p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kewarganegaraan
Hazen Alrasyid
Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kewaspadaan Nasional Dalam Menghadapi Ancaman Kelangkaan Minyak Goreng Sebagai Bentuk Perwujudan Bela Negara Hazen Alrasyid; Kasim Kasim; George Royke Deksino
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.97 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2664

Abstract

AbstrakIndonesia adalah negara dengan penghasil sawit terbesar di dunia. Sebagai negara penghasil minyak sawit, minyak kelapa sawit Indonesia tidak hanya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri namun juga merambah ke pasar internasional untuk kegiatan ekspor. Dengan status sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, hal ini tentu harus mempertimbangkan unsur kewaspadaan nasional, sebagai upaya dalam melakukan kesiapsiagaan dini dalam menghadapi ancaman. Termasuk ancaman kelangkaan minyak goreng karena dengan kenaikan harga jual minyak goreng akhir-akhir ini, menjadikan minyak goreng sebagai pusat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab fenomena kelangkaan minyak goreng dan mengetahui bagaimana seharusnya regulasi pemerintah, pelaku industri dan kondisi masyarakat dalam menyikapi fenomena kelangkaan minyak goreng bila dikaitkan dengan unsur kewaspadaan nasional sebagai perwujudan sikap bela Negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian yang didapatkan adalah Kewaspadaan Nasional adalah konsep yang harus terus hadir dalam sistem penyelenggaraan negara atau sistem nasional kita, dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman, termasuk dalam menghadapi ketidaksiapan dalam penanganan kelangkaan minyak goreng. Sikap Bela Negara sudah seharusnya menjadi dasar dan semangat dalam setiap tindakan. Mental bela Negara diharapkan mampu mengurangi pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi kelangkaan minyak goreng untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, tetapi sebaliknya kondisi kelangkaan minyak goreng menjadi momentum untuk saling bahu membahu dan bergotong royong menyelesaikan persoalan dari berbagai elemen masyarakat sesuai dengan profesi masing-masing.Kata kunci: Bela Negara, Kelangkaan Minyak Goreng, Kewaspadaan NasionalAbstractIndonesia is the second-largest supplier of palm oil. As the largest palm oil producing country in the world, Indonesian palm oil is not only intended to fulfill the domestic needs but also to fulfill the international market for export activities. With the status as the largest palm oil producing country in the world, this certainly must consider the element of national vigilance, as an effort to take early preparedness in the face of threats. Including the threat of scarcity of cooking oil due to the recent increase in the selling price of cooking oil, making cooking oil the center of attention. This research aims to determine the factors causing the cooking oil scarcity phenomenon and to find out how government regulations, industry players and community conditions should respond to the cooking oil scarcity phenomenon when associated with elements of national vigilance as a manifestation of the attitude of national defense. The method used in this research is a qualitative approach. The data collection technique uses literature study. The results of the research obtained are that National Vigilance is a concept that must continue to be present in the state administration system or our national system, in the encounter of various threats, included in the encounter of unpreparedness in handling the scarcity of cooking oil. The attitude of National Defense should be the basis and spirit in every action. The mental National Defense is expected to be able to reduce parties who take advantage of the scarcity of cooking oil for personal interests and gains, but in another hand, the condition of the scarcity of cooking oil becomes a momentum to help each other and work together to solve problems from various elements of society according to their respective professions.Keywords: National Defense, Scarcity of Cooking Oil, National Precautions
Struktur Pengadaan Alutsista Dalam Metode Berpikir Sistem Kasim Kasim; Waskito Dwiwicaksoputro; Hazen Alrasyid
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.208 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2677

Abstract

AbstrakPendekatan berpikir sistem telah dilakukan pada fenomena masalah pengadaan Alutsista untuk pembangunan postur pertahanan Negara Republik Indonesia. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran yang lebih besar tentang struktur masalah pengadaan saat ini sehingga dapat memberikan usulan solusi atas masalah tersebut. Metode berpikir sistem dilakukan dengan membuat model pengadaan Alutsista yang sederhana dan diberikan analisis SWOT untuk memetakkan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancamannya. Beberapa masalah pengadaan yang ditemukan adalah pengelolaan anggaran pengadaan yang lemah, adanya broker, fungsi pengawasan lemah, biaya pengadaan yang besar  karena regulasi perencanaan yang panjang, aktivitas pengadaan yang bergantung pada kualitas SDM yang terbatas, dualisme dalam sistem pengawasan dan sistem peradilan militer. Berdasarkan fenomena masalah tersebut, dihasilkan usulan solusi terhadap pengadaan Alutsista, yaitu implementasi adalah kunci, peningkatan fungsi dan lembaga pengawasan, pengelolaan anggaran berbasis kinerja, peningkatan audit pengadaan dengan pelibatan lembaga pengawas independen, reformasi undang-undang peradilan militer, peningkatan efektivitas birokrasi pengadaan dan pengadaan Alutsista berbasis elektronik atau e-procurement.Kata kunci: pengadaan alutsista, berpikir sistem, pertahanan, swot AbstractA systems thinking approach has been carried out on the phenomenon of the problem of procuring Alutsista for the development of the defense posture of the Republic of Indonesia. The goal is to get a bigger picture of the structure of the current procurement problem so that it can provide proposed solutions to these problems. The system thinking method is carried out by making a simple defense equipment procurement model and given a SWOT analysis to map out its strengths, weaknesses, opportunities and threats. Some of the procurement problems found were weak procurement budget management, the presence of brokers, weak supervisory functions, large procurement costs due to lengthy planning regulations, procurement activities that depend on the limited quality of human resources, dualism in the supervisory system and the military justice system. Based on the phenomenon of the problem, proposed solutions for the procurement of defense equipment, namely implementation is key, improvement of supervisory functions and institutions, performance-based budget management, improvement of procurement audits with the involvement of independent supervisory agencies, reform of the military justice law, increasing effectiveness of procurement and procurement bureaucracy Electronic-based defense equipment or e-procurement.Keywords: procurement of Alutsista, systems thinking, defense, swot
Penguatan Model Bisnis Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Dalam Mendukung Kemandirian Industri Pertahanan Jonathan Ernest Sirait; Nadia Aurora Soraya; Hazen Alrasyid
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Keputusan pemerintah dalam membuat undang-undang cipta kerja memberikan kesempatan yang lebih luas bagi perusahaan swasta / BUMS industri pertahanan. Percepatan pemenuhan alpalhankam yang sebelumnya bertumpu pada kemampuan BUMN (Defend ID) kemudian dapat terbantukan dengan adanya kegiatan produksi hingga penjualan oleh perusahaan swasta. Pemulihan ekonomi akibat pandemi semakin menuntut adanya perbaikan ekosistem industri pertahanan yang inovatif dan berdaya saing kuat. Tulisan ini akan membahas bagaimana pelaku industri pertahanan swasta mampu berkompetisi seimbang, bukan hanya dengan BUMN, tapi secara global, dan memperluas jaringan bisnis melalui berbagai strategi model bisnis. Metode analisis menggunakan metode SWOT untuk mengetahui potensi pengembangan model bisnis dalam lingkup industri pertahanan. Terbukanya peluang dalam memperluas jaringan industri pertahanan nasional perlu didukung dengan investasi, peningkatan kualitas SDM, kualitas riset, ekosistem persaingan yang sehat dan kolaboratif menjadi poin penting yang perlu dilaksanakan pelaku usaha swasta dalam rangka mencapai kemandirian industri pertahanan serta pemenuhan Minimum Essential Force untuk memperkuat garda terdepan pertahanan dan keamanan NKRI, TNI / Polri. Kata Kunci: Model Bisnis, Badan Usaha Milik Swasta, Industri Pertahanan Indonesia