Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Memberikan Obat Kepada Pasien Di IGD RSUD Pasar Minggu Siti Syarifah Solihin; Atik Kridawati; Abdul Azis
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i2.2578

Abstract

Pemberian obat merupakan tanggung jawab dokter yang didelegasikan kepada perawat dimana dalam pemberiannya harus mematuhi dan menerapkan prinsip enam benar. Apabila dalam pemberian obat tidak sesuai prosedur maka dapat menimbulkan kesalahan yang mengakibatkan kematian. Kesalahan dalam pemberian obat dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, termasuk kondisi atau keadaan psikologis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan analisis secara kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 47 responden di IGD RSUD Pasar Minggu. Analisis data menggunakan Spearman Rank Correlation dan uji linier regresi. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat (40.4%) perawat yang tidak patuh, mengalami beban kerja berat sebanyak (17%), stres kerja pada tingkat berat sebanyak (51.1%) dan sebagian besar perawat memiliki komitmen yang rendah (55.3 %). Hasil analisis menunjukkan bahwa stres kerja memiliki hubungan dengan kepatuhan perawat dalam memberikan obat dan kedua variabel ini memiliki hubungan yang negatif yaitu semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi tingkat kepatuhan perawat dalam memberikan obat, dan sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian ini maka pihak rumah sakit diharapkan dapat membuat program untuk menurunkan stres kerja perawat dan meningkatkan kualitas pelayanan khususnya keperawatan dalam menjaga keselamatan pasien dengan mengadakan program pelatihan SKP secara reguler, pelatihan dan pendidikan yang berkaitan dengan keperawatan terkini, workshop, dan sharing knowledge antar perawat. Kata Kunci: Kepatuhan,beban kerja, stres kerja, komitmen kerja
Determinan Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Infeksi Pada Pasien Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Hermina Bekasi Periode 2021 - 2022 Yuanna Dewi; Cicilia Windiyaningsih; Abdul Azis
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v7i2.3041

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Pada tahun 2002 CDC memperkirakan angka kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit sekitar 1,7 juta orang dan sekitarnya 99.000 orang meninggal karena infeksi ini. Infeksi daerah operasi ( IDO ) merupakan salah satu infeksi dari infeksi nosokomial mayoritas yang terjadi di rumah sakit. Penggunaan antibiotik profilaksis yang sesuai dapat mengurangi kejadian infeksi luka operasi. Survei WHO tahun 2014 menunjukan kejadian infeksi daerah operasi (IDO) meningkat 1,2 kasus per 100 prosedur bedah menjadi 23,6 kasus per 100 prosedur bedah. Salah satu infeksi yang termasuk dalam kelompok Health Care Assosiated Infections (HAIs) adalah Infeksi daerah operasi (IDO). Penelitian bertujuan mengetahui determinan yang berpengaruh terhadap kejadian infeksi pada pasien Sectio Caesarea di Rumah Sakit melalui beberapa determinan yang diteliti yaitu umur, usia kehamilan, paritas ibu, komorbid, kondisi Kesehatan ibu (nilai Hb), jenis antibiotik, waktu pemberian, lama penggunaan, rute pemberian, jenis operasi, durasi operasi dan Length Of Stay (LOS) dengan kejadian IDO pada pasien Sectio Caesarea (SC) di RS Hermina Bekasi Periode 2021 - 2022. Rancangan desain penelitian studi observasional retrospektif dilakukan dengan sampel 350 orang. Data diperoleh melalui Berkas Rekam Medik (BRM), observasi sejak pasien selesai Tindakan SC sampai kontrol 7 hari paska rawat di poliklinik. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan menggunakan uji kai kuadrat serta analisis multivariat dengan uji non parametrik regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara komorbid (OR = 3,88; 95% CI = 0,948 - 15,925) dengan kejadian IDO. Faktor lainya tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kejadian IDO. Hasil uji non parametrik regresi ganda menemukan komorbid merupakan determinan yang paling dominan terhadap kejadian IDO. Identifikasi faktor risiko IDO dapat bermanfaat untuk merencanakan upaya meminimalkan kejadian IDO pada pasien pasca bedah sesar.  Penggunaan jenis antibiotic profilaksis yang tidak tepat (injeksi ceftriaxone) menunjukkan kejadian IDO 0,85% dengan cost efektif dan efisien untuk dapat dipertimbangkan kepada manajemen RS Hermina Bekasi.Kata kunci : Antibiotik profilaksis, bedah sesar, infeksi luka operasi, komorbid.