Kebakaran adalah salah satu bencana yang kerap kali melanda Indonesia, khususnya daerah dengan hutan dan lahan yang luas seperti Provinsi Jambi. Pada tahun 2019 setidaknya terdapat 157.137 hektare hutan dan lahan di Provinsi Jambi terbakar yang menyebabkan kerugian sebesar Rp.12 triliun. Demi mencegah hal tersebut terulang kembali, perlu dilakukan pencegahan dini dengan cara mengelompokkan data titik panas bumi menjadi sejumlah cluster sehingga bisa mengidentifikasi kelompok titik panas mana yang darurat kebakaran. Salah satu metode mengelompokkan titik panas bumi adalah Agglomerative Hierarchical Clustering. Agglomerative Hierarchical Clustering mengelompokkan sejumlah data berdasarkan kemiripan yang membentuk pohon hierarki dari bawah ke atas. Pada penelitian ini, Clustering dilakukan dengan mengelompokkan data menjadi 2 sampai 10 cluster. Evaluasi hasil clustering dilakukan dengan menghitung Silhouette Coefficient dan memilih koefisien yang terbaik dari tiap jumlah cluster. Dengan menggunakan 6.658 row data lalu Confidence, Brightness, dan FRP sebagai atributnya, hasilnya jumlah cluster 2 adalah jumlah cluster terbaik dengan nilai Silhouette Coefficient sebesar 0,5856441. Cluster-1 terdiri dari 6.283 titik dengan rata - rata tingkat kepercayaan 73,49642% yang tergolong sedang, kemudian Cluster-2 terdiri dari 375 titik dengan rata - rata tingkat kepercayaan 99,46133% yang tergolong tinggi sehingga perlu diproritaskan penanggulangannya.