Berdasarkan observasi awal ditemukan bahwa masyarakat Kecamatan Lahusa khsusnya di Desa Hiliabõlata, Desa Tetezõu, Desa Bawõlato, Desa Bawõotaua, dan Desa Bawõzihõnõ daun sirih hijau, dimanfaatkan masyarakat sebagai obat sejak dahulu telah menjadi warisan turun temurun. Hingga sekarang, daun sirih masih banyak dimanfaatakan masyarakat sebagai pengobatan dalam mengobati jenis-jenis penyakit. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui jenis-jenis penyakit yang dapat diobati oleh daun sirih hijau (Piper betle L.), yang dimanfaatkan oleh masyarakat, 2) mengetahui cara mercik/mengolah daun sirih hijau (Piper betle L.) sebagai obat tradisional, 3) mengetahui presepsi masyarakat tentang daun sirih hijau (Piper betle L.) sebagai obat tradisional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dengan jumlah responden sebanyak 25 orang dalam satu desa berjumlah 5 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 15 jenis penyakit yang diobati oleh daun sirih hijau (Piper betle L.) dimanfaatkan masyarakat Kecamatan Lahusa sebagai obat. Cara meracik obat Daun Sirih hijau tergantung jenis penyakit yang diobati. Masyarakat Desa Hiliabõlata, Desa Tetezõu, Desa Bawõlato, Desa Bawõotalua, dan Desa Bawõzihõnõ Kecamatan Lahusa berpresepsi baik terhadap daun sirih hijau. Saran, diharapkan dapat mempertahankan kebiasaan menggunakan daun sirih hiijau sebagai obat dan juga supaya dapat memperkaya dan menambah sumber informasi tantang obat daun sirih hijau yang ada disekitar kita.