Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia menjadi leading sektor dalam pembangunan infrastruktur. Untuk mendukung hal tersebut PUPR Bidang Jalan dan Jembatan di Balai Diklat Wilayah IV menyelenggarakan pelatihan dan melakukan evaluasi pasca pelatihan bagi Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK). Beberapa masalah yang dihadapi, evaluasi peserta pelatihan dinilai masih belum optimal, karena belum mampu memberikan informasi tentang outcome dari penyelenggaraan pelatihan. Permasalahan lainnya, perubahan kualitas kerja alumni peserta pelatihan belum memberikan peningkatan yang signifikan bagi organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan PISK , sekaligus merancang model evaluasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitafif, untuk mengelaborasi suatu kasus secara lebih mendalam dan komprehensif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan evaluasi pelatihan PISK saat ini dilaksanakan melalui pre-test dan post-test. Mengacu pada model Kirkpatrick, tahapan yang sudah dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi terhadap pegawai yang telah mengikuti pelatihan, hanya pada level 1 (reaksi) dan level 2 (learning), sementara itu pasca pelatihan level 3 dan level 4 belum dilaksanakan. Hasil penelitian selanjutnya menunjukan bahwa dalam pelaksanaan evaluas,i implementasi hasil pelaksanaan pelatihan belum mampu mengukur secara akurat keberhasilan pelaksanaan Diklat. Untuk memperbaiki proses evaluasi pelaksanaan pelatihan, dirancang sebuat model model evaluasi pasca pelatihan yang lebih menitikberatkan pada aspek waktu penilaian, standar atau norma penilaian, instrumen penilaian dan pihak yang menilai