Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Keluarga pada Pasien Pasca Stroke dalam Melakukan Latihan Keseimbangan Fisik di Rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar Nuswatul Khaira; Putro Simeulu; Ritawati Ritawati; T Iskandar Faisal; Nora Veri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.8142

Abstract

ABSTRAK Stroke merupakan kegawatdaruratan Neurologi yang mendadak (akut) karena oklusi atau hiperfusi pada pembuluh darah otak, sehingga jika tidak segera diatasi akan terjadi kematian sel dalam beberapa menit. Kemudian menimbulkan defisit Neurologi dan menyebabkan kecacatan atau kematian. Memberikan pengetahuan kepada keluarga mengenal tentang stroke, melatih pasien pasca stroke dirumah agar dapat berjalan, berbicara dan beraktivitas kembali pasca stroke sehingga pasien  stoke memiliki kepercaayaan diri kembali. Metode pengabdian yang dilakukan adalah Demonstrasi dan keluarga mempraktikkan secara rutin dan patuh latihan tersebut  dilakukan terus menerus sampai adanya perubahan. Kegiatan ini didampingi oleh keluarga. Jumlah responden adalah 25 orang yang dilakukan di Wilayah Puskesmas Darul Kamal, Aceh Besar dari Juli-Oktober 2022. usia pasien stroke yang menjadi peserta pengabdian masyarakat  sebagian besar berumur 61-66 thn ( 40%), pengetahuan keluarga tentang perawatan penyakit stroke sebelum dilakukan edukasi berada pada kategori kurang 20 orang (80%), dan setelah dilakukan edukasi meningkat pada kategori baik 18 orang (72%) dan tingkat Latihan Keseimbangan fisik, sebelum dilakukan Latihan pada katagori kurang 19 Orang (70%) setelah diberikan latihan pada 25 peserta maka menjadi kategori baik yaitu 12 orang (48%). Latihan keseimbangan sangat perlu dilakukan oleh pasien pasca stroke. Mengingat kondisi pasien berbeda-beda pasca terkena stroke, maka peran keluarga sangat dibutuhkan dalam mendampingi pasien melakukan latihan agar pasien termotivasi untuk melakukan latihan sehingga dapat mencegah stroke berulang dan meningkatkan activity of daily living. Disarankan kepada keluarga untuk memberikan dukungan fisik dan psikis bagi pasien pasca stroke, terutama dalam melakukan latihan kesimbangan fisik atau latihan lainnya yang bermanfaat untuk pasien. Kata Kunci: Latihan Pasca Stroke, Keseimbangan Fisik, Aktivitas Harian, Pemberdayaan Keluarga     ABSTRACT Stroke is a neurological emergency that is sudden (acute) due to occlusion or hyperfusion of cerebral blood vessels, so that if not treated immediately, cell death will occur within a few minutes. Then cause neurological deficits and cause disability or death. To provide knowledge to families about stroke, to train post-stroke patients at home so that they can walk, talk and return to activities after stroke so that stroke patients have self-confidence again. The method of devotion carried out is demonstration and the family practices routinely and obediently the exercise is carried out continuously until there is a change. This activity is accompanied by the family. The number of respondents was 25 people who were carried out in the Darul Kamal Health Center area, Aceh Besar from July-October 2022. the age of stroke patients who participated in community service were mostly 61-66 years old (40%), family knowledge about stroke care before education was carried out in the less than 20 people (80%), and after education increased in the good category 18 people (72%) and the level of physical balance training, before the exercise was carried out in the less 19 people category (70%) after being given exercise at 25 the participants were in the good category, namely 12 people (48%). Balance exercise is very necessary for post-stroke patients. Given the different conditions of patients after stroke, the role of the family is needed in accompanying patients to do exercises so that patients are motivated to do exercises so that they can prevent recurrent strokes and increase activity of daily living. It is recommended for families to provide physical and psychological support for post-stroke patients, especially in doing physical balance exercises or other exercises that are beneficial for patients. Keywords: Post-Stroke Exercise, Physical Balance, Daily Activities, Family Empowerment
Transformasi Kesehatan berbasis Kearifan Lokal di Indonesia Supriyanti Supriyanti; Suhartini Suhartini; Ritawati Ritawati; Nurhayati Nurhayati; Eka Oktarina Riani; Eka Warnidar; Lathifa Hanum
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 5 No. 1 (2024): (JUNI 2024) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v5i1.9426

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan kearifan lokal dalam bidang kesehatan yang beragam dan telah diwariskan secara turun-temurun oleh berbagai suku dan budaya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis transformasi kesehatan berbasis kearifan lokal di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur secara sistematis. Pencarian literatur dilakukan pada basis data elektronik seperti PubMed, Scopus, dan Web of Science, serta sumber-sumber lain yang relevan, dengan menggunakan kata kunci dan kriteria inklusi/eksklusi yang spesifik. Analisis isi (content analysis) dilakukan terhadap sumber-sumber literatur yang telah dikumpulkan secara sistematis. Proses coding dan kategorisasi data dilakukan secara induktif untuk memfasilitasi analisis dan interpretasi. Triangulasi sumber data dan peer review digunakan untuk meningkatkan kredibilitas penelitian. Temuan penelitian menunjukkan adanya upaya integrasi kearifan lokal dalam bidang kesehatan ke dalam sistem kesehatan modern, meskipun terdapat tantangan seperti regulasi yang belum memadai, kurangnya standarisasi, dan kolaborasi yang terbatas dengan tenaga kesehatan konvensional. Peran pemerintah dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan seperti akademisi, organisasi masyarakat, dan praktisi kesehatan sangat penting untuk mendukung transformasi kesehatan berbasis kearifan lokal yang efektif dan berkelanjutan.