Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ATAS INFORMASI OBAT Pratiwi, Hening; Nuryanti, Nuryanti; Fera, Vitis Vini; Warsinah, Warsinah; Sholihat, Nia Kurnia
Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.929 KB) | DOI: 10.26874/kjif.v4i1.51

Abstract

ABSTRAK Pengetahuan masyarakat tentang informasi obat akan mendukung pengobatan yang rasional agar terhindar dari kesalahan penggunaan obat (medication error), penyalahgunaan (abused), dan penggunaan obat yang salah.(misuse). Minimnya pengetahuan masyarakat tentang informasi obat dan kemampuan berkomunikasi dalam pelayanan informasi obat mendorong untuk diadakannya suatu usaha edukasi dan optimalisasi kemampuan masyarakat berkaitan dengan informasi obat. Tujuan dari kegiatan edukasi tersebut adalah untuk mendukung pengobatan yang rasional dan membentuk masyarakat yang berdaya, serta memahami informasi obat dan pengobatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap pengetahuan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi atas informasi obat. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan jumlah sampel sebesar 31 responden yang merupakan penduduk Desa Kutasari Baturaden Purwokerto. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden sebelum dan sesudah edukasi. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Data dianalisis menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan responden sebelum dan sesudah edukasi dengan nilai p ≥ 0,05, sedangkan untuk sikap, hasil menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah edukasi dengan nilai p ≤ 0,05. Kata kunci : Obat, Edukasi, Informasi Obat, Kemampuan Komunikasi ABSTRACT The knowledge of drugs information will support optimal treatment and prevent the medication error, abuse of drugs, and misuse of drugs. The lack of knowledge of drug information and communication skills on drugs information services lead to held an drugs education on society. The drugs education has a purpose to support optimal treatment and to understand about drugs information. The aim of this study  was to determine the effect of education to knowledge, attitude, and ability of drug information. This study used an experimental design with 31 respondents who are the village residents of Kutasari, Baturaden Purwokerto. The research instrument was a questionnaire which were distributed to respondents before and after drugs education. Simple random sampling was used as a sampling method in this study. Data were analyzed with Wilcoxon Sign Rank Test, the results showed that there were no significant differences in the respondents knowledge variable before and after education with p ≥ 0.05, while for the attitude variable, the results showed a significant difference before and after education with p value ≤ 0 05. Keywords  : Drug, Education, Drug Information, Communication Capabilities
Analisis Biaya Penggunaan Antibiotik Pasien Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Roemani Semarang Pratiwi, Hening
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 4 No 01 (2016): Actapharmindo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.06 KB)

Abstract

Infeksi saluran kemih adalah keadaan klinis akibat adanya mikroorganisme dalam urin sehingga dibutuhkan tata laksana terapi ISK yang tepat dan rasional terutama dalam hal pemilihan antibiotik yang tepat dan rasional bagi pasien. Sampai saat ini antibiotik tetap menjadi salah satu kategori biaya yang signifikan dalam anggaran farmasi di rumah sakit karena biaya antibiotik telah menyerap sebagian besar dari seluruh anggaran rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya penggunaan antibiotik pasien infeksi saluran kemih di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Roemani Semarang sehingga dapat memberikan gambaran biaya terapi antibiotik yang tepat dan rasional. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dan dilakukan secara retrospektif, sampel sebanyak 73 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pelayanan kesehatan khususnya adalah biaya obat dari 73 pasien adalah 47,5 % adalah biaya penggunaan antibiotik; 47,2% adalah biaya penggunaan obat lain selain antibiotik; dan 5,3% adalah biaya penggunaan alat-alat kesehatan. Biaya penggunaan antibiotik terbanyak pada monoterapi atibiotik adalah penggunaan antibiotik levofloxacin sebanyak Rp. 6.281.440 (39,40%) dan diikuti oleh penggunaan cefotaxim sebanyak Rp. 4.029.320 (25,27%). Sedangkan biaya penggunaan antibiotik terbanyak pada terapi kombinasi atibiotik adalah penggunaan kombinasi cefixime +cefotaxime sebanyak Rp. 4.094.950 (22,39%) dan diikuti oleh penggunaan ceftriaxone + cefixime sebanyak Rp. 2.880.770 (15,76%)
Edukasi dan Peningkatan Kualitas Pengelolaan Obat di Rumah Tangga: Studi Kasus di Dusun Sidasari Wetan, Desa Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap WASITO, HENDRI; PRATIWI, HENING; WIBOWO, ADI; SHOLIHAT, NIA KURNIA
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Acta Pharmaciae indonesia Vol.4 No.2 Tahun 2016
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obat merupakan komponen penting dari pelayanan kesehatan yang merupakan kebutuhan masyarakat. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat akan obat dan pengelolaannya terutama bagi anggota keluarga, maka diperlukan suatu usaha edukasi serta peningkatan kualitas pengelolaan obat di rumah tangga  melalui program pelatihan dan pendampingan oleh apoteker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap masyarakat dalam mengelola obat di rumah tangga serta meningkatkan kualitas pengelolaan obat oleh masyarakat di rumah tangga. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental.  Penelitian  dilakukan di Dusun Sidasari Wetan, Desa Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap. Workshop pengelolaan obat di rumah tangga oleh apoteker dilakukan kepada 33 orang peserta.  Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan observasi lapangan melalui kunjungan (home visit). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam mengelola obat di rumah tangga sebesar masing-masing 10% dan 7 %. Kegiatan workshop dan pendampingan oleh apoteker dapat memberikan manfaat dan perubahan perilaku dalam pengelolaan obat di rumah tangga bagi masyarakat.
Edukasi dan Peningkatan Kualitas Pengelolaan Obat di Rumah Tangga: Studi Kasus di Dusun Sidasari Wetan Desa Kubangkangkung Kawunganten Cilacap (Education and Quality Improvement of Drug Management in Family: A Case Study at Dusun Sidasari Wetan, Kubang Wasito, Hendri; Pratiwi, Hening; Wibowo, Adi; Solihat, Nia Kurnia
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 2 No 2 (2018): JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Dosen Indonesia JATIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.491 KB) | DOI: 10.36339/je.v2i2.160

Abstract

Drugs are an important component of health services that are the needs of the community. There is still a lack ofcommunity knowledge of medicines and management especially for family members, hence an educational effort as well asimprovement of quality of drug management in family through training program and mentoring by pharmacist. Thiscommunity service activity aims to determine the knowledge and attitude of the community in managing drugs in the familyand improve the quality of drug management by the community in the family. The activity was conducted in SidasariWetanKubangkangkung Village Kawunganten Cilacap. The workshop on drug management in family was conducted by pharmaciststo the 33 participants. Data collection was done by using questionnaire and observation through home visit. The result of theactivity shows that the increase of knowledge and attitude of the society in managing drugs in the familywere 10% and 7%,respectively. Workshop activities and mentoring by pharmacists can provide benefits and behavioral changes in family drugsmanagement.