperolehselanjutnya dianaliis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkansubjek yang tidak mengalami insomnia 8,1%, insomnia ringan 45,5%, insomnia sedang 41,0% dan insomnia berat sebesar 5 %. Darigangguan tidur tersebut permasalahan utama adalah kesulitanmengawali tidur sebesar 80,2%, permasalahan berikutnya adalahkesulitan untuk mempertahankan tidur sebesar 54.7%, sedangkangangguan tidur lainnya adalah terbangun lebih cepat dari biasanyasebesar 44.0 %. Selanjutnya subjek yang mengalami ketidakpuasantidurnya sebesar 62,1 %, subjek yang merasa bahwa masalahtidurnya berpengaruh terhadap kualitas hidupnya sebesar 66,9 %.Subjek yang kawatir dengan masalah tidurnya sebesar 67,8 %.Sedangkan subjek yang merasa bahwa masalah tidurnya sangatberpengaruh terhadap aktivitas kesehariannya sebesar 79,3 %. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa gangguan tidur masih menjadimasalah pada usia produktif dan usia pertengahan di kotaSurakarta. Terapi gangguan tidur terutama kesulitan mengawalitidur sangat penting agar aktivitas keseharian dan kualitas hiduppenderita meningkat lebih baik.