Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journals of Ners Community

ANALISIS KADAR SGPT DAN SGOT PENGEMUDI OJEK ONLINE YANG TERPAPAR ASAP KENDARAAN BERMOTOR Anik Eko Novitasari; Rosidah; Nailil Farihah
Journals of Ners Community Vol 12 No 1 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i1.1363

Abstract

Gangguan fungsi hati dapat menyebabkan penyakit  hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, juga sirosis hati. Penyebab gangguan fungsi hati diantaranya adalah karena sering terpapar asap kendaraan, dan polusi udara lainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai SGPT dan SGOT pada pengemudi ojek online yang terpapar asap kendaraan bermotor. Metode penelitian ini menggunakan enzimatik dengan instrument Spektrofotometer dimana darah yang dibuat serumnya, direaksikan dengan substat Reagen 1 dan Reagen 2 dengan perbandingan 4 : 1 pada suhu 37 dicampur selama 5 menit, kemudian serum sebanyak 100 ul diukur dibaca di alat Spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2.517 sedangkan t-tabel dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat sebebasan (df) adalah 19 sehingga  didapatkan nilai t-tabel sebesar 1.729 karena t hitung berada diantara  t-tabel (1.729) maka H1 diterima artinya ada perbedaan kadar SGPT dan SGOT pada pengemudi ojek online di Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Pengendara  bermotor  terutama  pengemudi  ojek  online  adalah  orang-orang yang  beresiko  akan  terpapar  asap  kendaraan. Penyebab  SGPT  dan  SGOT  meningkat  apabila  terjadi  kerusakan  sel, enzim  aminotransferase  didalam  banyak  keluar  ke  ruang  eksternal  sel  dan  juga  pada  aliran  darah. Adapun  faktor-faktor  yang  menyebabkan  meningkatnya  SGPT  dan   SGOT  antara  lain : infeksi, paparan  polutan,  alkoholik, dll. Pengendara  motor maupun  pengemudi  ojek  online  disarankan  memakai  masker  saat  berkendara  terutama  di daerah  perkotaan  besar. DOI: 10.5281/zenodo.5226106