AbstrakSanggar Tenun Kembar Sari yang terletak di Desa Batuagung, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali adalah salah satu sanggar perajin kain tenun tradisional khas Kabupaten Jembrana. Pemilik Sanggar, Gusti Ayu Putu Windi Astari merupakan generasi kedua yang meneruskan usaha kain tenun tradisional khas Jembrana dan memberikan sentuhan milenial ke usahanya serta memberi nama Kembar Sari. Keunikan kain tenun khas Jembrana yang sering juga disebut “Tenun Endek†karena mempunyai beragam motif, seperti motif patra, encak saji yang dianggap sakral, motif alam, motif endek mekepung dan motif jalak Bali yang baru digaungkan desain motifnya oleh Bupati Jembrana supaya mencerminkan ciri khas Kabupaten Jembrana. Selain dari motifnya, penggunaan warna dalam mewarnai kain tenun masih menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan, ini yang menjadikan kain tenun khas Jembrana mempunyai kualitas warna yang lebih kuat dari pewarna buatan. Teknik pengerjaan kain tenun juga masih menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan alat tenun tradisional khas Kabupaten Jembrana yang bernama CagCag. Dari hasil pengamatan, sebagai pelaku Ekonomi Kreatif, Sanggar Tenun Kembar Sari dan perajin tenun khas Jembrana menghadapi masalah pada pengelolaan Marketing Mix 4P (Product, Price, Place & Promotion), kurangnya pengetahuan dan kemampuan manajerial, kurangnya pengetahuan tentang manajemen pemasaran yang profesional (digital marketing), belum menerapkan IPTEK (website & wifi). Akibatnya, Sanggar Tenun Kembar Sari belum maksimal dalam perkembangan bisnisnya sehingga omzet penjualannya relatif masih kecil. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui permasalahan dari hambatan-hambatan dengan analisa Marketing Mix 4P (Product, Price, Place & Promotion), memetakan potensi bisnis dengan analisis SWOT, dan memberikan strategi manajemen yang tepat dalam mengembangkan bisnis ekonomi kreatif kain tenun khas Jembrana terutama di Era Revolusi Industri 4.0. Mengimplementasikan IPTEK khususnya website dan digital marketing ke mitra sehingga dari segi penjualan bisa semakin meningkat dengan menerapkan teknologi digital. Jenis penelitian yang digunakan adalah riset deskriptif dengan metode studi kasus yang berpusat pada pemecahan masalah yang ada dengan mengumpulkan data, menyusun, menjelaskan kemudian dianalisis, dan memberikan kesimpulan serta implementasi dalam pengembangan Ekonomi Kreatif Sanggar Tenun Kembar Sari, Desa Batuagung, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.Kata Kunci: Hambatan, Marketing Mix 4P, Analisis SWOT, Digital Marketing, Kreatifitas, Inovasi AbstractSanggar Tenun Kembar Sari located in Batuagung Village, Jembrana Regency, Bali Province is one of the traditional woven fabric craftsmen studios typical of Jembrana Regency. The owner of sanggar, Gusti Ayu Putu Windi Astari is the second generation who continues the traditional woven fabric business typical of Jembrana and gives a millennial touch to his business and gives the name Kembar Sari. The uniqueness of Jembrana's typical woven fabric which is often also called "Tenun Endek" because it has a variety of motifs, such as patra motifs, encak saji which are considered sacred, natural motifs, endek besieged motifs and Bali starling motifs which have just been echoed by the Jembrana Regent to reflect the characteristics of Jembrana Regency. Apart from the motif, the use of color in dyeing woven fabrics still uses natural dyes from plants, this is what makes Jembrana's typical woven fabric have stronger color qualities than artificial dyes. The technique of working on woven fabrics also still uses Non-Machine Looms (ATBM) and traditional looms typical of Jembrana Regency called CagCag. From the results of observations, as creative economy actors, The Twin Sari Weaving Studio and typical Jembrana weaving craftsmen face problems in the management of marketing mix 4P (Product, Price, Place & Promotion), lack of knowledge and managerial abilities, lack of knowledge about professional marketing management (digital marketing), have not implemented science and technology (website & wifi). As a result, Sanggar Tenun Kembar Sari has not been optimal in its business development so that its sales turnover is still relatively small. The purpose of this study is to find out the problems of obstacles with Marketing Mix 4P (Product, Price, Place & Promotion) analysis, map business potential with SWOT analysis, and providing the right management strategy in developing the creative economy business of Jembrana's typical woven fabrics, especially in the Era of the Industrial Revolution 4.0. Implementing science and technology, especially websites and digital marketing to partners so that in terms of sales, it can be further increased by applying digital technology. The type of research used is descriptive research with a case study method centered on solving existing problems by collecting data, compiling, explaining then analyzing, and providing conclusions and implementation in the development of the Creative Economy of sanggar Tenun Kembar Sari, Batuagung Village, Jembrana Regency, Bali Province.Keywords: Barriers, Marketing Mix 4P, SWOT Analysis, Digital Marketing, Creativity, InnovationÂ