Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Titik Temu Pastoral Perkawinan Antara Agama Katolik dan Budaya Lokal di Sumba-Nusa Tenggara Timur Yanto Umbu Lede; Konradus Doni Kelen
Educational Journal of Islamic Management Vol. 1 No. 2 (2021): Vol. 1 No. 2 (2021): Artikel Volume 1 Nomor 2, November 2021
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.704 KB) | DOI: 10.47709/ejim.v1i2.1233

Abstract

Agama adalah salah satu unsur dari kebudayaan. Kebudayaan menjadi pembungkus sekaligus payung yang membentuk dan melindungi keberlangsungan unsur-unsurnya, termasuk agama.  Dalam arti ini bisa disimpulkan bahwa, kebudayaan menjadi alas dasar sekaligus penumbuh eksistensi dari agama itu sendiri. Agama diwarnai oleh kebudayaan yang melingkupinya sekaligus menggerakannya untuk maju, membuka diri dan berubah. Relasi antara agama dan kebudayaan ini pada gilirannya membuat kita harus sadar dan paham bahwa, agama tidak bisa berjalan sendiri dengan pikirannya yang abstrak, tetapi juga harus mengkontekskan diri dengan situasi sekitarnya agar bisa menyapa dan mambantu umat Allah di mana agama itu ada dan bertumbuh. Ada dua ekstrim yang seringkali muncul dalam melihat dan membaca hubungan antara agama dan kebudayaan. Ekstrim pertama adalah, dari kaca mata agama modern, budaya lokal seringkali dicap sebagai yang primitif dan mengahalangi evangelisasi. Segala yang berbauh unsur kebudayaan, dianggap sebagai kendala utama dalam pastoral. Ekstrim kedua adalah bahwa, orang yang hidup dalam suatu kultur tertentu dengan pemahaman dan praktek budayanya yang kuat, seringkali merasa bahwa agama-agama modern adalah sesuatu yang asing dan bahkan menjadi penghancur kebudayaan itu sendiri. Sikap yang muncul dari anggapan ini adalah, agama-agama pada akhirnya ditolak. Penelitian ini mencoba mencari titik temu pastoral antara Agama Katolik dan Budaya lokal Sumba dalam perkawinan yang selama sering menyulut konflik horisontal. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara dalam mengumpulkan data, sementara pembahasannya menggunakan metode kualitatif etnografis (deskriptif). Tujuan jangka panjang dari hasil penelitian ini adalah menjadi pedoman pastoral untuk pastoral perkawinan di Sumba. Selain itu dapat memeberikan pemahaman dan solusi berpastoral yang selama ini dianggap berat dan sulit karena benturan budaya.