Mohammad Syafei, Mohammad
Universitas Muria Kudus

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ARALISH: a New Phenomenon in Teaching English as Foreign Language (TEFL) Syafei, Mohammad; Rismiyanto, -; Nurcahyo, Agung Dwi
Jurnal Sosial Budaya Vol 5, No 1 (2012): Jurnal Sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.928 KB)

Abstract

Bahasa sebagai alat komunikasi antara lain didukung dengan keahlian dan unsur bahasa. Beberapa unsur bahasa yang dirasa lebih penting dibandingkan dengan unsur bahasa yang lain adalah: pelafalan, tata bahasa, dan (pembentukan) kosakata. Ketiga unsur bahasa tersebut relatif sangat dibutuhkan untuk mendapatkan komunikasi yang benar, jelas dan berterima. Di kudus berdirilah sebuah madrasah yang bernama Taswiquttullab Salafiyah atau TBS Kudus. Bahasa Inggris juga diajarkan di sini. Tetapi ada permasalahan ditengah perjalanan pendidikan tersebut, yaitu rendahnya minat peserta didik untuk mempelajari bahasa Inggris. Mereka beranggapan bahwa bahasa Inggris tidak begitu penting untuk dipelajari, karena itu bahasanya kaum penjajah yang telah menyengsarakan kita selama beratus-ratus tahun. Di lain pihak mereka sangat antusias untuk mempelajari bahasa Arab. Mereka beranggapan bahwa dengan mempelajari bahasa yang merupakan bahasa yang digunakan dalam kitab suci Alquran, Hadis, dan buku-buku keagamaan lain, mereka secara otomatis juga mempelajari agama yang mereka peluk. Artikrl ini merupakan suatu penelitian eksperimen dengan mengaplikasikkan suatu strategi pembelajaran yang membandingkan persamaan antara bahasa Arab dan bahasa Inggris, yaitu strategi ARALISH Contrastive Analysis. Strategi di samping mempermudah dan sekaligus memotivasi siswa dalam mempelajari bahasa Inggris dengan mengetahui ternyata bahasa Arab dan Inggris memiliki persamaan-persamaan. Kata kunci: Arabic-English Contrastive Analysis (Aralish CA)
TINJAUAN ATAS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO : 100/PUU-XIII/2015 TENTANG CALON TUNGGAL DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH Syafei, Mohammad
Legal Opinion Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : Faculty of Law Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Undang-Undang RI No. 8 Tahun 2015 tentang pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah bisa dilaksanakan sedikitnya dengan dua pasangan calon "Ketentuan ini jelas tidak memberi ruang apabila ada daerah yang terdapat satu pasangan calon (calon tunggal). Sehingga Undang-Undang RI No. 8 Tahun 2015 tentang pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah belum mengatur secara jelas tentang calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah 2015. Berdasarkan hal tersebut di atas dan untuk mengisi kekosongan hukum maka Mahkamah mahkamah konstitusi mengeluarkan putusan No 100/PUU/XIII/2015 Penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan normatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui penelitian data sekunder yang diperoleh dari kepustakaan. Penelitian hukum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dan permasalahan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat dalam menghadapi persoalan calon tunggal.  Dalam hal ini penulis akan mengkaji berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut diatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata putusan Mahkamah Konstitusi terkait calon tunggal belum bisa menjawab secara tuntas tentang masalah calon tunggal tersebut.perlu adanya revisi undang-undang secara menyeluruh terkait sistem pencalonan dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah selanjutnya..Kata kunci : Calon Tunggal, Pemilihan Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah,Putusan Mahkamah Konstitusi