Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISA CLEANLINESS FACTOR SEBAGAI NILAI PERFORMASI KONDENSER UNIT 4 PT. INDONESIA POWER UP SURALAYA Prihandini, Ghusrina; Sinarta, Muhammad Tri
Jurnal Migasian Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v1i2.14

Abstract

PT. Indonesia Power UP Suralaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang ketenaga listrikan yang melayani kebutuhan listrik hingga seputaran daerah Jawa, Bali, dan Madura. Dengan kapasitas 3400 MW PT. Indonesia Power UP Suralaya merupakan salah satu PLTU terbesar dikawasan Asia Tenggara. Kondenser, salah satu alat utama pada proses di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Kondenser itu sendiri merupakan alat yang digunakan untuk merubah uap yang digunakan untuk menggerakan turbin menjadi air yang akan digunakan kembali pada proses PLTU. Kondenser yang digunakan pada PLTU Suralaya adalah tipe surface condenser. Air pendingin yang digunakan dalam kondenser pada PLTU suralaya adalah air laut dengan menggunakan sistem one through. Cleanliness factor merupakan faktor tingkat kebersihan kondenser, cleanliness factor menjadi sangat penting untuk menunjukkan seberapa besar performance dari kondenser tersebut jika semakin besar nilai cleanliness factor yang dihasilkan maka semakin besar pula kefektifan daripada kondenser tersebut. Perbandingan nilai cleanliness factor yang dihasilkan pada tanggal 2 April 2016 adalah sebesar 91,98 % dan pada tanggal 3 April 2016 menghasilkan nilai cleanliness factor sebesar 81,18%. Performa kondenser pada unit 4 masih dalam performa yang cukup baik.
ANALISA CLEANLINESS FACTOR SEBAGAI NILAI PERFORMASI KONDENSER UNIT 4 PT. INDONESIA POWER UP SURALAYA Ghusrina Prihandini; Muhammad Tri Sinarta
Jurnal Migasian Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v1i2.14

Abstract

PT. Indonesia Power UP Suralaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang ketenaga listrikan yang melayani kebutuhan listrik hingga seputaran daerah Jawa, Bali, dan Madura. Dengan kapasitas 3400 MW PT. Indonesia Power UP Suralaya merupakan salah satu PLTU terbesar dikawasan Asia Tenggara. Kondenser, salah satu alat utama pada proses di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Kondenser itu sendiri merupakan alat yang digunakan untuk merubah uap yang digunakan untuk menggerakan turbin menjadi air yang akan digunakan kembali pada proses PLTU. Kondenser yang digunakan pada PLTU Suralaya adalah tipe surface condenser. Air pendingin yang digunakan dalam kondenser pada PLTU suralaya adalah air laut dengan menggunakan sistem one through. Cleanliness factor merupakan faktor tingkat kebersihan kondenser, cleanliness factor menjadi sangat penting untuk menunjukkan seberapa besar performance dari kondenser tersebut jika semakin besar nilai cleanliness factor yang dihasilkan maka semakin besar pula kefektifan daripada kondenser tersebut. Perbandingan nilai cleanliness factor yang dihasilkan pada tanggal 2 April 2016 adalah sebesar 91,98 % dan pada tanggal 3 April 2016 menghasilkan nilai cleanliness factor sebesar 81,18%. Performa kondenser pada unit 4 masih dalam performa yang cukup baik.
Green Downstream Processing By Using Hydrothermal Extraction For Recovering Flavonoid, Phenolic And Antioxidant Activity From Moringa Oleifera Leaves Ghusrina Prihandini; Paqih Purnama Alam
Jurnal Internasional Penelitian Teknologi Terapan Vol 2 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Bandung State Polytechnic (Politeknik Negeri Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/ijatr.v2i1.36

Abstract

Well known as rich in phenolic compounds, Moringa oleifera mature leaf extract show significant antioxidant activity both in vitro and in vivo. It has been widely used at cosmetic, medicine, and functional food sector. Hydrothermal extraction, one of the green environmentally friendly method that fit to M. oleifera feedstock for recovering natural antioxidant namely flavonoid, phenolic, and antioxidant activity. Three parameters were used at this study such as sample-solvent ratio, running temperature and extraction time. Flavonoids were evaluated with 2.4 Dinitrophenyl hydrazine colorimetric, whereas phenolics were measured by tanat acid which react with Foulin ciocealteu reagent. Antioxidant activity was measured by DPPH. The optimum result was obtained at 15 minutes with 140 0C for total flavonoid content (TFC) 18.98 mg/g whereas 170 0C for total phenolic content (TPC) and antioxidant activity 48.73 mg tanat acid/dried extract; 44.76 mg/L respectively
In Situ Katalitik Basa pada Proses Pembuatan Biodiesel dari Mikroalga Nannochloropsis sp Shoerya Shoelarta; Ghusrina Prihandini; Mariatha Martha; Rusdiyana Nur Putri Salimi; Fitria Yulistiani
Fluida Vol 15 No 2 (2022): FLUIDA
Publisher : Department of Chemical Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v15i2.4395

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Mikroalga Nannochloropsis sp merupakan bahan baku terbarukan yang mampu menghasilkan lipid hingga 68% dan berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi katalis NaOH dan suhu yang digunakan terhadap biodiesel yang dihasilkan dari biomassa Nannochloropsis sp yang digunakan sebagai bahan baku, serta menguji densitas dan viskositas dari crude biodiesel yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam pembuatan biodiesel ini yaitu in situ transesterifikasi menggunakan katalis NaOH 1% dan 2%, pada temperatur 50 dan 60 , dan pada tekanan atmosfer. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan konsentrasi katalis NaOH 2% meningkatkan yield crude biodiesel menjadi 71,03%, densitas dan viskositas crude biodiesel yang mendekati standar SNI adalah 833,75 kg/m3 dan 1,3579 cSt dengan kondisi operasi pada suhu 50oC dan konsentrasi katalis NaOH 2%.
Pengaruh Suhu Proses Sokletasi dan Volume Pelarut n-heksana terhadap Yield Minyak Atsiri Jeruk Lemon Fania Zulfa Salsabila; Rosyidah Khoirunnisa Mahdan; Ghusrina Prihandini; Robby Sudarman; Fitria Yulistiani
Fluida Vol 15 No 2 (2022): FLUIDA
Publisher : Department of Chemical Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v15i2.4409

Abstract

Essential oils are volatile compounds found in lemon peels. Essential oils are used in addition to soaps, perfumes, and candles because of their fresh aroma. Essential oils can be extracted using solid-liquid extraction. Soxhlet extraction was chosen because the process is continuous and requires less solvent than the percolation method. The solvent N-Hexane was chosen because its polar value was close to the polarity of the essential oil. Soxhlet extraction was carried out with variations in process temperature (70, 75, and 80°C) and solvent volume (16, 240, and 320ml). Previously, the lemon peel was pre-treated by drying (<100°C, 1 hour) and grinding. After extraction, the essential oil was added with anhydrous (Na2SO4). The best results were obtained at a process temperature of 80°C and a solvent volume of 320 ml yielding 3.25%. The increase in process temperature and solvent volume increases the yield of essential oils. Based on the results of the GC-MS analysis, lemon essential oil contains limonene (41.06%) and citral (12.2%). The content of limonene gives the aroma, and the content of citral gives color to the lemon essential oil. Abstrak Minyak atsiri merupakan senyawa volatile yang banyak ditemukan pada kulit jeruk lemon. Minyak atsiri digunakan sebagai tambahan sabun, parfum, dan lilin karena aromanya yang segar. Minyak atsiri dapat diambil menggunakan ekstraksi padat-cair. Ekstraksi sokletasi dipilih karena prosesnya kontinyu dan membutuhkan lebih sedikit pelarut dibandingkan metode perkolasi. Pelarut N-Heksana dipilih karena nilai polarnya mendekati kepolaran minyak atsiri. Ekstraksi sokletasi dilakukan dengan variasi suhu proses (70, 75, dan 80°C) dan volume pelarut (160, 240, dan 320ml). Sebelumnya dilakukan pre-treatment pada kulit jeruk lemon berupa pengeringan (<100°C, 1jam) dan penghalusan. Setelah diekstraksi, minyak atsiri diberi tambahan anhidrat (Na2SO4). Hasil terbaik diperoleh pada suhu proses 80°C dan volume pelarut 320 ml dengan hasil yield 3,25%. Peningkatan suhu proses dan volume pelarut meningkatkan yield minyak atsiri. Berdasarkan hasil analisis GC-MS minyak atsiri jeruk lemon mengandung limonene (41,06%), dan citral (12,2%). Kandungan limonene memberikan aroma dan kandungan citral memberikan warna pada minyak atsiri jeruk lemon.
ANALISA SIFAT PENGUAPAN DAN SIFAT PEMBAKARAN PADA MINYAK SOLAR Prihandini, Ghusrina
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.129 KB)

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik dan spesifikasi standar dengan pengujian minyak solar terhadap sifat penguapan (uji distilasi dan uji flash point) dan sifat pembakaran (uji cetane number) untuk memperoleh emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan. Minyak solar merupakan bahan bakar untuk mesin diesel yang terdiri dari beberapa campuran senyawa hydrocarbon C15 sampai C20 yang dapat terbakar spontan di suhu 350?C. Metode yang digunakan antara lain ASTM D-86 untuk uji distilasi, ASTM D-4052 untuk uji densitas, ASTM D-93 uji Flash Point, ASTM D 4249 untuk analis Sulfur. Digunakan sepuluh sampel yang berbeda untuk mengetahui persen komposis yang pas. Proses distilasi digunakan untuk mengetahui sifat volatilitasnya berdasarkan kurva distilasinya. Dari hasil pengujian dan pembahasan mengenai flash point, distilasi, dan cetane number diperoleh nilai optimum sebesar 68?C, 347?C pada 90% volume penguapan, dan 51,5 secara berturut-turut yang terdapat pada sampel 1. Dari penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pengujian flash point, distilasi, dan cetane number mendapat hasil maksimum. Kata Kunci: Sifat Penguapan, Sifat Pembakaran, Minyak Solar
ANALISA SIFAT PENGUAPAN DAN SIFAT PEMBAKARAN PADA MINYAK SOLAR Prihandini, Ghusrina; Pratama, Dhewangga; Ibrahim, Puji Astuti
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik dan spesifikasi standar dengan pengujian minyak solar terhadap sifat penguapan (uji distilasi dan uji flash point) dan sifat pembakaran (uji cetane number) untuk memperoleh emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan. Minyak solar merupakan bahan bakar untuk mesin diesel yang terdiri dari beberapa campuran senyawa hydrocarbon C15 sampai C20 yang dapat terbakar spontan di suhu 350?C. Metode yang digunakan antara lain ASTM D-86 untuk uji distilasi, ASTM D-4052 untuk uji densitas, ASTM D-93 uji Flash Point, ASTM D 4249 untuk analis Sulfur. Digunakan sepuluh sampel yang berbeda untuk mengetahui persen komposis yang pas. Proses distilasi digunakan untuk mengetahui sifat volatilitasnya berdasarkan kurva distilasinya. Dari hasil pengujian dan pembahasan mengenai flash point, distilasi, dan cetane number diperoleh nilai optimum sebesar 68?C, 347?C pada 90% volume penguapan, dan 51,5 secara berturut-turut yang terdapat pada sampel 1. Dari penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pengujian flash point, distilasi, dan cetane number mendapat hasil maksimum.
Optimization of Pectin Extraction from Kepok Banana Peel (Musa Acuminata Balbisiana Colla) Using Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) Ahmad Fauzan; Ghusrina Prihandini; Angga Yudha W N; Rivan Sihaloho
Fluida Vol 16 No 1 (2023): FLUIDA
Publisher : Department of Chemical Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v16i1.4055

Abstract

Kepok banana peel is an abundant waste used as the main ingredient in pectin extraction. The pectin contained in Kepok bananas is known to be at a fairly high level compared to other types of bananas. This study aimed to determine the water content, methoxyl content, equivalent weight, galacturonic acid, and pectin yield in the pectin extraction process using the NADESS solvent extraction method at various NADESs C molar ratios (1:4; 1:7; 1:20). ), and extraction temperature (80oC, 90oC, 100oC). based on the results obtained, the best extract located at a ratio of 1:4 with a temperature of 90oC, with a moisture content of 99.8%, methoxyl content of 2.79%, yield of pectin of 5.81%, an equivalent weight is 5333.33, and the galacturonic acid content is 75.56%. While the test results show that the concentration of the given K: G solution affects the amount of pectin yield obtained in this extraction process.
ANALISA CLEANLINESS FACTOR SEBAGAI NILAI PERFORMASI KONDENSER UNIT 4 PT. INDONESIA POWER UP SURALAYA Ghusrina Prihandini; Muhammad Tri Sinarta
Jurnal Migasian Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Institut Teknologi Petroleum Balongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v1i2.14

Abstract

PT. Indonesia Power UP Suralaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang ketenaga listrikan yang melayani kebutuhan listrik hingga seputaran daerah Jawa, Bali, dan Madura. Dengan kapasitas 3400 MW PT. Indonesia Power UP Suralaya merupakan salah satu PLTU terbesar dikawasan Asia Tenggara. Kondenser, salah satu alat utama pada proses di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Kondenser itu sendiri merupakan alat yang digunakan untuk merubah uap yang digunakan untuk menggerakan turbin menjadi air yang akan digunakan kembali pada proses PLTU. Kondenser yang digunakan pada PLTU Suralaya adalah tipe surface condenser. Air pendingin yang digunakan dalam kondenser pada PLTU suralaya adalah air laut dengan menggunakan sistem one through. Cleanliness factor merupakan faktor tingkat kebersihan kondenser, cleanliness factor menjadi sangat penting untuk menunjukkan seberapa besar performance dari kondenser tersebut jika semakin besar nilai cleanliness factor yang dihasilkan maka semakin besar pula kefektifan daripada kondenser tersebut. Perbandingan nilai cleanliness factor yang dihasilkan pada tanggal 2 April 2016 adalah sebesar 91,98 % dan pada tanggal 3 April 2016 menghasilkan nilai cleanliness factor sebesar 81,18%. Performa kondenser pada unit 4 masih dalam performa yang cukup baik.