Sri Angellyna
Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Historis Kritis Kedudukan dan Tugas Perempuan Dalam Surat 1 Korintus 14:34 Bagi Gereja Masa Kini Sri Angellyna; Stynie Nova Tumbol; Eduhertho
Danum Pambelum: Jurnal Teologi dan Musik Gereja Vol 2 No 2 (2022): DPJTMG: November
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.02 KB) | DOI: 10.54170/dp.v2i2.141

Abstract

The social life of society in the context of the 1st Corinthian letter regarding the position and duties of women and men is inseparable from the nuances of patriarchal culture, that is, the culture that dominates men as heads. The male has always been seen as a strong and powerful figure, and the female is seen as a weak figure and is under the power of men. This study was conducted to describe the critical historical study of 1 Corinthians 14:34 and to determine the position and duties of women for the church today. The method used is descriptive qualitative. The results of the study revealed that women during the Corinthian church were seen as figures who did not produce education and knowledge, so women were seen as weak. But in today's context, women are no longer seen as weak figures who have no education. There have been many sectors of life held by female figures, even women are seen as figures who have wisdom in carrying out the tasks they are engaged in. Kehidupan sosial masyarakat pada konteks surat 1 Korintus mengenai kedudukan dan tugas perempuan dan laki-laki tidaklah terlepas dari nuansa budaya patriarki, yaitu budaya yang mendominasikan kaum laki-laki sebagai kepala. Laki-laki selalu dipandang sebagai sosok yang kuat dan berkuasa, dan perempuan dipandang sosok yang lemah dan berada di bawah kuasa laki-laki . Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kajian historis kritis 1 Korintus 14:34 dan mengetahui kedudukan dan tugas perempuan bagi gereja masa kini. Metode yang digunakan ialah kualitatif deskrisptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kaum perempuan pada masa jemaat Korintus, dipandang sebagai sosok yang tidak memproleh pendidikan dan pengetahuan, sehingga kaum perempuan dipandang sebagai kaum yang lemah. Namun pada konteks masa kini, perempuan tidak lagi dipandang sebagai sosok yang lemah yang tidak mempunyai pendidikan. Sudah banyak sektor kehidupan yang dipegang oleh tokoh-tokoh perempuan, bahkan perempuan dipandang sebagai sosok yang mempunyai kebijaksaan dalam melakukan tugas yang ditekuninya.
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Persekutuan Jemaat di Gereja Kalimantan Evangelis Victoria Palangka Raya Sri Angellyna
Jurnal Teologi Gracia Deo Vol 3, No 2 (2021): Januari 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46929/graciadeo.v3i2.137

Abstract

The impact of the COVID-19 pandemic has affected religious social life, as evidenced by changes in church worship patterns that affect Christian congregations' fellowship at GKE Victoria Palangka Raya. This study aims to describe the implementation of congregational fellowship and the impact of the pandemic on a congregational fellowship in terms of quantity and quality in each category. The research focused on GKE Victoria Palangka Raya using a qualitative approach. The results showed that the congregation's understanding of communion and changes in worship patterns impacted the quality of the congregation's faith. Moreover, congregations that rarely fellowship are less and less likely to worship. This has an impact on the decline in the quality of the congregation's faith, such as the emergence of groups, the technicality of following worship, not as it should be, and a shift in the concept of sacred worship. For this reason, the pandemic has positively and negatively impacted congregational fellowship, both in quality and quantity.  AbstrakDampak pandemi COVID-19 mempengaruhi kehidupan sosial keagamaan, dibuktikan dengan perubahan pola ibadah di gereja yang mempengaruhi pesekutuan jemaat Kristen di GKE Victoria Palangka Raya. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan implementasi persekutuan jemaat serta mendeskripsikan dampak pandemi terhadap persekutuan jemaat dari segi kuantitas dan kualitas di setiap kategorial. Penelitian difokuskan di GKE Victoria Palangka Raya menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman jemaat tentang persekutuan serta perubahan pola ibadah berdampak kepada kualitas keimanan jemaat. Terlebih jemaat yang jarang bersekutu semakin jarang beribadah. Hal ini berdampak pada menurunnya kualitas iman jemaat, seperti: timbulnya kelompok-kelompok, teknis mengikuti ibadah tidak sesuai dengan yang seharusnya, serta pergeseran konsep kudusnya ibadah. Untuk itu, pandemi memberikan dampak positif dan negatif terhadap persekutuan jemaat baik secara kualitas maupun kuantitas.