Sri Hartini M.A, Sri Hartini
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA 1 - 3 TAHUN DI SMC RS TELOGOREJO SEMARANG M.A, Sri Hartini; Pertiwi, Putri Pandu
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2015
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C). Peningkatan suhu mengakibatkan demam dan merupakan salah satu manifestasi paling umum penyakit pada anak. Kompres adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami demam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres air hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada anak demam. Metode penelitain ini menggunkan pre-post design.Banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 responden Berdasarkan analisis dari 36 responden yang diberikan kompres air hangat, rata – rata penurunan suhu tubuh sebesar 1,3°C. Hasil uji Paired T-test tmenunjukan nilai p= 0,000 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa kompres air hangat efektif terhadap penurunan suhu tubuh pada anak demam usia 1-3 tahun di SMC RS Telogorejo Semarang.
PENGARUH BLIBIOTERAPI DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH SAAT PEMASANGAN INFUS DI RS TELOGOREJO SEMARANG M.A, Sri Hartini; Prasiska, Yudha Riski
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak merupakan individu yang rentan terhadap penyakit, hospitalisasi mengharuskan anak untuk tinggal di Rumah Sakit menjalani terapi dan perawatan, pemasangan infus merupakan salah satu prosedur invasif yang dilakukan pada anak yang mengalami hospitalisasi, tindakan invasif pemasangan infus merupakan jenis tindakan yang sangat ditakuti oleh anak dan dapat mengakibatkan kecemasan. Pendekatan pada anak yang mengalami kecemasan salah satunya dengan menggunakan tekhnik pendekatan asuhan keperawatan berupa blibioterapi (pemanfaatan buku sebagai media terapi) menggunakan buku cerita bergambar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh blibioterapi dengan buku cerita bergambar terhadap tingkat kecemasan pada anak prasekolah saat pemasangan infus di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian Pre Eksperimental yang dilakukan dalam satu kelompok yaitu pretest dan posttest jumlah sampel (31) anak yang dilakukan dengan total sampling, analisa yang di gunakan adalah uji wilcoxon. Dari hasil analisa perubahan tingkat kecemasan sebelum blibioterapi adalah 21 responden (67,7%) dan kecemasan sesudah blibioterapi adalah 20 responden (64,5%) dengan nilai (p-value = 0,000 kurang dari sama dengan 0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara blibioterapi terhadap penurunan kecemasan pada anak saat pemasangan infus.Rekomendasi dari penelitian ini adalah: blibioterapi perlu dilakukan saat anak akan dilakukan tindakan invasif.Kata kunci : blibioterapi, kecemasan anak prasekolah, pemasangan infus.
PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP SUHU TUBUH BAYI YANG MENGALAMI DEMAM M.A, Sri Hartini; Wanda, Dessie; -, Widyatuti; Rustina, Yeni
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imunisasi atau infeksi ringan dapat menyebabkan bayi mengalami demam. Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan antipiretik dan Perawatan Metode Kanguru (PMK). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh PMK terhadap suhu tubuh bayi yang mengalami demam di RS Telogorejo dan RB Mardi Rahayu Semarang. Desain penelitian yang digunakan quasi experimental pre-post test non equivalen control group. Sampel penelitian terdiri atas 15 bayi kelompok kontrol (tanpa PMK) dan 15 bayi kelompok intervensi (PMK). Terdapat perbedaan yang signifikan antara suhu tubuh sebelum dan sesudah prosedur PMK dengan P value 0,000. Implikasi perawatan yang dapat direkomendasikan adalah pemberian antipiretik disertai PMK dengan monitor suhu secara ketat.Kata kunci: PMK, demam, bayi
EFEKTIVITAS PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN BAYI USIA 0-3 BULAN DI SMC RS TELOGOREJO Mutmainah, Maratul; M.A, Sri Hartini; Solechan, Achmad
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bayi merupakan makluk yang sangat peka dan halus, memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi meliputi kebutuhan fisik, biologis serta emosi. Kebutuhan tersebut salah  satunya dapat dipenuhi melalui stimulasi yang tidak hanya memberi efek rilek tetapi juga dapat merangsang pertumbuhan dengan meningkatkan berat badan bayi. Stimulasi tersebut dilakukan dengan benar sesuai langkahlangkah panduan pijat bayi, hal ini bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pijat bayi terhadap berat badan bayi usia 0-3 bulan di SMC RS Telogorejo. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan metode One Group Pretest Posttest, sampel sejumlah 20 bayi usia 0-3 bulan dengan teknik Accidental Sampling.Penelitian ini menggunakan uji statistik Paired T Test dengan tingkat signifikan p value=0.000, yang artinya bahwa ada perbedaan berat badan bayi sebelum dipijat dengan sesudah dipijat. Pada karakteristik semua bayi (100%) adalah 0 bulan, dengan berat badan minimal 2700 gram dan berat maximal 3300 gram, dan setelah dilakukan pijat bayi mengalami kenaikan sebesar 5-25%. Sehinggadapat dikatakan bahwa pijat bayi efektif dalam meningkatkan berat badan bayi usia 0-3 bulan. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar bayi dilakukan pijat bayi sedini mungkin untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.Kata kunci: pijat bayi, usia 0-3 bulan, berat badan
ANALISIS HUBUNGAN LAMANYA DIARE DENGAN TINGKAT DEHIDRASI DAN PENURUNAN BERAT BADAN PADA ANAK BALITA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Gustiana, Diena; M.A, Sri Hartini; Meikawati, Wulandari
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab tingginya angka mortalitas dan morbiditas diare karena kurangnya antisipasi dalam penatalaksanaan diare sebelum dehidrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya diare dengan tingkat dehidrasi dan penurunan berat badan pada anak balita. Desain penelitian ini adalah Cross sectional dengan jumlah sampel 20 anak balita yang mengalami diare, untuk metode pengumpulan data dengan data primer yaitu lembar observasi dan data sekunder yang didapat dari medical record RSUD. Tugurejo Semarang. Variabel independen pada penelitian ini adalah lamanya diare, sedangkan variabel dependen yaitu tingkat dehidrasi dan penurunan berat badan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis antara lamanya diare dengan tingkat dehidrasi diperoleh balita yang mengalami diare akut dengan tingkat dehidrasi ringan lebih banyak yaitu 14 anak (93.3%), hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,554 yang berarti (p 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara lamanya diare dengan tingkat dehidrasi pada anak balita. Hasil analisis antara lamanya diare dengan penurunan berat badan diperoleh balita yang mengalami diare akut dengan berat badan naik atau tetap lebih banyak yaitu 12 anak (80%), hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,278 yang berarti (p 0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara lamanya diare dengan penurunan berat badan pada anak balita.Kata Kunci : Lamanya diare, tingkat dehidrasi, dan penurunan berat badan.
TINDAKAN PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT HEPATITIS B YANG DILAKUKAN OLEH PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG M.A, Sri Hartini
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1 (2009): Desember 2009
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Hepatitis B adalah radang hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, menimbulkan kerusakan pada sel parenkhim hati, dan dapat mengakibatkan nekrosis serta merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang serius. Manifestasinya berupa hepatitis Virus B akut dengan segala komplikasi dan lebih berbahaya adalah jika sebagai pengidap (karier) kronik HbsAg (Hepatitis B Surface Antigen) dapat merupakan sumber penularan bagi lingkungannya. Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) merupakan penyakit yang dapat ditemukan di seluruh dunia dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Akibat langsung yang fatal dari kejadian infeksi ini amat kecil, sehingga penyakit ini kurang mendapat perhatian serius. Seperti diketahui, infeksi virus Hepatitis B dapat mengakibatkan penyakit hati kronik seperti Sirosis Hepatitis dan Karsinoma Hepatoselular. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh gambaran tentang pemahaman dan tindakan pencegahan penularan penyakit Hepatitis B. Disain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi melalui wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan pendukung (guide line) serta melakukan observasi langsung terhadap perawat yang sedang berdinas mengelola klien dengan hepatitis di unit rawat inap RS Telogorejo Semarang. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bersifat terbuka, tidak disediakan katagori jawaban sehingga informan dapat memberikan jawaban sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar informan memahami dan melaksanakan tindakan pencegahan penularan penyakit Hepatitis B pada perilaku tertentu yaitu : cuci tangan, pembuangan jarum suntik, pemisahan dan sterilisasi alat makan; namun demikian pada perilaku lainnya sebagian informan kurang memahami bahwa penularan penyakit hepatitis B dapat pula melalui: alat tenun yang terkontaminasi, termometer, cairan tubuh, alat mandi, dan kontak langsung dengan darah pada saat ada luka yang terbuka. Dengan semakin tingginya angka kesakitan pada penyakit Hepatitis B, maka tindakan pencegahan penularan di RS Telogorejo perlu ditingkatkan. Rekomendasi yang bisa diberikan yaitu perlunya diberikan pelatihan atau pengarahan tentang prinsip-prinsip pelaksanaan pencegahan penularan Hepatitis B kepada perawat dan seluruh personil kesehatan di RS Telogorejo Semarang pada khususnya dan rumah sakit-rumah sakit lain pada umumnya.