Agung Murod Miftahudin
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implikasi Pendidikan dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 125 tentang Mau’izhah Hasanah terhadap Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidik Agung Murod Miftahudin; A. Mujahid Rasyid; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.132 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4303

Abstract

Abstract. This verse explains the command to call, one way is by means of mau'izhah hasanah which has a good interpretation of advice and lessons which from this meaning also means that when giving advice or a lesson, an educator must have a good example for students. the students. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Using library research techniques. The research results obtained from this study contained the essence obtained from lafadz mau'izhah hasanah towards educators, namely: Calling by means of mau'izhah hasanah is a must that must be done in a good way by an educator, Mau'izhah hasanah as an-advice for educators, namely giving good advice and lessons, and mau'izhah hasanah as uswah for educators, namely being an exemplary figure. Then the implications of education in the Qur'an letter An-Nahl verse 125 regarding mau'izhah hasanah are: (a) The ability to give good advice and lessons is one form of educators' efforts to improve their quality. (b) Being a role model is an effort to improve the quality of educators. (c) An educator must be gentle with students so that what is conveyed/taught can be well received. (d) Educators must continue to learn in order to broaden their knowledge and develop themselves. From the essence and implications of the education obtained, it is hoped that it can improve the quality of an educator.. Abstrak. Ayat ini menerangkan tentang perintah menyeru dengan cara mau’izhah hasanah yang memiliki tafsiran nasihat dan pelajaran yang baik yang mana dari arti tersebut juga didapat makna bahwa ketika memberi nasihat atau suatu pelajaran, seorang pendidik haruslah memiliki keteladanan yang baik bagi para peserta didiknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menggunakan teknik Penelitian Pustaka.Hasil penelitian yang didapat dari penelitian ini terdapat esensi yang didapat dari lafadz mau’izhah hasanah terhadap pendidik yaitu: Menyeru dengan cara mau’izhah hasanah merupakan suatu keharusan yang mesti dilakukan dengan cara yang baik oleh seorang pendidik, Mau’izhah hasanah sebagai an-nasihat bagi pendidik yakni memberi nasihat dan pelajaran yang baik, dan mau’izhah hasanah sebagai uswah bagi pendidik yakni harus menjadi sosok teladan. Kemudian didapat juga implikasi Pendidikan dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125 tentang mau’izhah hasanah adalah: (a) Kemampuan memberi nasihat-nasihat dan pelajaran yang baik merupakan salah satu bentuk upaya pendidik dalam meningkatkan kualitasnya. (b) Dengan menjadi sosok teladan merupakan suatu upaya meningkatkan kualitas dari pendidik. (c) Seorang pendidik harus dapat bersikap lemah lembut terhadap peserta didik agar apa yang disampaikan/diajarkan dapat diterima dengan baik. (d) Pendidik harus tetap terus belajar guna menambah wawasan ilmu pengetahuan dan mengembangkan diri. Dari esensi serta implikasi Pendidikan yang didapat tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas seorang pendidik.