Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN TIPE SENSORINEURAL PADA PEKERJA DI PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) PT. X ROKAN HULU TAHUN 2020 Donny Haryxon Tobing; Sri Marhaeni; Hidayatul Fitria; Muhammad Ilham Arfi; Yuharika Pratiwi
Collaborative Medical Journal Vol 4 No 2 (2021): Mei
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v4i2.2723

Abstract

Gangguan pendengaran sensorineural pada pekerja merupakan suatu kondisi terganggunya pendengaran akibat terpapar suara bising dalam rentang waktu yang lama dan berkelanjutan yang dialami oleh pekerja akibat pekerjaan atau lingkungan kerja. World Health Organization (WHO) (2018) memperkirakan bahwa 1,1 miliar pekerja di seluruh dunia mengalami gangguan pendengaran terkait paparan kebisingan. International Labour Organization (ILO) menyebutkan 60% pekerja mengalami gangguan pendengaran sensorineural, dimana di Asia terutama Malaysia diperoleh prevalensi 23% dan di Indonesia menjadi masalah terbesar penyebab kehilangan jam kerja. Pemerintah membuat pedoman nilai ambang batas (NAB) pendengaran bagi pekerja agar tidak mengalami gangguan pendengaran sensorineural yaitu 8 jam/hari dengan intensitas 80-85 dB. Untuk mengetahui hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran tipe sensorineural pada pekerja di pabrik kelapa sawit (PKS) PT. X. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, pada pekerja pabrik sawit di PT. X. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total Sampling dengan besar sampel 135 orang dan diuji secara statistik menggunakan uji chi square dan akan menghasilkan nilai p-value. Adanya hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran tipe sensorineural (p-value = 0,000).