Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektivitas Pelatihan Manajemen Disfagia terhadap Pengetahuan Tenaga Kesehatan RSUD Dr. Moewardi Ira Ristinawati; Raden Andi Ario Tedjo; Diah Kurnia Mirawati; Subandi Subandi; Rivan Danuaji; Pepi Budianto; Hanindia Riani Prabaningtyas; Muhammad Hafizhan; Stefanus Erdana Putra
Smart Society Empowerment Journal Vol 2, No 3 (2022): Smart Society Empowerment Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.782 KB) | DOI: 10.20961/ssej.v2i3.67279

Abstract

Pendahuluan: Disfagia atau kondisi kesulitan menelan makanan dari rongga mulut ke lambung merupakan salah satu komplikasi dari stroke. Disfagia merupakan komplikasi yang sangat mempengaruhi luaran klinis pasien stroke. Adanya kesulitan menelan akan memperumit kondisi neurologis pasien stroke. Manajemen disfagia merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami oleh tenaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.Metode: Pelatihan manajemen disfagia dilakukan dengan metode presentasi yang dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama pemateri. Untuk menilai pengetahuan peserta mengenai manajemen disfagia, peserta menjalani pretest dan posttest. Hasil pretest dan posttest kemudian dibandingkan dengan uji T-berpasangan untuk mengetahui efektivitas pelatihan terhadap pengetahuan tenaga kesehatan mengenai manajemen disfagia pasca strokeHasil dan pembahasan: Pelatihan ini diikuti oleh 72 orang tenaga kesehatan di RSUD Dr Moewardi yang terdiri dari 27 (37.5%) orang perawat, 22 (30.5%) orang dietisien, dan 23 (32.0%) orang fisioterapis. Hasil uji korelasi menunjukkan perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest perawat (r=0.812, p=0.021), nutrisionis (r=0.792, p=0.038), dan fisioterapis (r=0.649, p=0.002)Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan tentang manajemen disfagia pada tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi.Kata Kunci: disfagia, stroke, tenaga kesehatan, pelatihan
Pelatihan Pengisian Mini Mental State Examination (MMSE) dan Eight-item Informant Interview to Differentiate Aging and Dementia (AD8) untuk Deteksi Dini Demensia Alzheimer bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Ira Ristinawati; Diah Kurnia Mirawati; Subandi Subandi; Rivan Danuaji; Pepi Budianto; Hanindia Riani Prabaningtyas; Raden Andi Ario Tedjo; Stefanus Erdana Putra; Muhammad Hafizhan
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 11, No 2 (2022): November
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v11i2.66400

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk  untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) tentang pentingnya cara pengisian kedua instrumen tersebut dalam rangka deteksi dini demensia Alzheimer. Kegiatan ini juga bertujuan mengarahkan para tenaga kesehatan di FKTP untuk melakukan skrining pada pasien yang memiliki faktor risiko mengalami demensia Alzheimer sehingga tatalaksana dini yang lebih baik dapat diterapkan pada penderita demensia Alzheimer yang tentunya dapat meningkatkan kualitas hidup pasien tersebut. Target yang dicapai adalah peningkatan pemahaman dan informasi terkait cara pengisian MMSE dan AD8 dan manfaat skrining demensia Alzheimer. Metode pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dan pengabdian masyarakat pada mitra berupa pemetaan demografi tenaga kesehatan FKTP potensial yang dilanjutkan dengan koordinasi dan kolaborasi dengan bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta untuk promosi dan pelaksanaan pelatihan daring. Selanjutnya, peneliti melakukan pelatihan dengan cara menjelaskan cara pengisian MMSE dan AD8 serta manfaat skrining demensia Alzheimer, simulasi interaktif cara pengisian MMSE dan AD8 dengan probandus, diskusi dan tanya jawab, serta evaluasi. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa para tenaga kesehatan memiliki pemahaman yang meningkat dibandingkan sebelum pelatihan tentang cara dan manfaat pengisian MMSE dan AD8 dalam skrining demensia Alzheimer, sehingga meningkatkan kesadaran para tenaga kesehatan di FKTP akan dampak buruk peningkatan kejadian demensia Alzheimer yang dapat timbul akibat keterlambatan diagnosis. Kata kunci: demensia Alzheimer; pelatihan; tenaga kesehatan; MMSE; AD8
Evaluation of cerebrovascular disease risk with carotid ultrasonography imaging in artificial intelligence framework Rivan Danuaji; Subandi Subandi; Stefanus Erdana Putra; Muhammad Hafizhan
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 12, No 2: June 2023
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v12i2.22285

Abstract

Carotid plaque is a biomarker of generalized atherosclerosis, and may predict ischemic stroke. Carotid intima-media thickness (C-IMT) measurement with ultrasonography imaging could capture the condition of carotid plaque. However, manual measurement of C-IMT is observer- dependent, resulting in observer bias and low reproducibility. In this study, we develop artificial intelligence (AI) framework that could automatically measure the C-IMT, and compared it with C-IMT measured by board of expert. This is a retrospective study done in Dr. Moewardi General Hospital, Surakarta, Indonesia. Carotid B-mode ultrasonography images were measured by panel of expert and by AI. After annotation process on Neurabot platform, AI could detect region of interest (ROI), and would do segmentation on the area to measure C-IMT autonomously. Dependent T-test was used to evaluate validity, and Cronbach’s alpha was used to find the reliability of C-IMT measured by panel of expert and AI. There was strong correlation (r=0.874; p=0.014) on dependent t-test for C-IMT measured by AI with C-IMT measured by board of expert. The internal consistency reliability coefficients (Cronbach’s alpha) were 0.938 and 0.909, for pretest and posttest, respectively. We also analyzed the test-retest reliability by comparing pretest and posttest score with dependent t-test, and we observed strong correlation with r=0.871 (p=0.000). AI developed on Neurabot platform are valid and reliable to measure C-IMT.
Quality of life in epilepsy: comparison between Indonesian version of QOLIE-10 and QOLIE-31 Diah Kurnia Mirawati; Lestari Handayani; Subandi Subandi; Muhammad Hafizhan; Stefanus Erdana Putra
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 12, No 3: September 2023
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v12i3.23043

Abstract

Quality of Life in Epilepsy Inventory 10 (QOLIE-10) and QOLIE-31 is used to measure patient’s quality of life. While longer version of QOLIE-31 is thought to have higher validity and reliability, QOLIE-10 is shorter and more practical to use in clinical setting. This study aimed to compare Indonesian version of QOLIE-10 and QOLIE-31. This was a cross sectional study conducted at Dr. Moewardi General Hospital, Surakarta, Indonesia. Participant were asked to complete the Indonesian version of QOLIE-10 and QOLIE-31, and data obtained then analysed to find the correlation between QOLIE-10 and QOLIE-31. A total of 51 epilepsy patients were included on this study. We observed correlation of 0.41 to 0.84 (p<0.05) for each item of QOLIE-10 with their respective QOLIE-31 subscale. We also found correlation value of 0.898 (p=.000) between total score of QOLIE-10 and QOLIE-31 showing strong positive correlation of two questionnaire. Independent T-sample test on QOLIE-10 and QOLIE-31 T-score result of p=.361, showing no statistical difference between two questionnaires. Frequency of seizure is correlated with patients’ quality of life. QOLIE-10 has strong positive correlation to QOLIE-31, which make it a useful tool to assess epilepsy patients’ quality of life.
Efektifitas Promosi Kesehatan Menggunakan Video Senam Rehabilitasi Vestibuler untuk Mengurangi Keluhan Vertigo di Masa Pandemik Diah Kurnia Mirawati; Raden Andi Ario Tedjo; Pepi Budianto; Hanindia Riani Prabaningtyas; Ira Ristinawati; Subandi Subandi; Rivan Danuaji; Muhammad Hafizhan; Stefanus Erdana Putra
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 12, No 2 (2023): November (Article in Press)
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v12i2.68328

Abstract

Vertigo merupakan sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti sensasi berputar namun tanpa adanya sensasi berputar yang sebenarnya. Vertigo paling sering disebabkan oleh disfungsi pada sistem vestibular dari lesi perifer maupun sentral. pada masa pandemi COVID-19 sebagian besar pasien vertigo mengalami kesulitan untuk rutin memeriksakan diri di rumah sakit. Oleh karena itu, dicari alternatif berupa perawatan non farmakologis agar pasien bisa tetap mengontrol keluhan penyakitnya di masa pandemi ini. Senam rehabilitasi vestibular melatih otak melalui petunjuk visual dan proprioseptif alternatif untuk menjaga keseimbangan. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui efektifitas promosi kesehatan menggunakan video senam rehabilitasi vestibuler untuk mengurangi keluhan vertigo. Penyelenggaran penyuluhan pada anggota posyandu lansia ANTHURIUM, Kelurahan Tegalrejo yang diikuti sebanyak 47 orang. Sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan evaluasi terkait pengetahuan peserta mengenai vertigo melalui pretest dan posttest. Data hasil evaluasi menunjukkan adanya perbaikan pengetahuan peserta dari skor rata rata awal 62.4 menjadi 83.7.