Dwi Joni Suhendra
SMAN 1 SUKOHARJO

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL PADA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH DASAR Dwi Joni Suhendra; Marzuki Noor; Sudirman AM
POACE: Jurnal Program Studi Adminitrasi Pendidikan Vol 2 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.467 KB) | DOI: 10.24127/poace.v2i1.1388

Abstract

Dimasa pandemi covid 19 ini literasi digital menjadi salah satu indikator penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran daring. Literasi digital adalah suatu keterampilan individu dalam menggunakan teknologi digital, alat-alat komunikasi atau jaringan untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganalisis, megevaluasi dan mensitesis sumber daya digital untuk dapat mengembangkan pengetahuan. Pembelajaran daring menuntut guru dan siswa harus melek digital. Kepala sekolah harus mampu memfasilitasi segala kebutuhan baik dari sarana, prasarana dan sumber daya manusia guna menjaga mutu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan literasi digital guru selama pembelajaran daring dimasa pandemi covid 19 di sekolah dasar se-Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Pendekatan penelitian yang digunkan adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, sedangkan informan adalah guru yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukan; (1) Peran Kepala Sekolah memberikan dampak positif dalam meningkatkan literasi digital guru, (2) Kompetensi Literasi Digital Guru dalam kompetensi hypertext dan hyperlink perlu ditingkatkan sebagai penunjang guru dalam pengintegrasian informasi melalui teks serta masih perlu pembinaan dalam kompetensi penyusunan pengetahuan karena masih ditemui guru-guru di sekolah dasar yang belum mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik seperti guru belum mampu menyusun jurnal, artikel, dan penelitian tindakan kelas, (3) Terdapat kekurangan dalam pembelajaran daring pada aspek siswa yang tidak memiliki gawai, jaringan internet yang tidak stabil, keterbatasan guru dan siswa dalam membeli kuota internet serta guru tidak dapat memastikan hasil belajar siswa.