Pada kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) di SMP N 4 Timpeh guru yang mengajar mata pelajaran IPS masih menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok serta tanya jawab sehingga dengan metode yang diterapkan guru akan membuat peserta didik merasa bosan ketika Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) sehingga mereka tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan materi yang sedang diajarkan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk dapat menganalisis penerapan model pembelajaran terpadu connected (terhubung) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS Kelas VIII. Di SMP Negeri 4 Timpeh. Teori yang digunakan adalah teori behavioristik dari B.F. Skinner. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan total sampel 28 peserta didik. Data penelitian ini di peroleh dari hasil uji tes yang berupa soal pilihan ganda sebanyak 50 soal. Analisis data menggunakan analisis persentase. Hasil penelitian penerapan model connected (terhubung) yang dilakukan pada kelas VIII dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran (Connected (terhubung) berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik mencapai 82,14% dalam kategori baik. Jadi dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran Connected (terhubung) ini merupakan model kelompok yang memberikan peluang kepada siswa untuk memperluas pengetahuannya serta melatih keberanian dan menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menyatakan pendapatnya di depan kelas, baik dalam diskusi kelompok atau sesi Tanya jawab. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Connected (terhubung) sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa untuk dipergunakandalam kegiatan proses pembelajaran IPS di sekolah. Dengan meningkatnyakeaktifan siswa di dalam kelas, maka dapat mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih baik