Ana Fitriana Poerana
Jurusan Ilmu Komuniasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Singaperbangsa Karawang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELAKSANAAN PUBLIC RELATION DI BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI SUKAMANDI Irpan Irpan; Ana Fitriana Poerana; Muhammad Ramdhani
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 9 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i9.2022.3370-3375

Abstract

Dalam suatu organisasi atau lembaga perlu adanya komunikasi antara organisasi dengan pihak luar atau masyarakat dalam hal ini BBPTP sebagai suatu lembaga dan petani, kementrian pertanian serta stokeholder lainnya sebagai publik. Menurut Djanalis Djanaid yang dikutip oleh Kusumastuti (2002: 22), “ada dua fungsi public relations yaitu fungsi konstruktif dan fungsi  korektif”. Dalam fungsi konstruktif ini, public relations mendorong semua aktivitas/ kegiatan yang dilakukan perusahaan/ organisasi sehingga dapat terencana dan berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif. Sedangkan dalam fungsi korektif, public relations diibaratkan sebagai pemadam kebakaran, artinya apabila sebuah perusahaan/organisasi terjadi masalah-masalah dengan publik, maka dapat segera mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengamati fenomena sosial dengan menghasilkan data dekskriptif berupa kata – kata tertulis maupun lisan dari perilaku atas fenomena tersebut. Menurut Denzin dan Licoln (dalam Moleong, 2007:5). Berdasarkan pembahasan yang telah di uraikan peneliti mendapatan tujuan public relation dalam BBPTP. (1). Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan adanya kegiataan dan menurut penulis sudah mendeskripsi kan bahwa instansi BBPTP sangat peduli terhadap perkembangan masyarakat yang ingin mengetahui bagaimana cara merawat dan cara m,emelihara tanaman padi yang di ajukan (2)Untuk meciptakan identitas baru yang mencioptakan sebuah perubahan dalam sistem pemberian informasi yang lebih pantas dan bisa di mengerti oleh kalangan muda.(3)Untuk menyebarkan informasi melalui website internet yang menuju ke pada kawula muda agar bisa ikut berpartisipasi ingin mengetahui bagaimana cara menaman dan merssawat tanaman padi yang di lakukan oleh instansi ini.
REPRESENTASI MAKNA IKHLAS DALAM FILM WEDDING AGREEMENT, ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Marwa Maisunnissa; Mayasari Mayasari; Ana Fitriana Poerana
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 9 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i9.2022.3244-3251

Abstract

Ikhlas secara bahasa berarti bersih dari kotoran dan menjaga sesuatu agar tidak kotor, artinya orang ikhlas mereka yang didalam melaksanakan suatu ibadah, bersih dari kepentingan-kepentingan selain ridho Allah SWT. Film Wedding Agreement adalah contoh nyata perilaku, ucapan, dan sikap ikhlas yang dilakukan seorang istri untuk tetap berbakti kepada suaminya dan mempertahankan rumah tangganya. Dalam film ini ada beberapa situasi yang merepresentasikan makna ikhlasnya seorang istri yang selalu diabaikan oleh suaminya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika. Semiotika merupakan suatu ilmu atau juga metode analisis yang mengkaji tentang tanda. Peneliti menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Makna  ikhlas yang tergambar dalam Film Wedding Agreement antara lain: pernikahan perjodohan akan berakhir dengan perceraian (1), seorang istri tidak dihargai karena tidak dicintai (2), seseorang istri akan acuh dan menyerah jika diabaikan terus-menerus (3) seorang istri akan langsung meluapkan amarahnya jika bertemu dengan kekasih suaminya (4), Kebaikan seorang istri yang disalah gunakan (5).