Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : CERMIN

PERUBAHAN IKLIM BAGI KEHIDUPAN TERUMBU KARANG (SUATU TINJAUAN EKOLOGIS) ., Sutaman
CERMIN Vol 47 (2010): Oktober
Publisher : CERMIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.616 KB)

Abstract

Keberadaan terumbu karang di dunia saat ini telah mengalami ancaman yang cukup serius terutama adanya aktivitas manusia yang berlebihan, antara lain mengakibatkan efek gas rumah kaca, sehingga tahun 2065, kadar karbon monoksida di atmosfir diperkirakan mempengaruhi perubahan iklim dunia. Secara alami kerusakan terumbu karang juga dapat disebabkan oleh badai topan, gempa bumi, tsunami, peristiwa pemutihan karang akibat suhu permukaan air yang diatas normal, dan melimpahnya bintang laut berduri. Selain itu, faktor fisika dan kimia lain juga berpengaruh terhadap kelimpahan dan distribusi terumbu karang seperti cahaya matahari (intensitas/penetrasi cahaya), suhu, cuaca, pemanasan global, salinitas dan nutrien. Selain itu pendinginan suhu air, peningkatan kekeruhan dan curah hujan yang tinggi juga berpengaruh terhadap kehidupan terumbu karang. Peningkatan kandungan CO2 atmosfir juga akan berdampak pada peningkatan kandungan CO2 akan menyebabkan menurunnya klasifikasi terumbu karang. Sehingga terumbu karang (reef) akan hilang karena laju pembentukkannya lebih rendah dari laju kerusakan alami. Emisi global dari gas rumah kaca meningkatkan kosentrasi karbon dioksida di atmosfir dan di lautan ke tingkat yang akhirnya mengurangi kemampuan terumbu karang untuk tumbuh dengan proses pengapuran normal. Tingginya kosentrasi karbon dioksida juga dapat meningkatkan keasaman air, yang berakibat pada penurunan tingkat pengapuran.
PENGARUH FERMENTASI DEDAK DENGAN DOSIS PERAGIAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) PADA PENDEDERAN II ., Sutaman
CERMIN No 41 (2007): Maret
Publisher : CERMIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1208.565 KB)

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan dosis peragian pada fermentasi dedak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan bobot individu mutlak (gram), laju pertumbuhan harian (%), dan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan bobot biomassa mutlak (gram), namun tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak (cm). Perlakuan C (Pemberian jenis pakan fermentasi dedak dengan dosis ragi 8 gram/1.000 gram dedak) merupakan pakan yang memberikan efek pertumbuhan yang lebih baik dan memberikan pengaruh pertumbuhan yang hampir sama dari pada perlakuan yang lainnya. Key Word : Fermentasi dedak, Dosis peragian, Ikan nila merah
PENGARUH FERMENTASI DEDAK DENGAN DOSIS PERAGIAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) PADA PENDEDERAN II ., Sutaman
CERMIN No 41 (2007): Maret
Publisher : CERMIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1208.565 KB)

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan dosis peragian pada fermentasi dedak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan bobot individu mutlak (gram), laju pertumbuhan harian (%), dan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan bobot biomassa mutlak (gram), namun tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak (cm). Perlakuan C (Pemberian jenis pakan fermentasi dedak dengan dosis ragi 8 gram/1.000 gram dedak) merupakan pakan yang memberikan efek pertumbuhan yang lebih baik dan memberikan pengaruh pertumbuhan yang hampir sama dari pada perlakuan yang lainnya. Key Word : Fermentasi dedak, Dosis peragian, Ikan nila merah
PERUBAHAN IKLIM BAGI KEHIDUPAN TERUMBU KARANG (SUATU TINJAUAN EKOLOGIS) ., Sutaman
CERMIN Vol 47 (2010): Oktober
Publisher : CERMIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.616 KB)

Abstract

Keberadaan terumbu karang di dunia saat ini telah mengalami ancaman yang cukup serius terutama adanya aktivitas manusia yang berlebihan, antara lain mengakibatkan efek gas rumah kaca, sehingga tahun 2065, kadar karbon monoksida di atmosfir diperkirakan mempengaruhi perubahan iklim dunia. Secara alami kerusakan terumbu karang juga dapat disebabkan oleh badai topan, gempa bumi, tsunami, peristiwa pemutihan karang akibat suhu permukaan air yang diatas normal, dan melimpahnya bintang laut berduri. Selain itu, faktor fisika dan kimia lain juga berpengaruh terhadap kelimpahan dan distribusi terumbu karang seperti cahaya matahari (intensitas/penetrasi cahaya), suhu, cuaca, pemanasan global, salinitas dan nutrien. Selain itu pendinginan suhu air, peningkatan kekeruhan dan curah hujan yang tinggi juga berpengaruh terhadap kehidupan terumbu karang. Peningkatan kandungan CO2 atmosfir juga akan berdampak pada peningkatan kandungan CO2 akan menyebabkan menurunnya klasifikasi terumbu karang. Sehingga terumbu karang (reef) akan hilang karena laju pembentukkannya lebih rendah dari laju kerusakan alami. Emisi global dari gas rumah kaca meningkatkan kosentrasi karbon dioksida di atmosfir dan di lautan ke tingkat yang akhirnya mengurangi kemampuan terumbu karang untuk tumbuh dengan proses pengapuran normal. Tingginya kosentrasi karbon dioksida juga dapat meningkatkan keasaman air, yang berakibat pada penurunan tingkat pengapuran.