Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Pengelolaan Arsip Pada Pegawai Administrasi Kantor Hukum Rolando Marpaung & Partner Hilda Syaf'aini Harefa; Maretta Ginting; Siska Dwi Ningsih
Altifani : Jurnal Pengabdian Masyarakat Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.94 KB) | DOI: 10.32939/altifani.v2i2.1794

Abstract

Archives are written records both in the form of pictures and charts which contain information about a subject (subject matter) or events that people make to help people's memory (that) too. The function of an archive is as a memory for a company or individual, as evidence, for human safety, and so on. Records management in an organization is very important, considering that archives are one of the evidences in an activity that has occurred. Therefore, archive management activities must always be maintained. Various information relating to organizational development and operational activities is always maintained by maintaining organizational records. Given the importance of archives, it is necessary to make efforts to improve and perfect the archive system optimally so that it can run well, efficiently and effectively. This activity aims to improve the skills of participants who are administrative employees of the Rolando Marpaung & Partner Law Office in storing and protecting records properly. The scope of this activity was carried out at the Law Office of Rolando Marpaung & Partners with all 6 (six) administrative employees participating. The results of this assistance show that based on the results of the questionnaire given to the participants, the success rate was stated to be 100%. The conclusions of this activity are (1) The implementation of this community service went smoothly according to the expectations of the community service implementation team, (2) The participants felt that this community service activity was useful, because the participants were aware of the importance of managing records for the survival of an organization, (3) The participants' responses to the community service activities carried out stated that the delivery of the material was good and the participants understood the explanations given. This is shown by the interactive atmosphere between the participants and the service team and (4) With the assistance of archive management, it facilitates the process of storing, organizing and retrieving archives.
Pendampingan Preservasi Koleksi Buku di Perpustakaan Nusa Tunas Unggulan (NTU) Academy Medan Hilda Syaf'aini Harefa; Maretta Ginting; Ronnie Togar Mulia Sirait
Altifani : Jurnal Pengabdian Masyarakat Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Vol. 3 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preservation of library materials in the library environment is an activity that should get attention. preservation or maintenance of library materials in general is the activity of preserving, maintaining and repairing library materials from destruction, fragility caused by humans, insects, dust, light and the natural environment. In practice, collection preservation activities are not only the responsibility of librarians. Ideally it also requires awareness of users who utilize and use the collection. The purpose of this activity is to increase understanding regarding book collection preservation and improve skills related to book collection preservation. The result of this activity is that the implementation of community service runs smoothly according to the expectations of the community service implementing team, the participants feel that this community service activity is useful, because the participants are aware of the importance of preserving library materials in preserving library materials owned by the library, Participant responses for the service activities carried out stated that the delivery of the material was good and the participants understood the explanation given. This is shown by the interactive atmosphere between the participants and the service team and by assisting with the preservation of book collections, thus adding insight both theoretically and practically regarding the procedure for repairing damaged book collections and preventing damage to book collections.
SOSIALISASI LITERASI INFORMASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BACA DI KALANGAN ANAK-ANAK PADA TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) LITERASI INFORMASI Hilda Syaf'aini Harefa; Shinta Nofita Sari; Niscaya Hia
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (In Press)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi informasi yang terjadi saat ini menandakan adanya ledakan informasi yang menimbulkan melebarnya keterbatasan ruang, waktu, dan tempat dalam melakukan akses informasi, dikarenakan akses dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dalam mengatasi ledakan informasi yang terjadi di masyarakat, maka perlu adanya pemahaman literasi informasi agar masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menerima berbagai macam informasi. Dalam rangka menciptakan budaya literasi masyarakat dapat dimulai dengan menanamkan minat membaca anak sejak dini. Membaca dan menulis merupakan literasi yang wajib dikuasai. Dengan memiliki kemampuan baca-tulis, seseorang dapat menjalani hidupnya dengan kualitas yang lebih baik. Masalah minat baca sampai saat ini masih menjadi perhatian kita bersama, karena minat baca masyarakat Indonesia relatif masih sangat rendah. Membaca dapat dikatakan kemampuan awal yang dilewati anak dalam proses menguasai keterampilan membaca secara menyeluruh. Membaca biasa dilakukan atau didapatkan oleh anak Taman Kanak-kanak yaitu sekitar 4-6 tahun. Anak-anak yang memperoleh keterampilan membaca akan lebih mudah menyerap informasi dan pengetahuan pada waktu-waktu selanjutnya dalam kehidupan anak itu sendiri. Kegiatan sosialisasi literasi informasi ini dilakukan pada anak-anak yang menjadi anggota Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Literasi Sosial yang berjumlah 50 peserta. Hasil kegiatan ini yaitu peserta memperoleh pembelajaran dan pengalaman yang menyenangkan tentang sosialisasi literasi informasi dalam meningkatkan minat baca. Dimana sebelumnya para peserta belum memahamai dengan baik tentang literasi informasi secara teori maupun praktik. Setelah mengikuti sosialisasi literasi informasi para peserta mampu memahami tentang literasi informasi terkait minat baca.
Pelatihan Literasi Numerasi Bagi Siswa Paket B Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Yabes Medan Hilda Syaf'aini Harefa; Diana Maulida Zakiah; Elizabeth Haloho
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pelatihan literasi numerasi sebagai salah satu upaya meningkatkan kemampuan literasi mumerasi siswa dalam proses belajar mengajar. Objek pengabdian masyarakat ini adalah seluruh siswa Paket B Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Yabes Medan. Masalah yang dihadapi adalah literasi numerasi masih belum terlaksana dengan baik, salah satu penyebab kegagalan dalam pembelajaran matematika adalah siswa tidak paham konsep-konsep matematika atau siswa salah dalam memahami konsep-konsep matematika. Kesalahan konsep suatu pengetahuan saat disampaikan di salah satu jenjang pendidikan, bisa berakibat kesalahan pengertian dasar hingga ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena matematika adalah materi pembelajaran yang saling berkaitan satu sama lain. Tingkat literasi numerasi siswa Paket B Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Yabes Medan masih tergolong rendah. Solusi yang diberikan berupa pelatihan literasi numerasi. Hasil dari kegiatan ini yaitu (1) Secara umum, siswa sudah mulai mampu memahami soal yang diberikan dengan baik, (2) Kemampuan siswa dalam memahami soal cerita yang berkaitan dengan literasi dan numerasi masih termasuk baik dimana siswa sudah mampu memecahkan soal yang diberikan, (3) Siswa sudah cukup mampu menggunakan konsep matematika sebagai dasar dalam memecahkan masalah pada soal yang diberikan, serta (4) Siswa sudah cukup mampu menganalisis informasi yang didapatkan dari soal lalu memakai interprestasi analisis dalam memprediksi dan mengambil kesimpulan.