Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Partisipasi Orang Tua dalam Implementasi Pembentukan Karakter Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini Rita Nofianti; Munisa Munisa; Nanda Rahayu Agustia
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.201 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.4012

Abstract

AbstrakPada penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat sejuh mana partisipasi para orangtua terhadap implementasi pembentukan pendidikan karakter terhadap perkembangan anak usia dini. Selin itu untuk mengetahui deskpripsi tentang perlibatan para orangtua dalam aspek perkembangan anak ketika disekolah dan dirumah. Partisipasi orangtu merupakan pelibatan yang paling penting setiap tumbuh kembang pra anak, karena masa anak usia dini adalah masa yang tumbuh hanya sekali dalam perkembangan anak, jadi para orangtua yang mempunyai anak usia dini jangan sampai melewatkan setiap aspek perkembanganya. Dan hal itu harus didukung para orangtua mereka sendiri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif atau studi kasus yang dilakukan kepada orangtua anak usia dini secara langsung, tanpa melalui prantara. Terhadap partisipasi para ayah dan ibu dalam penerapan pendidikan anak usia dini yaitu 5-6 tahun. Yang rata-rata para anak usia dini yang sedang menempuh pendidikan anak usia dini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Kata Kunci: Partisipasi Orangtua, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Bimbingan Orang Tua Terhadap Anak Dalam Menanamkan Kesadaran Beribadah Sholat di Desa Kelambir V Kebun Kab. Deli Serdang Nanda Rahayu Agustia; Fitri Amaliyah Batubara; Rita Nofianti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13601

Abstract

Pola bimbingan merupakan salah satu bentuk tuntunan atau usaha yang diberikan orang tua kepada anak untuk membantu anak menjadi lebih baik. Pola bimbingan orang tua yang diberikan kepada anak tersebut dapat mempengaruhinya untuk melaksanakan perintah agama Islam. Dalam pola mendidik anak tidak lepas dari suatu metode yang dapat membentuk anak dalam mempermudah menyerap penyampaian yang diberikan orang tua, adapun pola yang di pakai orang tua dalam membimbing anak diantaranya menggunakan cara seperti: keteladan, pembiasan, pemberian nasehat, perhatian, pengawasan, pemberian hadiah (reward) dan hukuman (pusnishment). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode bimbingan orang tua dalam meningkatkan kesadaran beribadah sholat terhadap anak di desa Kelambir V Kebun kab. Deli Serdang. Selain itu untuk mengetahui tentang faktor pendukung dan penghambat orang tua dalam membimbing anak untuk meningkatkan kesadaran beribadah sholat di Desa Kelambir V Kebun. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa pola bimbingan orang tua dalam meningkatkan kesadaran beribadah sholat pada anak, yakni: 1). Membimbing dengan Keteladanan; artinya orang tua harus memberikan contoh kepada anak untuk selalu melaksanakan ibadah sholat sesuai dengan waktunya. 2). Membimbing dengan Pembiasaan; artinya orang tua harus membiasakan anak untuk melakukan ibadah sholat, jika anak sering atau terbiasa melaksanakan ibadah sholat maka hal itu akan menjadi kebiasaan anak dan akan menjadi habit dalam dirinya sendiri. Sehingga apabila telah masuk waktu sholat anak akan langsung melaksanakan ibadah sholat tanpa disuruh oleh orang tua, 3). Membimbing dengan Perhatian dan Pengawasan; artinya orang tua mempunyai tanggung jawab untuk memberikan perhatian dan pengawasan dalam melaksanakan ibadah sholat pada anak, 4). Membimbing dengan Nasehat: artinya orang tua wajib memberikan nasehat kepada anaknya agar anak memiliki kesadaran untuk melaksanakan ibadah sholat. Dengan nasehat diharapkan apa yang disampaikan orang tua kepada anak dapat tertananam di dalam diri anak. 5). Membimbing dengan Reward dan Punishment; artinya dengan pemberian reward dan punishment dari orang tua, anak diharapkan memiliki motivasi dalam melaksanakan ibadah sholat. Faktor pendukung dan penghambat orang tua dalam membimbing anak untuk meningkatkan kesadaran beribadah sholat di desa Kelambir V Kebun Kabupaten Deli Serdang yakni: 1) Faktor pendukungnya adalah : Ilmu Pengetahuan Orang Tua, Sarana dan Prasarana dan Motivasi Orang Tua. 2) Faktor Penghambatnya adalah: Media Elektronik, Kesibukan Orang Tua dan Lingkungan.
INTERNALISASI NILAI KEAGAMAAN DALAM KELUARGA MASYARAKAT PESISIR UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA ANAK Ismaraidha Ismaraidha; Asmidar Parapat; Nanda Rahayu Agustia; Oktiara Syahfitri
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 4 (2023): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i4.2023.1589-1594

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses internalisasi nilai keagamaan dalam keluarga masyarakat pesisir untuk menumbuhkan karakter peduli lingkungan pada anak. Penelitian dilakukan di Desa Pahlawan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses internalisasi nilai keagamaan untuk menumbuhkan karakter peduli lingkungan pada anak dalam keluarga masyarakat pesisir dilakukan melalui metode komunikasi verbal oleh orang tua kepada anak yaitu melalui kebiasaan bercerita kisah-kisah teladan oleh orang tua kepada anak dalam kelaurga, memberikan nasehat secara langsung oleh orang tua kepada anak, serta dengan memberikan contoh teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kendala dalam proses internalisasi adalah keadaan alam yang berada di daerah pesisir pantai mengakibatkan lingkungan mudah kotor serta  kurangnya kepedulian dan partisipasi  masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.