Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Psychological impact among health workers in effort to facing the COVID-19 in Indonesia Dede Nasrullah; Muhammad Natsir; Retno Twistiandayani; Lilis Rohayani; Siswanto Siswanto; Ni Made Sumartyawati; Uswatun Hasanah; Ade Herman Surya Direja
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 10, No 1: March 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v10i1.20524

Abstract

The coronavirus disease (COVID-19) pandemic in Indonesia has a psychological impact among health workers who are working in hospital and caring for patients with positive COVID-19. This study aimed to examines the psychological impact among health workers in effort to facing the coronavirus pandemic (COVID-19) in Indonesia. Snowball sampling technique was employed to gather the sample in the eight islands. The health workers were responded to the depression anxiety stress scales (DASS-42) questionnaire, with the total of 644 respondents. The results of this study showed that about 65.8% of respondents experienced anxiety due to COVID-19 outbreak, There were 3.3% experienced extremely severe anxiety and 33.1% experienced mild anxiety. Whereas those experienced stress due to COVID-19 outbreak were 55%, extremely severe stress levels were 0.8% and mild stress were 34.5%. Health workers who experienced depression were 23.5%. There were 0.5% with very severe depression and mild depression was 11.2%. There is a closed correlation between anxiety (r=0.152 p=0.000), stress (r=0.086 p=0.029), and depression (r=0.111 p=0.005), to the worried of being alienated if infected coronavirus (COVID-19). The Indonesian government has to handle the anxiety, stress and depression that occurs in health workers in particular and can provide protection to medical personnel so that they do not feel alienated by those around them.
PENGARUH TERAPI TOUGHT STOPPING TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINA PADA PASIEN SKIZOFRENIA Retno Twistiandayani; Amila Widati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.477 KB)

Abstract

Masalah kesehatan jiwa atau gangguan jiwa masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementrian Kesehatan pada tahun 2007, sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat yakni psikosis sekitar 0,46% dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 24.708.000 jiwa Halusinasi merupakan Salah satu bentuk gangguan jiwa  yang sering terjadi di masyarakat . Kemampuan mengontrol halusinasi merupakan kesanggupan (potensi) menguasai persepsi sensori secara langsung, atau merupakan hasil latihan atau praktek. Salah satu terapi yang digunakan untuk penanganan halusinasi adalah terapi thought stopping. Desain yang  digunakan  ”Quasi  experimental  pre-post  test  with  control  group”.  Penetapan  sampel dengan purposive sampling sebanyak 30 pasien rawat jalan di Poli Jiwa RS KabupatenGresik. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen: terapi thought stopping dan variabel dependen: kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dan wawancara terstruktur. Analisa data dengan menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test dengan p=0,000 dan taraf signifikansi level 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh terapi thought stopping terhadap kemampuan  mengontrol halusinasi pada pasien schizofrenia di PoliJiwa RS Kabupaten Gresik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan bahwa terapi thought stopping mampu meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia. Perawat di Poli Jiwa sebaiknya membuat implementasi asuhan keperawatan pasien halusinasi serta mempunyai alat ukur untuk menilai keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan sehingga dapat diketahui kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi.Kata Kunci: Terapi thought stopping, Halusinasi, Penderita skizofrenia
PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN Lina Madyastuti R; Retno Twistiandayani; Arifatul Widya Rahayu
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 8 No 2 (2018): Wiraraja Medika - Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.883 KB) | DOI: 10.24929/fik.v8i2.646

Abstract

Children aged 4-6 years the most prominent development is motor, motor is closely related to physical activity. Gross motor is the development of motion control through the coordinated between the nerves, brain and spinal cord. One way to optimize the use of all the dimensions of the brain is brain gymnastics. Doing brain gym is one type of nonfarmacologis therapy that serves to improve the gross motor. The purpose of this study was to the effect of brain gym on gross motor improvement in children aged 4-6 years. This research method used Quasy experimentalwith two control groups and treatment groups. Sample was selected using the Purposive Sampling method. Samples obtained as many 30 children. Independent variable in this study ware brain gym, while the dependent variable in this study was the change rough motor of children aged 4-6 years. Data collected before and after the intervention. Analysis used of the data used stastical test of Wilcoxon Signed Ranks Test with the value <0.05. The results of research showed value significant (2-tailed) = 0.001 meaning there was influence of brain gym to the increase of gross motor in children aged 4-6 years. By giving the brain gym will provide stimulation of the brain so as to improve the coordination of the eyes and hands that can improve the development of gross motor in children.
HUBUNGAN DAMPAK PSIKOLOGIS (STRESS DAN KECEMASAN) DENGAN KINERJA PERAWAT DI RS SURABAYA Retno Twistiandayani; Riski Dwi Prameswari; Novi Lestari S
Journals of Ners Community Vol 13 No 1 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.1688

Abstract

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak masalah baik bagi kesehatan fisik maupun kesehatan mental khususnya bagi tenaga kesehatan. Dampak psikologis yang muncul diantaranya berupa stress dan kecemasan perawat selama melakukan perawatan pasien di masa pandemi Covid-19 dan merupakan penyebab potensial terjadinya masalah kesehatan mental bagi perawat. Dampak psikologis yang dialami secara langsung dapat menghambat kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan. Kinerja perawat dikhawatirkan akan terpengaruh sehingga pelayanan kesehatan menjadi tidak maksimal karena semakin banyak stressor yang dialami oleh perawat maka akan semakin sulit dalam menjalankan tugas pelayanan. Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui dampak psikologis (stress dan kecemasan) dengan kinerja perawat di ruang isolasi Covid-19 RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan desain corelllational, jumlah sampel 36 responden dimana metode pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan purposive sampling. Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu dampak psikologis (stress dan kecemasan), variabel tergantungnya yaitu kinerja perawat. Data diambil dengan kuesioner stress dan kecemasan dari DASS 42 dan lembar observasi kinerja perawat kemudian dianalisa dengan uji statistik korelasi Spearman’s Rho, interpretasi hasil menggunakan r tabel product moment. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan dampak psikologis (stress) dengan kinerja perawat di ruang isolasi Covid-19 dengan nilai lebih dari r tabel yaitu 0,421 dan tidak adanya hubungan antara dampak psikologis (kecemasan) dengan kinerja perawat di ruang isolasi Covid-19 dengan nilai lebih kecil dari r tabel yaitu 0,215. Upaya mencegah terjadinya dampak psikologis yang buruk dan berkelanjutan bagi perawat, maka diharapkan rumah sakit dapat melakukan penilaian kesehatan mental berkala, memberikan dukungan, dan bantuan penanganan psikologis berupa konsultasi psikologis bagi perawat yang terdampak psikologisnya untuk mengatasi masalah kesehatan mental pada perawat.
HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DALAM MENGINTERPRETASI EKG DENGAN PENANGANAN ARITMIA Retno Twistiandayani; Niluh Kadarsasi
Journals of Ners Community Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/j ners community.v3i2.14

Abstract

ABSTRAK EKG adalah grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung atau perubahan potensial listrik jantung. Aritmia jantung merupakan gangguan sistem elektrofisiologi normal konduksi jantung. Aritmia juga dapat berarti pembentukan gangguan. Interpretasi EKG untuk mendeteksi aritmia dari perawat di ICU dan UGD dapat dapat digunakan untuk dasar pengobatan aritmia sebelum dokter datang. Penelitian ini membahas perilaku perawat (pengetahuan, sikap, dan praktek) pada interpretasi EKG, dan pengobatan aritmia di ICU dan UGD Rumah Sakit Semen Gresik.Menurut tujuan penelitian, desain penelitian ini adalah cross sectional. Teknis pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, ukuran sampel berjumlah 24 responden yang terdaftar sesuai dengan kriteria inklusi. Variabel bebas adalah perilaku perawat dalam penafsiran EKG, dan variabel terikat adalah pengobatan aritmia. Data dianalisis dengan menggunakan Spearman Rank Test, dengan tingkat signifikansi α ≤ 0,05.Hasil uji korelasi Spearman Rank untuk pengetahuan dengan pengobatan aritmia mendapat nilai ρ = 0,030 ≤ (0.050), maka Ho ditolak, yang berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang pengobatan aritmia di ICU dan UGD Semen Rumah Sakit Gresik. Hasil tes sikap variabel dengan uji korelasi Spearman Rank mendapat nilai ρ = 0,028 ≤ (0.050) yang berarti ada hubungan antara sikap terhadap pengobatan aritmia, dan hasil tes Korelasi Spearman Rank pada variabel praktek interpretasi EKG didapatkan nilai ρ = 0,009 ≤ (0.050) yang berarti ada hubungan antara praktek dengan pengobatan aritmia.Pendidikan dan pelatihan perawat perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek terhadap pengobatan aritmia, tetapi juga diperlukan komitmen perawat untuk selalu meningkatkan kualitas diri. Kata kunci: Perilaku (Pengetahuan, Sikap, Praktek), Pengobatan Aritmia. ABSTRACT ECG is graph depicting the electrical recordings of heart or heart electrical potential changes associated with time. Arrhythmias were abnormal heart electrophysiology’s mainly cardiac conduction system disorder. Arrhythmia can also mean the formation of interference and / or conducts impulses. Interpretations of ECG were important to detected arrhythmia and than nurse in the ICU and Emergency Room can treatment of arrhythmia before the doctor visited. This study discusses the behavioral of nurses (knowledge, attitudes, and practice) in interpretation of ECG, and the arrhythmia treatment in the ICU and Emergency Room of Semen Gresik Hospital.According the research objectives, the design of this study is cross sectional. Technical of sampling use purposive sampling, and sample size was 24 respondents’, enrolled according to the inclusion criteria. The independent variable was behavioral of nurse in interpretation ECG, and the dependent variable was arrhythmia treatment. The data were analyzed using Spearman’s Rank Test, with signification level of α ≤ 0.05.The result of Spearman’s Rank Correlations test for knowledge with the  arrhythmia treatment got value ρ = 0.030 ≤ (0.050), then the rejected Ho, which means there is correlation between knowledge of the arrhythmia treatment in the ICU and Emergency Room of Semen Gresik Hospital. Test results of variable attitude Spearman Rank Correlation got value ρ = 0.028 ≤ (0.050), than the rejected Ho, which means there is correlation between attitude to the arrhythmia treatment, and the test result Spearman Rank Correlations variable practice on the value ρ = 0.009 ≤ (0.050), than the rejected Ho, which means there is correlation between the practice with the arrhythmia treatment.Necessary education and training arrhythmia treatment of the nurse to increase knowledge, improve attitude and practice toward the arrhythmia treatment, but it also required the commitment of nurses to always improve the quality of self. Keywords: Behavioral (Knowledge, Attitudes, Practice), Arrhythmia Treatment.
ASI DAN CAMPURAN ASI-PASI TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN Udi Uson; Retno Twistiandayani; Mono Pratiko Gustomi
Journals of Ners Community Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.163 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v4i1.19

Abstract

ABSTRAK ASI adalah makanan utama dan terbaik bagi bayi. Pada saat ini ada kecenderungan menurun jangka waktu yang lama dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi dan diganti dengan makanan buatan dengan botol susu sebagai pengganti ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian ASI dan ASI-campuran ASI terhadap status gizi bayi usia 0-6 bulan.Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental desain (post test control group design). Populasi yang digunakan semua bayi berusia 0-6 bulan untuk 50 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 48 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling.Hasil penelitian efektivitas menyusui dan campuran ASI-susu terhadap status gizi pada bayi usia 0-6 bulan sebanyak 100%. Uji statistik dengan menggunakan uji Mann Witney U menunjukkan P = 1.000, nilai U = 4.000, yang lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa H1 ditolak, sehingga tidak ada perbedaan efektivitas antara menyusui dan ASI campuran susu terhadap status gizi bayi usia 0-6 bulan.Status gizi bayi yang diberikan ASI dengan bayi yang diberi ASI campuran tidak ada beda terhadap status gizi bayi, tapi orang-orang masih dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan karena banyak ASI memiliki keuntungan yang sangat dibutuhkan bayi yang dapat ditemukan di ASI atau susu formula pendamping. Kata kunci: ASI dan campuran ASI-susu, status gizi, bayi usia 0-6 bulan ABSTRACT Breast milk is the main and best food for babies. At this time there is a long downward trend in exclusive breastfeeding in infants and replaced with artificial feeding with milk bottles as a substitute for breast milk. This research was aim to know the effectiveness of breastfeeding and breast milk-a mixture of breast milk toward the nutritional status of infants aged 0-6 months.This research uses Quasy Experimental Design (post test only control group design). The population used in all infants aged 0-6 months for 50 people and the sample that is in use as much as 48 respondents using purposive sampling. Statistical test using Mann Withney U Test, with significant by P <0.05.Results showed the effectiveness of breastfeeding and mixed-milk escort milk toward the nutritional status in infants aged 0-6 months as many as 100%. From the statistical test by using the Mann Witney U test showed P = 1.000, U value = 4.000, which is greater than 0.05 which means that H1 is rejected, so there is no difference in effectiveness between breastfeeding and breast milk mix-milk escort nutritional status of mothers of infants aged 0-6 months.The nutritional status of infants given breast milk with babies who are given breast milk mix-matching breast milk, but people still advisable to give exclusive breastfeeding in infants up to age 6 months because a lot of breast milk has the advantage of much-needed baby which can be found on the companion breast milk or formula.Keywords : breastfeeding and breast mixed-mixture, nutritional status, infants aged 0-6 months
TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH Retno Twistiandayani; Siti Mahmudah
Journals of Ners Community Vol 3 No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.029 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v3i1.21

Abstract

ABSTRAKHospitalisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang menjalani perawatan di rumahsakit. Anak-anak usia sekolah yang menjalani perawatan di rumah sakit menunjukkantingkat adaptasi respon psikologis maladaptif, sehingga diperlukan upaya untukmenurunkan dampak hospitalisasi, salah satunya adalah dengan terapi permainan.Penelitian ini merupakan jenis pra-eksperimen dengan desain satu kelompok pre tesposttes. Populasi adalah semua anak usia sekolah di bangsal anak RSUD Gresik padabulan Juli 2008. Sampel penelitian ini sebanyak 24 responden, yang didapatkanmenggunakan teknik purposive sampling. Variabel bebas adalah terapi permainan danvariabel dependen adalah tingkat adaptasi psikologis. Data dikumpulkan melalui lembarobservasi dan kemudian data dianalisis dengan analisis Wilcoxon Signed Rank Test dengantingkat signifikansi ρ <0,05.Hasil penelitian mendapatkan ρ = 0,000. Ini berarti bahwa terapi game memilikipengaruh yang signifikan terhadap tingkat adaptasi psikologis.Berdasarkan hasil penelitian di rumah sakit khususnya departemen keperawatansebaiknya menggunakan terapi permainan untuk anak-anak usia sekolah yang dirawat dirumah sakit.Kata kunci : Permainan Terapi, Psikologis Adaptasi Tingkat.ABSTRACTHospitalization is conditioning a person's caring in hospital. The school age childrenwas caring in hospital showed psychological adaptation level maladaptive response, Theeffort to go down impact hospitalization, one of them is with games therapy.This research was a pre-experimental with one group pre test-post test design. Thepopulations were school-age children at pediatric ward Gresik RSUD in July 2008.Sample of this studies were 24 respondents, recruited by using purposive sampling.Independent variable was games therapy and dependent variable was psychologicaladaption level. Data were collected by observation chart and then data were analyzed byWilcoxon has Signed Rank has test, by significance level of ρ < 0,05.Resulted of the research getting ρ = 0,000. It means that games therapy hadsignificant effect to psychological adaptation level.Based on the resulted, the hospital institution specially nursing department wassupposed to use games therapy for school-age children who in hospitalization.Keywords : Games Therapy, Psychological Adaptation Level.
PERILAKU ANAK DALAM KEBERSIHAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH Desak Made Kurnia; Lina Madyastuti Rahayuningrum; Retno Twistiandayani
Journals of Ners Community Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.551 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v4i1.22

Abstract

ABSTRAK Karies gigi dapat menyerang seluruh masyarakat dan penyakit gigi yang paling banyak diderita oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Penyebab karies gigi adalah interaksi berbagai faktor. Termasuk faktor perilaku dalam menjaga kebersihan mulut, faktor makanan, atau kebiasaan makan dan faktor ketahanan dan kekuatan gigi. Hal ini didasarkan pada kurangnya pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan perilaku anak dalam menjaga kebersihan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak-anak usia sekolah di MI Asmaiyah Gresik.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah yang mengalami MI Asmaiyah Gresik sebanyak 112 anak. Sampel yang digunakan untuk sebanyak 87 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling.Uji statistik menggunakan oleh α chi square <0,05. Menunjukkan anak usia sekolah memiliki pengetahuan dalam menjaga kesehatan gigi α = 0,001. Sikap anak usia sekolah dalam menjaga kebersihan gigi α = 0,002. Dan tindakan anak usia sekolah dalam menjaga kesehatan gigi = 0.000.Hasil di atas terdapat hubungan dalam menjaga kebersihan perilaku anak mereka dengan kejadian karies gigi pada anak-anak usia sekolah. Diharapkan bahwa orang tua dan guru dapat memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan gigi dan dukungan sarana dan prasarana. Kata kunci: Perilaku Anak Dalam Menjaga Kebersihan Gigi, Gigi Karies, Anak Usia Sekolah.  ABSTRACT Dental caries can attack the whole society and  the most dental disease is suffered by most of the Indonesian population. Cause of dental caries is the interaction of various factors. Include behavioral factors in maintaining oral hygiene, dietary factors, or eating habits and resilience factors and the strength of teeth. It was based on lack of knowledge of the importance of maintaining oral hygiene. Purpose of this study is to explain the correlation of the child's behavior in maintaining dental hygiene with the incidence of dental caries in children of school age in MI Asmaiyah Gresik.This study uses cross sectional design, the population in this study is school students who experienced MI Asmaiyah gresik were 112 dental caries. Samples used for as many as 87 respondents using purposive sampling. Statistical test using by chi square  α < 0.05. Shows the school-age children have some knowledge in maintaining dental hygiene α  = 0.001. Attitudes of school-age child in maintaining the cleanliness of teeth α = 0.002. And actions of school aged children in maintaining dental hygiene    = 0.000.Obtained from the above results there is a correlation in maintaining the cleanliness of their child's behavior with the incidence of dental caries in children of school age. Expected that parents and teachers can provide motivation in maintaining dental hygiene and support facilities and infrastructure. Keywords: Children's Behavior In Maintaining Dental Hygiene, Dental Caries, Children Of School Age.
KEBERHASILAN LAKTASI PADA IBU MASA NIFAS YANG MENYUSUI Yuanita Syaiful; Retno Twistiandayani; Imam Burhanuddin Baharsyah
Journals of Ners Community Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.92 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v4i1.36

Abstract

ABSTRAK             Laktasi adalah keseluruhan proses mulai dari menyusui ASI, proses produksi ASI, dan refleks menghisap atau menelan ASI. Keberhasilan menyusui dipengaruhi banyak faktor yang terkait meliputi: pengetahuan tentang ASI, teknik menyusui, perawatan payudara, sosial, faktor psikologis, merokok dan minum alkohol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor pengetahuan tentang ASI, teknik menyusui, perawatan payudara dengan keberhasilan menyusui.            Desain penelitian menggunakan cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 28 ibu nifas yang menyusui. Variabel bebas adalah pengetahuan tentang ASI, teknik menyusui, perawatan payudara. Variabel dependen adalah keberhasilan menyusui. Data penelitian ini diambil menggunakan kuesioner, observasi dan wawancara terstruktur.            Hasil perhitungan menggunakan uji statistik chi square. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara pengetahuan tentang ASI dengan keberhasilan menyusui p= 0,000. Ada hubungan antara teknik menyusui dengan keberhasilan menyusui p= 0,000. Ada hubungan antara perawatan payudara dengan keberhasilan menyusui p= 0,000.            Keberhasilan menyusui dimulai dari peran perawat dalam mendukung manajemen laktasi yang baik sejak masa kehamilan dan melahirkan dan meningkatkan pengetahuan tentang ASI, teknik menyusui yang benar dan mempertahankan pengetahuan dan tindakan tentang perawatan payudara. Kata kunci: Pengetahuan tentang ASI, Teknik menyusui, Perawatan payudara, Keberhasilan laktasi.                                                                                               ABSTRACT Lactation is the whole process starts from the milk of breast milk in the production process to suck or swallow the breast milk. In the lactation success of many factors associated with it include: knowledge about breast milk, breastfeeding techniques, breast care, social, psychological factors, smoking and drinking alcohol. Based on the background of the problem is the purpose of this research to determine the relationship of the factors of  knowledge about breast milk, breastfeeding techniques, breast care with success of lactation.The design of the research used the correlation method cross sectional. Sampling method used was purposive sampling. Samples taken as 28 puerperal that breastfeed. The independent variable was knowledge about breast milk, breastfeeding techniques, breast care. The dependent variable was success of lactation. The research data was taken used a questionnaire, observation and structured interviews.From calculation used the chi square test statistic. If the chi square count  (X2count) >chi square table (X2table) that is 9.49. Then the hypothesis was accepted. This research showed correlation between knowledge about breast milk with the success of lactation on (X2count)= 33.714 dan (α count) = 0.000. Showed correlation between breastfeeding techniques with the success of lactation on (X2count) = 20.593 dan (α count) = 0.000. Showed correlation between breast care with the success of lactation on (X2count) = 20.593 and (α count) = 0.000. Based on this research, the suggestion are to achieve the success of breastfeeding milk, the role of nurses in support of a good lactation management since the time of pregnancy and delivery of knowledge about breast milk, breastfeeding techniques is correct and maintain a healthy knowledge of the breast. The must receive attention so as not to cause various problems. Keywords : Knowledge about breast milk, Breastfeeding techniques, Breast are, Success of lactation.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENERIMAAN DIRI IBU YANG MEMPUNYAI ANAK AUTIS (Correlation Family Support with Self Acceptance of Mother Who Have Children with Autism) Retno Twistiandayani; Susi Ratna Handika
Journals of Ners Community Vol 6 No 2 (2015): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1531.916 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v6i2.45

Abstract

ABSTRAK             Dukungan keluarga terhadap ibu yang memiliki anak autis adalah dukungan informasi (nasehat, saran, petunjuk), dukungan penghargaan (support, penghargaan, perhatian), dukungan instrumental (kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderitadarikelelahan), dukunganemosi (kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan), dukungan materi (uang, peralatan, waktu, modifikasi lingkungan). Bila hal ini tidak di lakukan oleh keluarga maka akan berdampak pada penerimaan diri ibu negative terhadap anak dan anak bisa di terlantarkan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan antara dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu yang mengalami anak autis.            Desain penelitian ini menggunakan Cross sectional design, dengan total sampling. Sampel yang diambil sebanyak 40responden. Variabel independennya adalah dukungankeluarga dan variabel dependennya adalah penerimaandiriibu. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuisioner.            Dari hasil uji statistik Mann Whitney didapatkan hasil (αhitung) = 0,000artinya ada hubungan kuat antara dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu yang memiliki anak autis.            Dukungan keluarga terhadap ibu yang memiliki anak autis merupakan landasan utama ibu dalam merawat anaknya dengan baik. Oleh karena itu agar keluarga menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan nyata tentang perawatan anak autis sehingga bisa memberikan dukungan yang baik dan ibu dapat menerima kondisi anaknya dengan baik. Kata kunci :Dukungan keluarga, Penerimaan diri ibu, Autis. ABSTRACT Family support to mothers who have children with autism was support information (advice, suggestions, hints), support awards (support, appreciation, attention), instrumental support (in terms of the patient's health needs of eated and drinked, rested, avoided patient of fatigue), support emotions (trust, attention, listen and be heard), material support (money, equipment, time, environmental modifications). If this was not done by the family will have an impact on self-acceptance negative mothers to children and children displaced. The purpose of this resarch to describe the correlation between family support with self-acceptance of mothers who have children with autism.Design Cross-sectional research used design, with a total sampling. Samples taken as many as 40 respondents. Independent variable was the support of family and the dependent variable was the mother of self-acceptance. The data of this research were taked by used a questionnaire.Results of the Mann Whitney statistical test showed (α count) = 0.000 correlation means that there was a strong correlation between family support with self-acceptance of mothers who have children with autism.Family support to mothers who have children with autisme was the main foundation of caring for her mother well. Therefore, for the family to add insight and improve the knowledge, attitudes and actions of an autistic child care so they can provide good support and the mother can accept her condition well. Keywords: family support, self-acceptance of mothers who have children with autism.