Latar Belakang : Merawat orang dengan gangguan jiwa memang tidak mudah. Pasalnya, selain harus membantu pasien untuk melakukan kegiatannya sehari-hari, pasien juga sering menunjukkan perilaku yang agresif dan emosi yang tidak terkendali. Orang yang merawat pasien gangguan jiwa bisa mengalami stress, bahkan terganggu mentalnya. Stres keluarga yang muncul bisa berupa rasa malu, isolasi sosial, dan juga rasa kebingungan dalam pemenuhan kebutuhan treatment anggota keluarga yang sakit yang harus dilakukan secara terus menerus. Tujuan umum dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stress pada keluarga yang merawat pasien dengan gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas 1 Tegallalng. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survey. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu simpel random sampling. Populasi penelitian ini adalah keluarga yang merawat pasien gangguan jiwa, dengan jumlah sampel yaitu 41 keluarga. Instrumen penelitian yang dipakai yaitu berupa kuesioner PSS-10, untuk mengukur tingkat stress. Kemudian dijumlahkan. Jangka skor PSS-10 antara 0- 40. pada pasien gangguan jiwa. Data kemudian diolah menggunakan SPSS dengan uji univariat. Hasil : Hasil penelitian keluarga di Puskesmas 1 Tegallalang memiliki tingkat stress dalam kategori sedang yaitu sebanyak 37 responden (90.2%), dari karakteristik usia bahwa dari 41 responden, karakteristik responden sebagian besar berumur 18 – 40 tahun sebanyak 23 responden (56.1%), berdasarkan jenis kelamin, dari 41 responden Sebagian besar berjenis kelamin laki – laki sebanyak 22 responden (53.7%). Simpulan : Tingkat Stress keluarga yang merawat yang merawat pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas 1 Tegallalng dominan memiliki tingkat stress sedang.