Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Pedagang terhadap Pencegahan Penularan Covid-19 di Pasar Gandrungmangu Cilacap Muhammad Mufti Dewantara; Mia Kusmiati; Rizki Perdana
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1760

Abstract

Abstract. Coronavirus disease 2019 (Covid-19) is an infectious disease caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) and is a major global health problem at the moment. The transmission of Covid-19 occurs through human-to-human, so prevention efforts are needed to suppress the spread, such as wearing masks, washing hands, and maintaining distance. Individual knowledge about preventing Covid-19 transmission is the basis for determining attitude in an effort to prevent transmission. The research was conducted in the market because the market is a crowded place so traders are at risk of contracting Covid-19. This study aims to analyze the relationship between the level of knowledge and attitudes of traders towards the prevention of Covid-19 transmission at the Gandrungmangu Market, Cilacap. This research is an analytic cross sectional study using primary data obtained from filling out questionnaires by 108 respondents. Samples were taken using purposive sampling technique. The statistical analysis using Fisher’s Exact test with p<0.05 was considered significant. The results of this study indicate that the majority of respondents have a good level of knowledge (59.3%) and good attitudes (75,9%). This study also describes that there is a significant relationship between the level of knowledge and attitudes towards preventing Covid-19 transmission (p=0.000). So, it can be concluded that the better the level of knowledge, the better the attitudes shown. Abstrak. Coronavirus disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan menjadi masalah utama kesehatan global saat ini. Penularan Covid-19 terjadi secara ­human-to-human transmission, sehingga upaya pencegahan sangat diperlukan dalam menekan penyebaran seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Pengetahuan individu tentang pencegahan penularan Covid-19 merupakan dasar penentuan sikap dalam upaya pencegahan penularan. Penelitian dilakukan di pasar karena pasar merupakan tempat yang ramai sehingga pedagang berisiko tertular Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap pedagang terhadap pencegahan penularan Covid-19 di Pasar Gandrungmangu Cilacap. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross sectional dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh 108 responden. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan uji Fisher’s Exact dengan p<0,05 dianggap signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik (59,3%) dan sikap baik (75,9%). Penelitian ini juga menggambarkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan penularan Covid-19 (p=0,000). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik tingkat pengetahuan maka sikap yang ditunjukkan juga semakin baik.
Promoting Intermittent Fasting in Community through Religion based Approach to Improve Metabolic Health Hilmi Sulaiman Rathomi; Rizky Suganda Prawiradilaga; Mia Kusmiyati; Rizki Perdana; Sofa Rahmannia
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.10187

Abstract

The Perbedaan Fungsi Paru Antara Siswa yang Merokok dan Tidak Merokok di SMAN 1 Karawang Tahun Ajaran 2022-2023 Rafif Naufal Rizqullah; Widayanti; Rizki Perdana
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6411

Abstract

Abstract. Smoking has become a bad habit that is considered normal, especially among teenagers. Harmful substances contained in cigarettes can interfere with lung function. The purpose of this study was to find differences between students who smoke and do not smoke at SMAN 1 Karawang. This research method is analytic observational with cross sectional design. The number of samples in this study amounted to 120 people, consisting of 80% of smoking students and 20% of non-smoking students, who were selected by simple random sampling. Data was taken through a questionnaire based on the Brinkman index and spirometry examination in September 2022. The research data was processed using chi-square with SPSS version 25. The smoking degree classification shows that all smokers are light smokers. The results of the FEV1 score showed that the majority of students had normal lung function (89%), some students with mild obstructive disorder (10%), and only 1 student with moderate degree of obstruction (0.8%). FVC assessment showed that the majority of students had normal lung function (98.3%) and the rest had mild restriction disorders (1.7%). The ratio between FEV1/FVC showed that the majority of students had normal lung function (87.5%), and other students had obstructive disorders (10.8%) and restriction disorders (1.7%). There was no significant difference between smoking habit and lung function (p=0.117). Insignificant results may be influenced by other factors that contribute to lung parenchymal damage. Abstrak. Merokok sudah menjadi kebiasaan buruk yang dianggap wajar khususnya di kalangan remaja. Zat berbahaya yang terkandung dalam rokok dapat mengganggu fungsi paru. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari perbedaan antara siswa yang merokok dan tidak merokok di SMAN 1 Karawang. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 120 orang, terdiri dari 80% siswa yang merokok dan 20% siswa yang tidak merokok, yang dipilih dengan simple random sampling. Data diambil melalui kuesioner berdasarkan indeks Brinkman dan pemeriksaan spirometri pada bulan September 2022. Pengolahan data penelitian dilakukan menggunakan chi-square dengan SPSS versi 25. Klasifikasi derajat merokok menunjukkan seluruh perokok merupakan perokok ringan. Hasil nilai VEP1 menunjukkan mayoritas siswa memiliki fungsi paru normal (89%), beberapa siswa dengan gangguan obstruksi ringan (10%), dan hanya 1 siswa dengan derajat obstruksi sedang (0,8%). Penilaian KVP menunjukkan mayoritas siswa memiliki fungsi paru normal (98,3%) dan sisanya mengalami gangguan restriksi ringan (1,7%). Rasio antara VEP1/KVP menunjukkan mayoritas siswa memiliki fungsi paru normal (87,5%), dan siswa lainnya memiliki gangguan obstruksi (10,8%), dan gangguan restriksi (1,7%). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan fungsi paru (p=0,117). Hasil yang tidak signifikan dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang berkontribusi terhadap kerusakan parenkim paru.
Perbedaan Fungsi Paru Antara Siswa yang Merokok dan Tidak Merokok di SMAN 1 Karawang Rafif Naufal Rizqullah; Rizki Perdana; Widayanti
Jurnal Riset Kedokteran Volume 3, No.1, Juli 2023, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.vi.2299

Abstract

Abstract. Smoking has become a bad habit that is considered normal, especially among teenagers. Harmful substances contained in cigarettes can interfere with lung function. The purpose of this study was to find differences between students who smoke and do not smoke at SMAN 1 Karawang. This research method is analytic observational with cross sectional design. The number of samples in this study amounted to 120 people, consisting of 80% of smoking students and 20% of non-smoking students, who were selected by simple random sampling. Data was taken through a questionnaire based on the Brinkman index and spirometry examination in September 2022. The research data was processed using chi-square with SPSS version 25. The smoking degree classification shows that all smokers are light smokers. The results of the FEV1 score showed that the majority of students had normal lung function (89%), some students with mild obstructive disorder (10%), and only 1 student with moderate degree of obstruction (0.8%). FVC assessment showed that the majority of students had normal lung function (98.3%) and the rest had mild restriction disorders (1.7%). The ratio between FEV1/FVC showed that the majority of students had normal lung function (87.5%), and other students had obstructive disorders (10.8%) and restriction disorders (1.7%). There was no significant difference between smoking habit and lung function (p=0.117). Insignificant results may be influenced by other factors that contribute to lung parenchymal damage. Abstrak. Merokok sudah menjadi kebiasaan buruk yang dianggap wajar khususnya di kalangan remaja. Zat berbahaya yang terkandung dalam rokok dapat mengganggu fungsi paru. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari perbedaan antara siswa yang merokok dan tidak merokok di SMAN 1 Karawang. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 120 orang, terdiri dari 80% siswa yang merokok dan 20% siswa yang tidak merokok, yang dipilih dengan simple random sampling. Data diambil melalui kuesioner berdasarkan indeks Brinkman dan pemeriksaan spirometri pada bulan September 2022. Pengolahan data penelitian dilakukan menggunakan chi-square dengan SPSS versi 25. Klasifikasi derajat merokok menunjukkan seluruh perokok merupakan perokok ringan. Hasil nilai VEP1 menunjukkan mayoritas siswa memiliki fungsi paru normal (89%), beberapa siswa dengan gangguan obstruksi ringan (10%), dan hanya 1 siswa dengan derajat obstruksi sedang (0,8%). Penilaian KVP menunjukkan mayoritas siswa memiliki fungsi paru normal (98,3%) dan sisanya mengalami gangguan restriksi ringan (1,7%). Rasio antara VEP1/KVP menunjukkan mayoritas siswa memiliki fungsi paru normal (87,5%), dan siswa lainnya memiliki gangguan obstruksi (10,8%), dan gangguan restriksi (1,7%). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan fungsi paru (p=0,117). Hasil yang tidak signifikan dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang berkontribusi terhadap kerusakan parenkim paru.
Perbedaan Fungsi Paru Antara Siswa yang Merokok dan Tidak Merokok di SMAN 1 Karawang Rafif Naufal Rizqullah; Rizki Perdana; Widayanti
Jurnal Riset Kedokteran Volume 3, No.1, Juli 2023, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.vi.2299

Abstract

Abstract. Smoking has become a bad habit that is considered normal, especially among teenagers. Harmful substances contained in cigarettes can interfere with lung function. The purpose of this study was to find differences between students who smoke and do not smoke at SMAN 1 Karawang. This research method is analytic observational with cross sectional design. The number of samples in this study amounted to 120 people, consisting of 80% of smoking students and 20% of non-smoking students, who were selected by simple random sampling. Data was taken through a questionnaire based on the Brinkman index and spirometry examination in September 2022. The research data was processed using chi-square with SPSS version 25. The smoking degree classification shows that all smokers are light smokers. The results of the FEV1 score showed that the majority of students had normal lung function (89%), some students with mild obstructive disorder (10%), and only 1 student with moderate degree of obstruction (0.8%). FVC assessment showed that the majority of students had normal lung function (98.3%) and the rest had mild restriction disorders (1.7%). The ratio between FEV1/FVC showed that the majority of students had normal lung function (87.5%), and other students had obstructive disorders (10.8%) and restriction disorders (1.7%). There was no significant difference between smoking habit and lung function (p=0.117). Insignificant results may be influenced by other factors that contribute to lung parenchymal damage. Abstrak. Merokok sudah menjadi kebiasaan buruk yang dianggap wajar khususnya di kalangan remaja. Zat berbahaya yang terkandung dalam rokok dapat mengganggu fungsi paru. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari perbedaan antara siswa yang merokok dan tidak merokok di SMAN 1 Karawang. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 120 orang, terdiri dari 80% siswa yang merokok dan 20% siswa yang tidak merokok, yang dipilih dengan simple random sampling. Data diambil melalui kuesioner berdasarkan indeks Brinkman dan pemeriksaan spirometri pada bulan September 2022. Pengolahan data penelitian dilakukan menggunakan chi-square dengan SPSS versi 25. Klasifikasi derajat merokok menunjukkan seluruh perokok merupakan perokok ringan. Hasil nilai VEP1 menunjukkan mayoritas siswa memiliki fungsi paru normal (89%), beberapa siswa dengan gangguan obstruksi ringan (10%), dan hanya 1 siswa dengan derajat obstruksi sedang (0,8%). Penilaian KVP menunjukkan mayoritas siswa memiliki fungsi paru normal (98,3%) dan sisanya mengalami gangguan restriksi ringan (1,7%). Rasio antara VEP1/KVP menunjukkan mayoritas siswa memiliki fungsi paru normal (87,5%), dan siswa lainnya memiliki gangguan obstruksi (10,8%), dan gangguan restriksi (1,7%). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan fungsi paru (p=0,117). Hasil yang tidak signifikan dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang berkontribusi terhadap kerusakan parenkim paru.