syariffudin syariffudin, syariffudin
Universitas Sriwijaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN KUALITAS KEKUATAN BRIKET BATUBARA NONKARBONISASI DENGAN BAHANPEREKAT SINGKONG, TEPUNG GAPLEK DAN TEPUNG TAPIOKA prayudha, sandy; handayani, harminuke eko; syariffudin, syariffudin
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembriketan merupakan suatu metode pengolahan batubara yang dapat dipilih untuk menaikkan nilai darii batubara.Cara pengolahan dengan pembriketan cukup sederhana yaitu dengan melakukan pencetakan batubara yang berukuranhalus dengan tekanan tertentu menggunakan bahan perekat atau tanpa bahan perekat. Penelitian dilakukan untukmembandingkan dan memilih bahan perekat yang memberikan kekuatan paling tinggi bagi briket batubaranonkarbonisasi. Bahan perekat yang digunakan adalah singkong, tepung gaplek dan tepung tapioka. Bahan perekat inidipilih karena hampir disetiap daerah di Indonesia dapat ditemukan bahan – bahan ini. Batubara akan dicampurdengan bahan perekat singkong, tepung gaplek dan tepung tapioka dengan kadar sebesar 10%; 7,5% dan 5%kemudian dilakukan pencetakan dengan kekuatan alat sebesar 1,5 ton. Setelah pencetakan briket akan dikeringkandengan waktu yang sama selama 16 hari untuk menghilangkan kandungan air pada briket batubara nonkarbonisasi.Setelah proses pengeringan dilakukan pengujian kekuatan pada briket batubara nonkarbonisasi dengan uji kuat tekanatau beban pecah. Briket batubara nonkarbonisasi menggunakan bahan perekat tepung tapioka dengan setiap kadaryang berbeda selalu memiliki kekuatan tertinggi yaitu berturut – turut sebesar 74,74 kg/cm2; 46,17 kg/cm2 dan 38,09kg/cm2.
ANALISIS PENGARUH ANTARA CAMPURAN LOW SULFUR WAXY RESIDU DENGAN BATUBARA JAMBI DENGAN MENGGUNAKAN PROSES COATING sari, lianita intan; handayani, harminuke eko; syariffudin, syariffudin
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upgrading brown coal merupakan metode yang digunakan untuk menaikkan kualitas batubara peringkat rendah. Metode ini biasanya menggunakan minyak berat yang akan dicampurkan untuk menutup pori-pori yang menggalami pelebaran setelah dilakukannya upgrading brown coal. Penutupan pori-pori (coating) tersebut menggunakan residu berupa low sulfur waxy residu yang berguna melapisi pori-pori batubara sehingga setelah dilakukan proses upgrading brown coal penyerapan kembali moisture akan semakin kecil. Metode coating ini sendiri pada prinsipnya menjaga kualitas batubara seperti nilai kalori yang tinggi dan kandungan inherent moisture batubara setelah proses upgrading brown coal tetap terjaga. Hasil analisis dari proses upgrading batubara didapatkan persentase campuran residu dan waktu tinggal yang paling optimal yaitu residu 1% ( 29% batubara) dan waktu tinggal 15 menit untuk residu tersebut. Hasil analisis moisture menghasilkan persentase inherent moisture hasil upgrading antara batubara jambi dan low sulfur waxy residu yaitu 0,89% adb untuk waktu 10 menit dan 0,80% adb untuk waktu 15 menit. Selain itu juga terjadi kenaikkan nilai kalori batubara aceh yang optimal dari 4920,12kkal/kg menjadi 6709,86 kkal/kg (10 menit) dan 6674,34 kkal/kg. Persentase penyerapan kembali moisture batubara setelah proses upgrading brown coal dengan menggunakan low sulfur waxy residu mempunyai persentase penyerapan yang lebih kecil..
RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN PADA AREAL PASCA TAMBANG DENGAN METODE BACKFILLING DIGGING SYSTEM DI PIT KELUANG PADA TAMBANG BATUBARA PT BATURONA ADIMULYA SUMATERA SELATAN Noviyanti, Noviyanti; Asyik, Makmur; syariffudin, syariffudin
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 5 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pertambangan berpotensi mengubah bentangan alam, sehingga diperlukan upaya untuk menjaminpemanfaatan lahan di wilayah bekas kegiatan pertambangan agar sesuai peruntukannya. Untuk mengurangi lubangbukaan bekas tambang di Pit Keluang, maka dilakukanlah penimbunan overburden kembali di pit Keluang untukmengurangi lubang bukaan bekas tambang dengan jarak yang lebih dekat sebagai bahan pertimbangan. Berdasarkanpada peraturan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Nomor 4 Tahun 2009 maka setiapperusahaan pertambangan diwajibkan melakukan reklamasi dan pascatambang. Faktor keamanan lereng timbunaninpit dump merupakan salah satu factor penting untuk menghindari terjadinya kelongsoran di daerah timbunan. Datageoteknik material didaerah penambangan yaitu kohesi 1490 kg/m2, sudut geser dalam 17,490, dan density 1677 kg/m3.Pembuatan bench dibuat pada elevasi 6 m – 42 m dengan geometri lereng single slope 180, tinggi bench 6 m, lebarbench 18 m dan overall slope 100 dengan faktor Keamanan Lereng FK = 1.61, nilai ini sudah cukup aman dalampembuatan design lereng. Adapun kapasitas dari back filling final di Pit Keluang berdasarkan design lereng yang telahdibuat adalah sebesar 12.288.399,57 ccm. Pembagian sequence penimbunan dibagi menjadi empat sequence denganrincian sequence I sebesar 1.500.000 ccm, sequence II 2.386.111,05 ccm, sequence III 3.750.825,31 ccm dan sequenceIV 4.651.463,21 dan merupakan design final dari back filling. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan back fillingdi Pit Keluang selama 3 tahun 5 bulan dengan kemampuan produktivitas alat mekanis yang dimilki.