Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) dengan Pelarut Etanol dan Metanol terhadap Streptococcus mutans Zesi Oktina Nur Fajrian; Naelaz Zukruf Wakhidatul Kiromah; Titi Pudji Rahayu
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Mahasiswa Student Paper
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.032 KB)

Abstract

Masalah gigi dan mulut di Indonesia mengalami peningkatan, salah satunya adalah plak gigi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcu mutan. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mengguakan obat kumur yang mengandung senyawa antibakeri chlorhexine. Chlorhexidin memiliki efeksamping iritasi mulut, rasa terbakar dan perubahan presepsi rasa. Untuk meminimalkan efek samping tersebut maka dibutuhkan antibakteri herbal. Bawang merah mengandung senyawa allin, alisin dan flavonoid yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi antibakteri dari ekstrak etanol dan metanol bawang merah terhadap bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, menguji aktivitas antibakteri menggunakan bakteri Streptococcus mutans. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Ducan untuk melihat perbedaan tiap perlakuan. Hasil rerata diameter zona hambat untuk ekstrak etanol yaitu 5,22 mm (10%), 5,17 mm (20%), 5,96 mm (30%), 6,28 mm (40%) dan 5,86 mm (50%). Untuk ekstrak metanol adalah 4,,88 mm (10%), 5,23 mm (20%), 5,88 mm (30%), 4,95 mm (40%) dan 5,65 mm (50%). Analisis One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan Ducan menunjukan bahwa kedua ekstrak bawang merah memiliki potensi sebagai antibakteri dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penepitian ini adalah ekstrak etanol dan metanol bawang merah dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40 dan 50% memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans.
Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) dengan Pelarut Etanol dan Metanol terhadap Streptococcus mutans Zesi Oktina Nur Fajrian; Naelaz Zukruf Wakhidatul Kiromah; Titi Pudji Rahayu
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Mahasiswa Student Paper
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah gigi dan mulut di Indonesia mengalami peningkatan, salah satunya adalah plak gigi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcu mutan. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mengguakan obat kumur yang mengandung senyawa antibakeri chlorhexine. Chlorhexidin memiliki efeksamping iritasi mulut, rasa terbakar dan perubahan presepsi rasa. Untuk meminimalkan efek samping tersebut maka dibutuhkan antibakteri herbal. Bawang merah mengandung senyawa allin, alisin dan flavonoid yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi antibakteri dari ekstrak etanol dan metanol bawang merah terhadap bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, menguji aktivitas antibakteri menggunakan bakteri Streptococcus mutans. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Ducan untuk melihat perbedaan tiap perlakuan. Hasil rerata diameter zona hambat untuk ekstrak etanol yaitu 5,22 mm (10%), 5,17 mm (20%), 5,96 mm (30%), 6,28 mm (40%) dan 5,86 mm (50%). Untuk ekstrak metanol adalah 4,,88 mm (10%), 5,23 mm (20%), 5,88 mm (30%), 4,95 mm (40%) dan 5,65 mm (50%). Analisis One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan Ducan menunjukan bahwa kedua ekstrak bawang merah memiliki potensi sebagai antibakteri dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penepitian ini adalah ekstrak etanol dan metanol bawang merah dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40 dan 50% memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans.